CIPUTAT-Puluhan personel Detasemen 3 A Brimob Mabes Polri bersenjata lengkap terlihat menyisir satu persatu gedung yang ada di Pemkot Tangsel, Kamis (24/5). Ini dilakukan sekaligus mengantisipasi adanya gangguan terorisme di kawasan Pemkot Tangsel.
Komandan Regu (Danru) Ipda Kurman menjelaskan, pengecekan ini dilakukan untuk mencegah, menjaga dari gangguan di lingkungan masyarakat. Dikatakannya, pengecekan ini rutin dilakukan di wilayah-wilayah vital seperti pemerintahan, tempat hiburan, tempat ibadah dan pemukiman padat.
“Patroli pertama kalinya ke pemkot, kami hadir untuk menciptakan rasa nyaman dan aman,” kata Kurman di sela-sela kegiatannya di Puspemkot. Pengecekan ini dilakukan dengan cara membagi personel menjadi tiga tim. Dengan metal detektor, para pesonel ini menyisir setiap sudut ruangan di empat gedung yang ada di kawasan Puspemkot Tangsel.
Pengecekan ini dilakukan di ruang-ruang umum untuk mendeteksi adanya bahan peledak. Seperti, penyeberangan dari gedung parkir ke gedung SKPD. Tangga darurat, lift dan tempat rapat yang ada di tiga gedung. Sementara di luar gedung, personel brimob mengecek seluruh sudut mulai dari pintu penjagaan hingga taman yang mengelilingi balai kota.
Kurman melanjutkan, patroli ini merupakan kegitan rutin Brimob. Dalam seminggu biasanya 3 kali patroli di wilayah Tangsel. “Patroli ini dilakukan sebelum maraknya teror di beberapa wilayah Indonesia. Tapi memang setelah rame isu itu, kami lebih ketat lagi,” ujar Kurman.
Lanjutnya, kedatangan para personel Detasemen 3 A Brimob Mabes Polri bukan berarti membuat kepanikan masyarakat. Justru kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan kondusivitas baik siang maupun malam hari.
“Mungkin banyak yang kaget, karena jarang melihat Brimbob turun sampai menysisiri lokasi. Kami hanya ingin mencegah hal yang tidak diinginkan. Terlebih Tangsel sebagai zona merah terorisme,” pungkasnya.
Terakhir disampaikan, meskipun saat ini sedang marak kejadian terorisme diharapkan masyarakat bisa bekerja sama dengan pihaknya. Selain untuk tenang, masyarakat pun diimbau agar lebih teliti terhadap tamu atau warga baru dilungkungannya.
“Kenali tetangga atau orang sekitar. Saat ini, kita harus ekstra waspada. Jangan sampai pengalaman yang sudah-sudah di Tangsel terulang kembali. Ada teroris di lingkungan sekitar tapi tidak tahu tetangga kita siapa,” tutupnya. (mg-7/esa)
Discussion about this post