TANGERANG – Ribuan massa buruh dari Aliansi Buruh Banten Bersatu yang akan menggelar aksi demo ke Gedung DPR RI, dalam rangka menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker), dihadang aparat kepolisian di kawasan pusat perbelanjaan Tangerang City di Jalan Jenderal Sudirman, Senin (5/10/2020).
Pantauan di lapangan, massa buruh yang tergabung dalam berbagai aliansi buruh di Tangerang tersebut, melakukan konvoi dengan menggunakan kendaraan bermotor, sehingga membuat arus lalu-lintas di lokasi macet parah.
Ketua PC FSPTSK KSPSI Kota Tangerang Hendi Purnomo, slah satu orator aksi tersebut, mengatakan bahwa selain anggota dewan dari fraksi Partai Demokrat dan PKS, para wakil rakyat yang lain adalah penghianat bangsa, karena telah menggadaikan anak bangsa demi kepentingan asing.
“Teman-teman kita tidak akan menyerah hingga tetes darah penghabisan. Kalian bertaruh untuk bangsa ini. Kita sudah sepakat untuk mogok nasional mulai 6 – 8 Oktober besok,” teriak Hendi saat orasi yng diamini oleh seluruh peserta aksi.
Diriny menjelaskan, pada aksi kali ini setidaknya ada sebanyak 5.000 buruh dan 700 diantaranya adalah buruh wanita. “Kita akan perjuangkan terus agar RUU Omnibus law Ciptaker ini tidak disahkan, karena sangat merugikan nasib kaum buruh yang saat ini sudah semakin sulit, apalagi pada masa pandemi covid 19,” tegasnya.
Hendi mengatakan, RUU Omnibus Law Ciptaker yang merupakan inisiasi dari pemerintah ini sangat merugikan kaum buruh. Jika disahkan, pada Januari 2021 mendatang, para buruh tidak akan naik gaji dan semua jadi pekerja kontrak.
“Ini sebuah langkah sistematis dalam upaya membungkam buruh dan kental dengan kepentingan pemodal asing,”tegasnya.
Sementara itu, Wakapolres Metro Tangerang Kota, AKBP Yudhistira Midyahwan mengatakan, bahwa penyekatan dilakukan karena saat ini masih diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga aktivitas berkumpul masih dilarang. Penyekatan massa buruh dilakukan di seluruh titik keluar Tangerang, dan juga dilakukan di Jakarta.
“Terkait dengan aksi serikat buruh hari ini, perintah pimpinan bahwa kita melakukan penyekatan di titik keluar Tangerang, begitu pun di Jakarta. Karena aksi hari ini di samping kita masih dalam masa pandemi, tentu saja ada maklumat dan perwal kegiatan berkumpul dilarang,” ujar Yudhistira.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya berusaha untuk membubarkan massa buruh secara persuasif. Seluruh kawasan titik keluar Kota Tangerang menuju Jakarta juga dijaga ketat kepolisian, dan massa buruh diminta untuk membubarkan diri. “Kita berusaha menggalang persuasif untuk membubarkan. Kita cegah ke Jakarta,” tegasnya. (MAN)
Discussion about this post