Selama masa menyusui, akan muncul berbagai permasalahan yang membuat ibu bertanya-tanya. Mulai dari ASI yang sulit keluar, puting payudara lecet, payudara yang bengkak, bahkan bayi yang selalu rewel saat sedang menyusu. Selain itu, beberapa ibu menyusui juga mengeluh payudara besar sebelah selama masa menyusui. Bagaimana bisa terjadi, ya? Simak penjelasan berikut ini.
Apa benar menyusui bisa membuat payudara besar sebelah?
Saat Anda sedang menyusui si kecil, maka sel-sel saraf di payudara akan mengirim sinyal ke otak untuk melepaskan hormon prolaktin dan oksitosin. Prolaktin berperan dalam memperbanyak produksi ASI, sementara oksitosin bertugas untuk menyalurkan ASI dari payudara ibu ke bayi sekaligus mempererat kedekatan antara ibu dan bayinya.
Itu sebabnya, semakin sering Anda menyusui si kecil, maka hormon prolaktin dan hormon oksitosin yang diproduksi dalam tubuh juga akan semakin melonjak naik. Ada kalanya selama masa menyusui, bayi cenderung untuk menyusu di salah satu sisi payudara saja. Sebenarnya hal ini sah-sah saja dan tidak membahayakan. Namun, akibatnya pada ibu yaitu salah satu payudara besar sebelah saat menyusui.
Dilansir dari laman Very Well Family, payudara yang cenderung lebih besar sebelah saat menyusui merupakan hal yang normal dan tidak berbahaya. Kondisi ini disebabkan oleh pola menyusui si kecil yang mungkin cenderung lebih suka salah satu sisi payudara saja, bukan keduanya. Pasalnya, saat Anda menyusui si kecil maka jaringan-jaringan penyuplai ASI di payudara akan bekerja lebih keras. Semakin sering ibu menyusui si kecil, semakin sel-sel jaringan jaringan payudara ini juga akan semakin membesar.
Maka itu, ketika ibu hanya menyusui di salah satu bagian payudaranya saja, maka ukuran payudara ini akan semakin membesar dan terlihat tidak sama dengan ukuran payudara lainnya yang jarang digunakan untuk menyusu.
Selain itu, saat si kecil lebih tertarik pada salah satu payudara ibu, maka produksi ASI di payudara lain yang jarang digunakan untuk menyusui akan menjadi lebih lambat. Kondisi ini yang kemudian mengakibatkan payudara yang lain berukuran lebih kecil.
Tips lancar menyusui ketika payudara jadi besar sebelah
Ada beberapa langkah yang bisa Anda terapkan bila Anda harus menyusui si kecil dalam kondisi payudara besar sebelah. Berikut langkah-langkahnya.
1. Menyusui dengan sisi payudara yang lebih kecil
Mulailah untuk lebih sering memberikan bayi sisi payudara yang ukurannya lebih kecil. Meski mungkin produksi ASI yang dihasilkan tidak sebanyak payudara yang lebih besar, dalam beberapa hari payudara ini akan mengeluarkan ASI dalam jumlah yang lebih banyak karena adanya rangsangan dari isapan bayi.
2. Pompa ASI pada payudara yang lebih kecil
Setelah selesai menyusui, Anda bisa coba melakukan pompa pada payudara yang berukuran lebih kecil. Tujuannya untuk merangsang payudara dalam memproduksi ASI sehingga bisa membantu menyamakan ukurannya dengan payudara yang lain.
3. Menyusui dengan seimbang, di sisi kanan dan kiri
Bila kedua payudara Anda sudah kembali ke ukuran yang hampir sama, sebaiknya kembali beri si kecil ASI secara bergantian dari kedua payudara secara seimbang.
Haruskah menyusui dari dua sisi payudara?
Menyusui di kedua sisi payudara dapat membantu merangsang produksi ASI secara seimbang, sekaligus mencegah terjadinya beberapa masalah umum pada masa menyusui seperti pembengkakan pada payudara, saluran susu tersumbat, maupun mastitis.
Saat si kecil mulai beranjak dewasa, Anda bisa mulai memiliki cara menyusui seperti apa yang paling sesuai untuk diterapkan pada buah hati Anda. Jika pada beberapa kali menyusui si kecil hanya bisa menyusu pada salah satu sisi payudara saja, sebaiknya lakukan pompa ASI pada sisi lainnya dan berikan di waktu berikutnya.
Pada intinya, tentu ada manfaat di balik menyusui secara bergantian pada kedua sisi payudara. Selain membantu untuk memproduksi ASI yang sehat, menyusui secara seimbang juga bisa membuat si kecil beristirahat lebih nyenyak, serta menjaga keseimbangan ukuran kedua payudara ibu.
The post Payudara Jadi Besar Sebelah Saat Menyusui, Apakah Ini Normal? appeared first on Hello Sehat.
Discussion about this post