• Tentang Kami
  • Contact
Senin, 10 November 2025
Wartatangerang.com
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Kabupaten Tangerang
  • Kota Tangerang
  • Kota Tangsel
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks
  • Home
  • Kabupaten Tangerang
  • Kota Tangerang
  • Kota Tangsel
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks
No Result
View All Result
Warta Tangerang
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup

4 Pola Pikir Salah yang Sering Dilakukan Oleh Si Pecandu Kerja

Oleh: wartatangerang.com
Rabu, 6 Juni 2018 / 16:20 WIB
Share on FacebookShare on Twitter

Pola berpikir yang salah merupakan penyebab kenapa banyak orang terjebak dalam kebiasaan gila kerja ketika mereka ingin mencoba untuk rehat sejenak dari pekerjaanya. Lantas, pola pikir seperti apa yang membuat banyak orang jadi gila kerja (workaholic) dan bagaimana cara mengatasinya? Cari tahu jawabannya dalam artikel ini.

READ ALSO

Taman Rasa, Sentra Kuliner Baru di Gading Serpong

Edukatif dan Menghibur, Mal Ciputra Tangerang Hidupkan Kembali Dunia Dinosaurus

Pola pikir salah yang membuat orang jadi gila kerja

Meski kerja secara berlebihan sering dianggap baik dan bahkan dihargai, namun orang yang bekerja di luar batas normal akan menimbulkan berbagai masalah. Berikut ini beberapa pola pikir yang membuat banyak orang jadi gila kerja:

1. Selalu menunggu “waktu yang tepat”

Kebanyakan orang yang gila kerja sering menunggu waktu tepat untuk mengambil cuti kantor atau sekadar beristirahat dari setumpukan tugas yang mencekik. Sayangnya, waktu yang tepat tersebut tak pernah datang. Alih-alih mendapatkan waktu yang pas, Anda justru selalu mendapatkan proyek atau tugas tambahan yang mendorong untuk terus bekerja lebih lama.

Solusi: Daripada berharap waktu yang tepat datang menghampiri, cobalah untuk berani bersikap. Beberapa orang percaya bahwa beristirahat justru akan semakin menumpuk pekerjaanya. Sementara beberapa orang lainnya, takut untuk kehilangan kesempatan emas ketika mereka berhenti bekerja.

Jika Anda tipe yang takut kehilangan kesempatan emas saat berhenti bekerja, cobalah berpikir bahwa melewatkan beberapa peluang bukanlah sebuah kesalahan yang fatal. Tidak apa mundur satu langkah untuk lompatan yang lebih jauh. Ingatlah selalu bahwa ketika Anda mundur, Anda akan melompat pada peluang yang sangat besar untuk posisi yang lebih baik.

Sedangkan jika selama ini Anda terus bekerja karena takut pekerjaan semakin menumpuk, maka sebaiknya cari tahu dulu apa yang benar-benar ingin Anda kejar. Jadi, beban kerja dan ekspektasi Anda akan lebih masuk akal. Pertimbangkan selalu bahwa apa yang selama ini Anda kerjakan harus sepadan dengan apa yang Anda dapatkan. Ketahuilah asal Anda bisa mengatur waktu, istirahat tidak selalu akan membuat pekerjaan Anda bertambah banyak.

2. Jika tidak bekerja, karir saya akan hancur

efek kerja shift malam

Bagi orang yang dengan sindrom imposter, gila kerja merupakan satu-satunya cara mereka untuk melindungi karirnya dari kehancuran. Sindrom imposter sendiri adalah kondisi psikologis di mana seseorang merasa tidak pantas meraih kesuksesan yang telah dicapainya.

Kebanyakan orang dengan sindrom ini justru merasa waswas, seolah suatu hari orang-orang akan tahu bahwa dirinya hanyalah seorang penipu yang tidak berhak mengakui segala prestasi dan keberhasilannya. Itu sebabnya, banyak orang dengan sindrom ini bekerja lebih keras supaya tidak dianggap penipu.

Solusi: Agar dapat mempertahankan kesuksesan karir, Anda memang dituntut untuk bekerja keras. Namun, gila kerja yang membuat Anda terlalu keras dalam bekerja sampai-sampai lupa dengan segalanya Anda adalah pemikiran yang salah.

