TANGSEL – Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Allin Hendalin Mahdaniar, memastikan Pemkot Tangsel telah dan terus berusaha semaksimal mungkin dalam menangani pandemi virus corona (Covid-19).
Allin mengatakan, seluruh penanganan Covid-19 dan pelayanan kesehatan bagi pasien Covid-19 sudah sesuai dengan pedoman yang diterbitkan Kementerian Kesehatan. Terkait fasilitas pelayanan Kesehatan dan perawatan pasien Covid-19, Kota Tangsel telah memiliki 13 rumah sakit. Seluruhnya telah mendapatkan Surat Keputusan Walikota.
“Ada 13 rumah sakit di Kota Tangsel menyediakan ICU isolasi dan ruang isolasi untuk menangani Covid-19. Kota Tangsel juga memiliki satu rumah karantina Covid-19 berkapasitas 150 tempat tidur, yaitu Rumah Lawan Covid di Tandon Ciater yang telah beropersi sejak bulan April 2020,” jelas Allin melalui keterangan tertulis, Jumat (18/9/2020).
Sementara pelayanan pemeriksaan swab, Kota Tangsel telah memiliki polymerase chain reaction (PCR) di UPT Labkesda. Hasilnya, kata Allin, keluar minimal tiga hari. Namun, hal ini tergantung ketersediaan reagen.
Allin menyatakan, tak semua pemeriksaan swab di Kota Tangsel bisa dilayani Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). Solusi mengatasi hal tersebut, Dinas Kesehatan Kota Tangsel melakukan pengiriman ke laboratorium milik pemerintah di luar Kota Tangsel, yakni ke Labkesda milik provinsi, Balai Besar Teknis Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit, juga Rumah Sakit Universitas Islam Negeri (UIN) dan Laboratorium Mikrobiologi UI.
Hasil pemeriksaannya tergantung pada kemampuan laboratorium-laboratorium tersebut. “Laboratorium-laboratorium tersebut tidak hanya melakukan pemeriksaan sampel dari KotaTangerang Selatan, juga dari daerah lain, sehingga untuk keluar hasil pemeriksaannya sesuai jadwal waktu sampel yang terkirim dan kemampuan laboratorium memeriksa sampel per hari,” jelas Allin.
Ketika ditanya tentang pelacakan (tracing) kontak, menurut Allin, Pemkoy Tangsel telah sesuai dengan target yang ditentukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 1 persen dari jumlah penduduk. “Kota Tangsel juga sudah melebihi target Bappenas. Kami terus upayakan target per minggu 1 persen dari jumlah penduduk,” terang Allin.
Di sisi lain, upaya Pemkot Tangsel melawan pandemi Covid-19 belakangan mulai membuahkan hasil. Hal ini dapat terlihat dari perubahan status Kota Tangsel dari semula zona merah menjadi zona oranye terkait penyebaran Covid-19. Perubahan ini berdasarkan laporan Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Kendati tak lagi berzona merah, Pemkot Tangsel tak mengendurkan upaya perlawanan terhadap pandemi Covid-19, termasuk selalu bersiaga mencegah penyebaran Covid-19. Masyarakat selalu diingatkan agar tetap menjalani protokol kesehatan, berupa menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).
“Masyarakat adalah garda terdepan dalam pencegahan Covid-19. Maka dari itu mari selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan,” tandas Allin. (RAY)
Discussion about this post