Saat hamil, wanita harus memperhatikan setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi. Sebab, apa pun yang Anda makan nantinya akan disalurkan ke bayi dalam kandungan. Bagi Anda yang terbiasa minum kopi, ada baiknya segera batasi porsinya dengan sebaik mungkin. Pasalnya, kebanyakan minum kopi saat hamil bisa membuat bayi Anda terkena obesitas. Bagaimana bisa?
Kebanyakan minum kopi saat hamil bisa meningkatkan risiko bayi gemuk
Minum kopi, teh, atau minuman berkafein lainnya memang bisa menjadi penawar yang cukup ampuh mengatasi rasa lelah. Namun, bila kebiasaan ini diteruskan saat Anda sedang hamil, akan menimbulkan risiko kesehatan janin.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ), terlalu banyak minum kopi saat hamil dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak-anak. Penelitian ini dibuktikan setelah meneliti 51.000 wanita dan bayi mereka, dengan mencatat seberapa banyak kafein yang dikonsumsi saat hamil.
Para ahli menemukan bahwa wanita yang terbiasa minum lebih dari tiga cangkir kopi dalam sehari memiliki anak yang cenderung gemuk di usia 3 sampai 5 tahun. Bahkan, kemungkinan ini sudah mulai terlihat sejak anak-anak tersebut masih bayi.
Saat ibu hamil minum kopi, kandungan kafeinnya dapat masuk ke plasenta dan memengaruhi pencernaan dan penyerapan zat gizi di dalam tubuh janin. Para ahli pun meyakini bahwa kafein dapat mengubah ‘pemrograman janin’ yang kemudian memengaruhi berat badan bayi saat lahir.
Bila saat bayi saja sudah mengalami kelebihan berat badan, hal ini akan terbawa hingga ia mencapai fase anak-anak. Akibatnya, anak berisiko terkena diabetes, penyakit jantung, dan stroke saat dewasa.
Berapa banyak jumlah kafein yang boleh dikonsumsi oleh ibu hamil?
Ingat, kafein tak melulu soal kopi, lho! Teh, cokelat, minuman bersoda, dan minuman berenergi juga mengandung kafein yang harus dibatasi oleh ibu hamil.
Dilansir dari Prevention, ibu hamil tidak dianjurkan untuk minum kopi melebihi 200 mg atau setara dengan dua cangkir per hari. Selain menyebabkan bayi obesitas, kebanyakan minum kopi dan minuman berkafein lainnya juga dapat meningkatkan risiko keguguran dua kali lebih besar.
Maka itu, selalu perhatikan kandungan kafein pada setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi. Nah, berikut ini adalah rata-rata kandungan kafein yang terdapat dalam makanan dan minuman yang sering kita temui, di antaranya:
- Kopi seduh: 95-165 mg per gelas
- Kopi instan: 50-76 mg per gelas
- Teh hitam: 48 mg per gelas
- Teh hijau: 40 mg per gelas
- Minuman bersoda: 24-48 mg per kaleng
- Minuman berenergi: 27-164 mg per kaleng
- Cokelat: 25 mg per batang
Dengan mengetahui jumlah kafein pada makanan dan minuman, Anda akan lebih mampu membatasi asupan kafein saat hamil. Ingat, tidak boleh lebih dari dua cangkir kopi per hari, ya!
Bagaimana cara membatasi minum kopi saat hamil?
Anda mungkin kebingungan harus mulai dari mana agar bisa berhenti minum kopi saat hamil. Tenang, Anda tetap boleh minum kopi dan minuman berkafein lainnya, kok. Akan tetapi dengan catatan maksimal dua cangkir per hari.
Bila Anda ingin tetap mengurangi kebiasaan minum kopi, lakukan secara bertahap. Misalnya saja, campurkan kopi berkafein dengan kopi yang tidak mengandung kafein. Langkah awal ini akan membantu Anda agar tidak ‘kaget’ setelah terbiasa minum kopi dalam jumlah banyak.
Awalnya, Anda mungkin memang akan merasakan gejala sakit kepala, kelelahan, cepat ngantuk, sulit berkonsentrasi, dan perubahan suasana hati yang drastis. Namun Anda tak perlu cemas, hal ini umum terjadi sebagai bentuk respon tubuh terhadap perubahan kebiasaan.
Agar lebih sehat, pilihlah jenis minuman yang lebih sehat untuk ibu hamil, seperti susu, jus buah, atau air putih. Tidak ada salahnya, kan, untuk membatasi minum kopi saat hamil demi menjaga kesehatan Anda dan si buah hati?
The post Awas! Minum Kopi Saat Hamil Bisa Bikin Bayi Obesitas appeared first on Hello Sehat.
Discussion about this post