Pikirkan lagi baik-baik, apa yang membuat Anda jadi gila kerja. Pasalnya, terlalu banyak bekerja sering diartikan sebagai tanda ketidakmampuan seseorang untuk mengatur waktu.

Selain itu, terlalu banyak bekerja juga bisa jadi tanda Anda memiliki keterampilan organisasi yang buruk sehingga tidak mampu membedakan antara yang mana hal yang harus diutamakan mana yang tidak.

3. Percaya bisa lebih produktif dengan mengambil lebih banyak pekerjan

gila kerja

Ketika melakukan sesuatu yang berbahaya, banyak orang berpikiran bahwa mereka adalah orang pilihan yang hebat. Contohnya ketika Anda nyetir sambil main telepon genggam. Ketika bisa main telepon genggam sambil berkendara, beberapa orang menganggap dirinya hebat karena tidak semua orang bisa dan berani melakukannya. Dengan pemikiran yang sama, orang-orang yang gila kerja berpikir bahwa mereka bisa tetap bekerja produktif meski pekerjaannya benar-benar menumpuk.

Solusi: ingatlah bahwa Anda sama dengan manusia pada umumnya. Bekerja terlalu lama akan membuat stamina menurun, yang pada akhirnya dapat memengaruhi produktivitas  dalam bekerja. Bukannya mendapatkan hasil yang optimal, hasil pekerjaan Anda yang dilakukan dengan susah payah itu justru tak jarang berakhir sia-sia. Pasalnya Anda tidak maksimal ketika bekerja.

4. Merasa cemas ketika tidak bekerja

jam kerja terlalu lama

Terbiasa dengan pekerjaan yang banyak, orang yang gila kerja biasanya akan merasa aneh ketika suatu waktu ia tidak bekerja. Tak jarang, orang yang gila kerja dirundung rasa cemas yang berlebihan. Sayangnya, kebanyakan dari mereka mengartikan rasa cemas ini sebagai tanda bahwa mereka harus terus bekerja. Padahal ini adalah pemikiran yang salah.

Solusi: ketahuilah bahwa rasa cemas yang muncul ketika Anda sedang tidak bekerja sifatnya sementara dan ini adalah hal yang normal terjadi. Ya, perubahan perilaku dari yang semula terlalu banyak bekerja menjadi berhenti bekerja untuk sementara waktu membuat tubuh Anda memunculkan sinyal rasa cemas.

Jadi, rasa cemas ini bukan sebagai tanda Anda membuat pilihan yang salah dan membuat Anda harus bekerja lebih banyak lagi. Berpegang teguhlah pada rencana awal Anda dan biarkan emosi Anda membaik dengan sendirinya.

The post 4 Pola Pikir Salah yang Sering Dilakukan Oleh Si Pecandu Kerja appeared first on Hello Sehat.

Source

Temukan berita terkini Wartatangerang.com di Google News. Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang*

Previous Post

Hindari Sengketa, Presiden Jokowi Akan Terus Bagikan Sertifikat Tanah Wakaf

Next Post

Benarkah Susu Rendah Lemak Lebih Sehat untuk Penderita Diabetes

Related Posts

Taman Rasa, Sentra Kuliner Baru di Gading Serpong
Gaya Hidup

Taman Rasa, Sentra Kuliner Baru di Gading Serpong

Oleh: Rizki
Jumat, 7 November 2025 / 19:43 WIB
Edukatif dan Menghibur, Mal Ciputra Tangerang Hidupkan Kembali Dunia Dinosaurus
Gaya Hidup

Edukatif dan Menghibur, Mal Ciputra Tangerang Hidupkan Kembali Dunia Dinosaurus

Oleh: Rizki
Jumat, 7 November 2025 / 08:25 WIB
Pembayaran IPL Warga BSD City Kini Lebih Praktis, Blibli Terintegrasi di Aplikasi OneSmile
Gaya Hidup

Pembayaran IPL Warga BSD City Kini Lebih Praktis, Blibli Terintegrasi di Aplikasi OneSmile

