Parasetamol atau yang memiliki nama lain acetaminophen adalah obat penurun demam dan pereda nyeri ringan hingga sedang. Obat ini biasanya banyak dijual bebas di pasaran. Namun, ada pula parasetamol yang memerlukan resep dokter. Lebih dari 600 obat mengandung parasetamol termasuk untuk bayi, anak-anak, dan juga dewasa. Jika dikonsumsi berlebihan, bukan tidak mungkin Anda mengalami overdosis parasetamol.
Gejala overdosis parasetamol
Saat mengalami overdosis parasetamol, Anda akan mengalami berbagai gejala seperti:
- Hilang nafsu makan
- Mual
- Muntah
- Merasa tidak enak badan
- Sakit perut terutama di sisi kanan atas
Sebagian besar kasus overdosis parasetamol dapat ditangani. Biasanya, jika Anda mengalami gejala overdosis maka Anda perlu dirawat di rumah sakit. Untuk mengecek kadar parasetamol di dalam tubuh dokter akan melakukan tes darah. Tes darah lainnya juga akan dilakukan untuk memeriksa hati.
Penyebab overdosis parasetamol
Berikut berbagai penyebab mengapa seseorang bisa mengalami kelebihan dosis parasetamol.
Pada anak-anak
Anak-anak mengalami overdosis parasetamol karena terlalu banyak mengonsumsinya sekaligus dalam satu waktu. Selain itu, hal ini juga bisa disebabkan saat anak mengonsumsi lebih dari satu produk obat yang mengandung parasetamol. Faktor lainnya yang juga sangat umum terjadi ialah salah menakar parasetamol.
Biasanya, parasetamol cair diberikan sepaket dengan sendok takar untuk menghindari salah dosis. Namun, banyak orangtua yang tidak mempergunakan sendok takar bawaan dan lebih memilih menggunakan sendok yang tersedia di rumah.
Akibatnya, dosis yang diberikan bisa terlalu banyak. Terkadang, karena rasa dan warnanya seperti sirup, anak juga meminumnya tanpa sepengetahuan orangtua. Sehingga, risiko overdosis pun tidak dapat terelakkan.
Pada orang dewasa
Pada orang dewasa, kelebihan parasetamol diakibatkan oleh:
- Mengonsumsi dosis berikutnya terlalu cepat tanpa memberikan jeda yang cukup.
- Mengonsumsi beberapa obat yang mengandung parasetamol pada saat yang bersamaan.
- Mengonsumsi parasetamol dengan dosis yang terlalu tinggi.
Terkadang, Anda mungkin tidak sadar minum obat yang ternyata ada kandungan paracetamol di dalamnya, sehingga overdosis mungkin terjadi. Misalnya, saat batuk atau pilek, Anda minum obat yang mungkin ada kandungan paracetamol di dalamnya, lalu Anda juga minum obat sakit kepala yang juga memiliki kandungan zat yang sama.
Nah, jika Anda mengonsumsi keduanya di hari yang sama dan tanpa sadar melebihi batas maksimal harian, maka Anda bisa terkena gejala overdosis. Oleh karena itu, jangan sembarangan mengonsumsi obat pasaran jika Anda sedang dalam masa pengobatan untuk penyakit lainnya.
Efek overdosis parasetamol pada tubuh
Menurut Badan Administrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA), mengonsumsi terlalu banyak parasetamol dapat merusak hati (liver). Dalam kasus yang parah, overdosis parasetamol dapat menyebabkan gagal hati hingga kematian. Selain itu, Anda juga lebih berisiko mengalami kerusakan hati saat sudah memiliki penyakit liver, minum alkohol berlebih, dan sedang mengonsumsi warfarin atau obat pengencer darah.
Dosis harian maksimum yang disarankan FDA yakni sekitar 4.000 mg per hari untuk orang dewasa. Namun, McNeil Consumer Healthcare, perusahaan pembuat parasetamol jenis Tylenol merekomendasikan 3.000 mg saja sebagai batas maksimal harian dan hal ini disetujui oleh sebagian besar dokter.
Parasetamol aman jika digunakan sesuai petunjuk. Namun, karena bahan yang satu ini menjadi bahan umum dalam banyak obat, Anda berisiko mengonsumsinya terlalu banyak tanpa menyadarinya.
Untuk itu, pastikan untuk selalu membaca label obat sebelum meminumnya, jika Anda menemukan kandungan bahan ini di beberapa obat berbeda yang Anda konsumsi di hari ini maka berhenti mengonsumsinya. Konsultasikan pada dokter jika berbagai obat yang Anda miliki semuanya mengandung parasetamol.
The post Hati-hati Overdosis Parasetamol, Kenali Gejala dan Penyebabnya appeared first on Hello Sehat.
Discussion about this post