WARTA TANGERANG – Puluhan kaum disabilitas mengikuti pelatihan menjahit dan Barista atau pembuat kopi di Kampus Kita Setara di Kampung Pondok Sentul, Kelurahan Ciater, Serpong, Kota Tangsel.
Bahkan salah satu peserta ada yang berasal dari Palu, Sulawesi Tenggara.
Kegiatan yang dipusatkan di Kampus Kita Setara ini peserta begitu antusias terhadap materi yang dipaparkan narasumber.
Sesekali mereka bertanya kepada narasumber yang kompeten di bidangnya. Dalan pemaparan narasumber juga didampingi penterjemah bahasa isyarat.
Sociopreneur Kita Setara Indonesia, Agus mengatakan pelatihan kali diikuti lebih dari 22 peserta penyandang tuna netra, tuna daksa dan tuna rungu.
“Ini angkatan ketiga yang kita buka pelatihan untuk kaum disabilitas menjadi entrepreneur,” katanya saat di temui di Kampus Kita Setara, Sabtu, (6/11/2021).
Menurutnya, pelatihan yang menggandeng perusahaan PT Capital Financial Indonesia Tbk ini merupakan pelatihan kewirausahaan bagi kaum disabilitas.
“Pelatihan akan berlangsung empat jari. Sabtu dan Minggu ini kemudian dilanjutkan Sabu dan Minggu pekan depan,” ucap Agus.
Untuk per sesi pertemuan, Sambung Agus, peserta pelatihan diberi empat jam teori dan praktek. Di hari terakhir atau graduation day akan dipilih peserta pelatihan terbaik dan akan dibantu untuk pendampingan kewirausahaan serta permodalan.
“Tak hanya itu, peserta pun akan magang dan ikut berbisnis dengan pelaku usaha yang juga disabilitas diangkatan sebelumnya. Tahun ini merupakan tahun ketiga pelatihan,” terangnya.
Direktur PT Capital Financial Indonesia Tbk, Aidil Fathany menuturkan sudah bekerjasama dengan kita setara sejak 2019 silam.
“Saya mewakili keluarga besar Capital mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada Capital selama 3 tahun ini untuk dapat lebih dekat lagi dengan dahabat disini,” ucapnya.
Dijelaskan Aidil, dengan semangat dan optimisme dari rekan disabilitas membawa energi baik untuk memberikan kesempatan kepada sahabat disini untuk lebih mengembangkan kreatifitas, keterampilan dan kepercayaan diri.
“Kalian juga memiliki nilai di masyarakat dan berhak atas kesetaraan. Oleh karena itu kami mendukung penuh program pengembangan sahabat disabilitas agar mandiri berwirausaha, sebagai bekal terjun ke masyarakat. Program ini juga sejalan dengan program pemerintah untuk turut memajukan ekonomi mikro guna meningkatkan perekonomian masyarakat,” terangnya.
“Semoga program yang telah kami tuangkan dalam Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) dalam jangka waktu 5 lima tahun ini dapat berjalan lancar. Mohon bantuan serta dukungan dari semua pihak, agar program ini dapat terlaksana dengan baik,” tambah Aidil.
Terkait pelatihan kewirausahaan, sambung Aidil, karyawannya menjadi narasumber bagi peserta pelatihan.
“Setiap dikegiatan kita selalu sisipkan kelas literasi keuangan dan lain-lain. Pembicara literasi tersebut berasal dari karyawan group capital,” tegasnya.
Salah satu peserta, Jovan Januariza mengaku mengikuti pelatihan kewirausahaan sangat bermanfaat bagi dirinya. Penyandang tuna netra ini mengaku mengikuti pelatihan barista dengan harapan bisa membuka usaha kedai kopi sendiri.
“Bagi saya pelatihan ini luar biasa. Saya punya mimpi untuk menjadi entrepreneur. Mungkin mengawali dengan pelatihan ini,” ujar mahasiswa semester III Universitas Negeri Jakarta ini. (RAY)
Discussion about this post