Oleh: Rizki
Kamis, 6 November 2025 / 09:11 WIB
Atria Hotel Gading Serpong Rayakan 15 Tahun dengan Promo Spesial dan Hadiah ke Bali
Gaya Hidup

Atria Hotel Gading Serpong Rayakan 15 Tahun dengan Promo Spesial dan Hadiah ke Bali

Oleh: Rizki
Sabtu, 1 November 2025 / 20:19 WIB
Laris Manis! Maggiore Fresh Market Paramount Gading Serpong Terjual Habis dalam Hitungan Jam
Gaya Hidup

Laris Manis! Maggiore Fresh Market Paramount Gading Serpong Terjual Habis dalam Hitungan Jam

Oleh: Rizki
Kamis, 30 Oktober 2025 / 17:50 WIB
Mulai Rp 670 Ribu! Nikmati Akhir Pekan Berkualitas dengan Paket ‘Playcation Escape’ Ramada Serpong
Gaya Hidup

Mulai Rp 670 Ribu! Nikmati Akhir Pekan Berkualitas dengan Paket ‘Playcation Escape’ Ramada Serpong

Oleh: Rizki
Selasa, 28 Oktober 2025 / 19:56 WIB
Next Post
Benarkah Susu Rendah Lemak Lebih Sehat untuk Penderita Diabetes

Benarkah Susu Rendah Lemak Lebih Sehat untuk Penderita Diabetes

Discussion about this post



WARTA TERKINI

Pemkot Tangerang Matangkan Persiapan Olimpiade Madrasah Indonesia 2025

Pemkot Tangerang Matangkan Persiapan Olimpiade Madrasah Indonesia 2025

Senin, 10 November 2025 / 17:10 WIB
Gubernur Andra Soni Pimpin Ziarah Nasional Hari Pahlawan 2025 di TMP Ciceri

Gubernur Andra Soni Pimpin Ziarah Nasional Hari Pahlawan 2025 di TMP Ciceri

Senin, 10 November 2025 / 17:00 WIB
Indica Grande, Kawasan Komersial Terbesar dan Terbaru di Paramount Petals

Indica Grande, Kawasan Komersial Terbesar dan Terbaru di Paramount Petals

Senin, 10 November 2025 / 16:40 WIB
Imigrasi Banten Transformasikan Desa Pulo Panjang Jadi Desa Percontohan Pencegahan TPPO dan TPPM

Imigrasi Banten Transformasikan Desa Pulo Panjang Jadi Desa Percontohan Pencegahan TPPO dan TPPM

Senin, 10 November 2025 / 14:56 WIB
Prof Ali Munhanif: Perjuangan Hari Ini Bukan Lagi di Medan Perang, Tapi di Medan Ilmu Pengetahuan

Prof Ali Munhanif: Perjuangan Hari Ini Bukan Lagi di Medan Perang, Tapi di Medan Ilmu Pengetahuan

Senin, 10 November 2025 / 12:48 WIB
Gol Abu Kamara Antar PSM Makassar Curi Poin Penuh dari Dewa United di Banten International Stadium

Gol Abu Kamara Antar PSM Makassar Curi Poin Penuh dari Dewa United di Banten International Stadium

Minggu, 9 November 2025 / 19:51 WIB
Banten Raih 49 Medali di Popnas dan Peparpenas 2025, Peringkat Nasional Naik ke Posisi Lima

Banten Raih 49 Medali di Popnas dan Peparpenas 2025, Peringkat Nasional Naik ke Posisi Lima

Minggu, 9 November 2025 / 19:34 WIB
Kalah Telak 4-0 dari Persija, Pelatih Persita Carlos Pena Kecewa Berat

Setelah Tiga Laga Tandang, Persita Fokus Bangkit di Laga Kandang Kontra Malut United

Minggu, 9 November 2025 / 19:29 WIB
Facebook Twitter Instagram Youtube
Wartatangerang.com

  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Privacy Policy
  • Contact

© 2022 Wartatangerang.com | Situs Berita dan Informasi Seputar Tangerang

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabupaten Tangerang
  • Kota Tangerang
  • Kota Tangsel
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks

© 2022 Wartatangerang.com | Situs Berita dan Informasi Seputar Tangerang