Supaya efektif mencegah kehamilan, pil KB harus diminum teratur tanpa terlewat. Termasuk juga selama bulan puasa. Nah, tidak sedikit wanita yang kebingungan untuk mengatur jadwal minum pil KB saat puasa. Pasalnya, pil KB idealnya harus diminum pada waktu yang sama setiap hari. Lantas, bagaimana cara mengatur jadwal minum pil KB yang baik dan benar di bulan puasa? Baiknya, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Cara kerja pil KB untuk mencegah kehamilan
Pil KB mengandung progesteron, versi sintetis dari dua hormon estrogen dan progestin yang diproduksi secara alami dalam tubuh wanita. Kedua hormon ini mengatur siklus menstruasi wanita dan memainkan peran penting dalam menjaga kehamilan.
Dalam tubuh, progesteron bekerja dalam tiga cara untuk mencegah terjadinya kehamilan. Pertama, mencegah indung telur untuk melepas sel telur agar tidak terjadi proses pembuahan. Kedua, mengubah ketebalan lendir leher rahim guna menyulitkan sperma bergerak masuk ke dalam rahim untuk membuahi telur. Terakhir, mengubah lapisan dinding rahim sehingga tidak memungkinkan untuk sel telur yang dibuahi tertanam di dalam rahim dan berkembang menjadi janin.
Ada dua pilihan dosis pil KB: paket 21 hari atau 28 hari. Kedua paket pil KB ini sama saja fungsinya. Yang berbeda hanya dosisnya. Paket pil 21 hari seluruhnya berisi hormon, sementara paket pil 28 hari terdiri dari 21 pil berisi hormon dan 7 pil berisi plasebo (pil kosong).
Meski demikian, kedua jenis pil KB tersebut sama-sama efektif mencegah kehamilan. Selain itu, pil KB juga bermanfaat untuk membantu mengatasi siklus haid yang tidak teratur, mengurangi gejala PMS yang mengganggu, dan menurunkan risiko endometriosis.
Pil KB harus diminum pada waktu yang sama setiap hari agar efektif
Dilansir dari WebMD, kemanjuran pil KB untuk mencegah kehamilan dilaporkan mencapai 99% jika digunakan secara sempurna sesuai aturan pakai dan diminum teratur tanpa pernah terlewat sekalipun.
Idealnya, pil KB harus diminum setiap hari pada waktu yang sama. Selain agar hasilnya optimal, hal ini bertujuan untuk memudahkan Anda mengingat kapan harus minum pil KB. Dengan demikian, risiko kelupaan minum pil KB bisa diminimalisir.
Misalnya saja, kalau Anda rutin minum pil KB setiap jam 7 pagi, maka jadwal tersebut harus terus dilanjutkan setiap jam 7 pagi setiap hari. Namun, jadwal tersebut tentu tidak bisa dilakukan saat berpuasa, bukan?
Lantas, kapan harus minum pil KB saat puasa?
Minum lebih cepat atau lebih lambat sedikit dari jadwal yang seharusnya sebenarnya tidak masalah dan tidak terlalu berpengaruh terhadap efektivitas pil KB. Yang terpenting adalah Anda tidak boleh sampai kelupaan atau melewatkan jadwal pil KB selama lebih dari 24 jam agar risiko hamil yang tidak terencana bisa terus ditekan.
Selama puasa, cobalah ganti rutinitas minum pil KB Anda saat sahur. Pertimbangannya, Anda akan keburu kecapekan dan ngantuk setelah sibuk mengurus makanan untuk berbuka dan persiapan tarawih jika berencana minum pil di malam hari. Risikonya, Anda malah kelupaan.
Saat bulan Ramadan usai, barulah Anda bisa kembali minum pil KB sesuai jadwal sebelumnya. Namun, ada baiknya selalu konsultasikan dulu dengan dokter mengenai jadwal minum KB yang sesuai dengan aktivitas Anda.
Pertimbangkan efek samping pil KB yang mungkin terjadi
Sama seperti alat kontrasepsi lainnya, pil KB juga bisa menimbulkan beberapa efek samping seperti:
- Spotting atau bercak perdarahan
- Mual
- Sakit kepala dan migrain
- Nyeri payudara
- Perubahan suasana hati (mood swing)
Bagi beberapa wanita, efek samping yang disebutkan di atas mungkin menjadi tantangan tersendiri di bulan Ramadan. Walau demikian, ada pula wanita yang tidak merasa terganggu dengan efek samping tersebut sehingga bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik.
Maka itu, selalu konsultasikan ke dokter sebelum Anda memutuskan untuk meneruskan minum pil KB saat puasa. Hal ini bertujuan untuk mengurangi efek samping pil KB yang bisa mengganggu ibadah puasa Anda.
The post Perlukah Menyesuaikan Jadwal Minum Pil KB Saat Puasa? appeared first on Hello Sehat.
Discussion about this post