Anak Anda sudah mulai belajar puasa? Memperkenalkan anak dengan ibadah puasa mungkin penting dilakukan sejak dini, sehingga anak memahami kewajiban puasa. Namun, jangan lupa bahwa anak-anak masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Sehingga, kebutuhan nutrisi anak saat puasa sangat penting untuk dipenuhi. Jangan sampai terlalu memaksakan anak puasa malah dapat meningkatkan risikonya mengalami kekurangan nutrisi.
Kebutuhan nutrisi anak saat puasa yang penting dipenuhi
Berikut ini merupakan beberapa nutrisi anak saat puasa yang harus dipenuhi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.
1. Protein
Protein merupakan salah satu nutrisi utama yang wajib dipenuhi saat masa pertumbuhan anak. Zat ini adalah zat pembangun dan berperan dalam setiap pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh.
Anak bisa mendapatkan protein dari dua sumber, yaitu sumber hewani dan nabati. Namun, protein hewani memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan protein nabati karena kandungan asam amino esensialnya yang lebih lengkap dan banyak.
Contoh sumber protein hewani adalah ikan, daging, ayam, telur, susu, dan produk susu. Sedangkan sumber protein nabati adalah tahu, tempe, kacang kedelai, kacang tanah, dan kacang-kacangan lainnya. Menurut Angka Kecukupan Gizi 2013, kebutuhan protein anak usia 4-6 tahun adalah 35 gram per hari, sedangkan anak usia 7-9 tahun membutuhkan asupan protein sebanyak 49 gram per hari. Kebutuhan ini kira-kira setara dengan 2 porsi makanan sumber protein hewani dan 2 porsi makanan sumber protein nabati.
2. Kalsium
Anak-anak masih mengalami pertumbuhan tulang yang cepat sampai pertumbuhan tulang berhenti di masa remaja. Sehingga, kalsium sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan tulang di masa anak. Tak hanya untuk pertumbuhan tulang, kalsium juga diperlukan untuk mempertahankan detak jantung normal, pembekuan darah, fungsi otot dan saraf.
Beberapa contoh makanan sumber kalsium adalah susu, keju, yogurt, tofu, brokoli, dan lainnya. Anak usia 4-9 tahun membutuhkan kalsium sebanyak 1.000 mg per hari, atau setara dengan 3 gelas susu sapi.
3. Zat besi
Zat besi juga merupakan salah satu nutrisi yang penting bagi anak. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Kebutuhan zat besi tinggi pada masa anak karena volume darah anak lebih banyak seiring dengan periode pertumbuhannya. Zat besi ini dibutuhkan oleh sel darah merah untuk mengangkut oksigen ke sel-sel dalam tubuh. Selain itu, zat besi juga diperlukan untuk perkembangan dan fungsi otak.
Daging, ikan, dan ayam merupakan sumber zat besi terbaik. Sayuran, seperti bayam juga dapat memberikan Anda asupan zat besi. Sedangkan, roti, sereal, dan pasta mengandung zat besi yang diperkaya. Anak usia 4-6 tahun membutuhkan zat besi sebanyak 9 mg/hari, sedangkan anak usia 7-9 tahun membutuhkan zat besi sebanyak 10 mg/hari, berdasarkan AKG 2013.
4. Vitamin A, C, dan E
Ini merupakan vitamin-vitamin yang mempunyai sifat antioksidan, yang dapat membantu tubuh dalam mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas. Sehingga, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjaga tubuh dari infeksi. Vitamin A juga berperan penting dalam perkembangan penglihatan dan tulang, serta mendukung pertumbuhan sel dan jaringan tubuh anak.
Selain itu, vitamin C juga berperan dalam membantu membentuk dan memperbaiki sel darah merah, tulang, dan jaringan, memperkuat pembuluh darah, membantu penyembuhan luka, dan membantu tubuh menyerap zat besi. Sedangkan, vitamin E berperan dalam perbaikan DNA dan proses metabolisme dalam tubuh.
Banyak makan sayuran dan buah-buahan yang bervariasi membantu anak dalam mencukupi kebutuhan vitaminnya ini. Contoh, mangga, jeruk, stroberi, tomat, wortel, bayam, brokoli, dan lainnya. Setidaknya, anak disarankan untuk mengonsumsi sayuran dan buah-buahan sebanyak 5 porsi per hari.
The post 4 Jenis Nutrisi yang Tetap Harus Didapat Si Kecil Meski Sedang Puasa appeared first on Hello Sehat.
Discussion about this post