Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama bersama Kantor Kementerian Agama (Kakemenag) Kabupaten Cianjur dan Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Indonesia menyalurkan bantuan sebanyak 3 kendaraan pickup berupa sembako dan uang tunai sebesar Rp.43 juta kepada korban terdampak Gempa Cianjur dari kalangan Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah.
Mengambil tempat di MAN 2 Cianjur, Kamis, (15/12/2022) secara simbolis Direktur GTK Madrasah, Muhammad Zain bersama Kepala Kepala Kemenag Cianjur Ramlan Rustandi dan Ketua Umum PP PGM Indonesia Yaya Rospandi melepas bantuan dari hasil donasi dari donatur Keluarga Besar Kemenag dan masyarakat umum yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Muhammad Zain mengutarakan, bahwa bencana yang terjadi di Cianjur mendatangkan keprihatinan yang mendalam, namun di sisi lain mengingatkan kita sebagai manusia tidak dapat memungkiri bahwa Indonesia yang berada di wilayah Ring of Fire kemungkinan bencana tidak dapat dihindari. Untuk itu pihaknya mendorong lahirnya kurikulum yang didalamnya memuat mitigasi bencana, dengan harapan jika terjadi hal serupa di lain waktu, dapat meminimalisir lahirnya korban dari kalangan Madrasah, termasuk guru, tenaga kependidikan dan siswa.
“Semoga kedepan kita bisa memberikan semacam kurikulum mitigasi bencana agar anak-anak kita, guru-guru kita kedepan bisa mengantisipasi kejadian serupa. Karena Indonesa sebagai wilayah ring of fire, negara yang berada dalam wilayah cincin api, tidak bisa dipungkiri kerentanan bencana seperti banjir, gunung meletus, dan yang lain-lain itu kemungkinan akan menjadi bagian dari kehidupan kita,” ujar Muhammad Zain di Man 2 Cianjur.
Kendati tidak berpengalaman dalam hal mitigasi bencana, Muhammad Zain mengapresiasi langkah cepat Kakemenag Cianjur dan PGM Indonesia dalam melakukan mitigasi bencana dan pendataan korban terdampak dari kalangan Siswa, Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah.
“Alhamdulillah hari ini kita asosiasi guru kita bergerak cepat masyarakat secara bahu membahu berkontribusi untuk meringankan beban saudara kita yang terdampak. Hari ini dan besok kita mengadakan trauma healing kepada guru-guru dan tentu juga siswa agar mereka bisa bangkit kembali dan mereka bisa beraktifitas seperti semula,” tuturnya.
Sebagai informasi, dari hasil pendataan Kakemenag Cianjur sebanyak 421 Guru Madrasah yang terhimpun menjadi korban terdampak gempa, dan sebanyak 158 Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) juga menjadi korban terdampak. Sementara dari kalangan siswa terkonfirmasi tidak ada korban jiwa namun diantara siswa terdampak mengalami luka-luka. Hingga saat ini Kakemenag Cianjur terus melakukan pendataan dan validasi data yang masuk untuk memastikan donasi dan bantuan dari Keluarga Besar Kementerian Agama tersalurkan dengan tepat sasaran.
Discussion about this post