Ibu hamil mempunyai pilihan untuk menjalankan puasa atau tidak. Ini tergantung dari kondisi kesehatan dan kekuatan Anda dalam menjalankan puasa, serta tahap kehamilan Anda. Puasa saat hamil muda mungkin sedikit berisiko. Tapi, puasa saat hamil tua mungkin tidak perlu Anda khawatirkan jika kehamilan Anda dalam kondisi sehat dan nutrisi yang diperlukan tubuh bisa Anda penuhi dengan baik.
Tips menjalankan puasa saat hamil tua
Sebuah penelitian oleh Ziaee, et al. (2010) menunjukkan bahwa puasa Ramadan saat hamil tidak berhubungan dengan pertumbuhan janin dalam kandungan dan waktu lahir bayi, jika ibu hamil bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan baik.
Penelitian lain yang diterbitkan dalam Journal of Research in Medical Sciences tahun 2011 juga membuktikan bahwa puasa Ramadan tidak berdampak buruk pada pertumbuhan janin, volume cairan ketuban, dan sirkulasi darah dalam plasenta.
Hal ini membuktikan bahwa puasa aman-aman saja dilakukan oleh ibu hamil. Dengan catatan, ibu hamil harus bisa memenuhi nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janinnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan ibu dalam menjalankan puasa saat hamil tua adalah:
1. Pastikan Anda minum banyak air
Setidaknya Anda harus memenuhi kebutuhan cairan Anda sebanyak 2 liter per hari (setara dengan 8 gelas) atau lebih. Hal ini dilakukan agar Anda terhindar dari dehidrasi saat puasa. Dehidrasi yang terjadi saat Anda hamil dapat membahayakan janin dalam kandungan. Hindari konsumsi minuman berkafein, seperti teh, kopi, dan minuman bersoda saat puasa. Minuman tersebut dapat meningkatkan risiko Anda mengalami dehidrasi saat puasa.
2. Pastikan kebutuhan nutrisi Anda terpenuhi
Penting sekali bagi Anda untuk memenuhi kebutuhan nutrisi saat hamil untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Anda, sebaiknya penuhi piring Anda dengan makanan sumber karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak sehat, vitamin, dan mineral setiap makan saat berbuka dan sahur. Setidaknya, Anda harus mengonsumsi 5 porsi sayuran dan buah-buahan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral Anda.
Hindari makanan dengan kandungan kalori tinggi, tetapi tidak mengandung nutrisi penting. Makanan ini hanya akan membuat Anda mengalami kenaikan berat badan berlebih. Pastikan juga makanan yang Anda makan sudah dimasak sampai matang untuk mencegah infeksi atau keracunan makanan.
Kebutuhan nutrisi saat hamil tua
Beberapa kebutuhan nutrisi penting yang harus Anda penuhi saat hamil tua adalah:
Zat besi. Kebutuhan zat besi ibu hamil meningkat mendekati waktu kelahiran. Hal ini karena volume darah ibu dan janin meningkat seiring dengan perkembangan kehamilan. Anda bisa mencukupi kebutuhan zat besi Anda dengan mengonsumsi daging merah dan sayuran hijau.
Kalsium. Pada trimester ketiga, pertumbuhan tulang bayi sangat cepat, sehingga kebutuhan kalsium ibu ikut meningkat. Ibu hamil harus mencukupi kebutuhan kalsiumnya sebesar 1200 mg per hari, yang bisa didapatkan dari susu, keju, yogurt, ikan dengan tulangnya (seperti ikan teri dan sarden), serta sayuran hijau.
Asam lemak dan kolin. Asam lemak dan kolin diperlukan dalam perkembangan otak dan sistem saraf janin yang masih berlanjut selama trimester ketiga. Beberapa makanan sumber asam lemak dan kolin adalah ikan berlemak (seperti salmon, tuna, dan sarden) dan telur yang diperkaya omega-3.
Seng. Kebutuhan seng yang terpenuhi selama kehamilan dapat mencegah Anda dari melahirkan bayi prematur. Makanan sumber mineral seng adalah daging merah, seafood, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
3. Pastikan Anda mendapatkan cukup istirahat
Agar puasa Anda berjalan dengan lancar dan Anda tidak merasa lemas di tengah puasa, sebaiknya hemat pemakaian energi Anda dengan tidur siang. Penting bagi Anda untuk mendapatkan waktu istirahat yang cukup, baik di siang maupun di malam hari. Kurangi juga aktivitas berat dan olahraga saat Anda sedang puasa.
The post Panduan Aman Menjalankan Puasa Saat Sedang Hamil Tua appeared first on Hello Sehat.
Discussion about this post