WARTA TANGERANG – Tahun 2007, saya bertemu dengan seseorang yang mau menerima saya apa adanya, mencintai saya dan mau berbagi kesulitan saya.
Di suatu sore sepulang kerja, kami duduk di pelataran parkir tempat kerja. Lalu mengatakan dengan jujur padanya jika saya adalah penderita HIV.
Dia butuh waktu beberapa hari untuk berpikir, saya pun dengan sabar menunggu keputusannya, karena kebenaran, sepahit apapun itu akan lebih baik.
Alhamdulillah, sungguh Allah menyayangi saya. Laki-laki yang saat ini menjadi suami saya datang lagi tetap pada pilihannya memperistri saya dan keluarganya pun diberitahu kondisi kesehatan saya.
Dia bilang, bagaimanapun kamu akan menjadi anaknya (mama mertua) dan seorang ibu akan turut berbahagia atas kebahagiaan anaknya.
“Aku bahagia bertemu dengan kamu, dan aku bersedia berbagi bahagia dan kesedihanmu. Mulai saat ini, kamu punya bahu tempat kamu menangis ya,” kata SH bercerita.
Kamipun menikah. Selang beberapa bulan kemudian dibawah pendampingan Chris W. Green dan pengawasan medis dari Prof. Dr. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD, KHOM dan Dr Martin Batubara, Sp.PD,KHOM, saya hamil.
Saya sudah memiliki empat anak, hamil dengan menjalani program profilaksis kehamilan ibu anak, dan melahirkan dengan cara operasi. Saat ini saya memiliki dua putera dan satu puteri hidup sehat. Ketiganya HIV negatif.
Hanya saja disayangkan, di kehamilan ketiga, putera saya meninggal dunia di usia satu bulan karena pada saat kehamilan saya mengalami kandidiasis sehingga tidak mampu mengkonsumsi ARV sesuai jadwal. Menjalani pengobatan TBC selama 9 bulan juga membuat kondisi kehamilan saya menjadi tidak nyaman.
Tahun 2008, saya ikut suami saya dinas di kabupaten Karawang. Sebagai pengidap HIV saya selalu berusaha mengupdate masalah masalah yang terkait IO (infeksi opportunistic) dan pengobatan ARV (anti retroviral).
Saat itu, penderita HIV di Kabupaten Karawang masih sangat minim akses pengobatan. Masyarakat setempat awam terhadap virus HIV. Saya menjalin hubungan baik dengan KPA Kabupaten Karawang, dan berkesempatan beberapa kali berbicara pengalaman menjadi ODHA di berbagai dinas pemerintahan Kabupaten Karawang.
Di antaranya saya berbagi pengalaman di Hari AIDS Nasional tahun 2009 bertempat di Karang Pawitan. Secara terbuka dan diliput media setempat saya berkesempatan membuka status HIV saya. Bersambung……
Discussion about this post