TANGERANG, WT – Hemifacial spasm adalah gangguan saraf wajah yang menyebabkan kedutan atau kontraksi otot secara tidak terkendali dan berulang di satu sisi wajah. Kondisi ini umumnya terjadi akibat tekanan pembuluh darah pada saraf wajah, yang dapat berkembang seiring bertambahnya usia.
Dokter Spesialis Bedah Saraf di Bethsaida Hospital, dr. Wienorman Gunawan, Sp.BS mengatakan, hemifacial spasm terjadi akibat gangguan pada saraf wajah yang disebabkan oleh tekanan dari pembuluh darah di sekitarnya. “Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah cenderung memanjang dan kehilangan elastisitasnya, sehingga dapat menekan saraf wajah. Inilah yang menyebabkan kontraksi otot wajah secara tidak normal,” katanya.
Gangguan ini tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan fisik, tetapi juga berdampak pada kepercayaan diri penderitanya, terutama pada wanita. Kedutan yang terus-menerus dapat mengganggu ekspresi wajah dan menyebabkan rasa malu dalam interaksi sosial.
Bagi penderita hemifacial spasm yang tidak membaik dengan pengobatan oral, terdapat dua metode utama untuk mengatasi kondisi ini:
Microvascular Decompression (MVD)Teknik bedah ini bertujuan untuk menghilangkan tekanan pembuluh darah pada saraf wajah dengan cara memisahkan saraf dari pembuluh darah yang menekannya. Prosedur ini dilakukan oleh dokter spesialis bedah saraf dan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mengatasi hemifacial spasm secara permanen.
Injeksi Botulinum Toxin (Botox)Metode ini dilakukan dengan menyuntikkan Botox ke area yang mengalami kedutan untuk mengurangi kontraksi otot berlebihan. Terapi ini umumnya dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan pasien.
“Kedua metode ini memiliki keunggulan masing-masing dan perlu disesuaikan dengan kondisi pasien. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf sangat penting agar pasien mendapatkan penanganan yang tepat,” tambah dr. Wienorman.
Bethsaida Hospital Gading Serpong menghadirkan Brain & Spine Center dengan fasilitas lengkap untuk menangani berbagai gangguan saraf, termasuk hemifacial spasm. Didukung oleh teknologi medis terkini dan tim dokter spesialis berpengalaman, pasien dapat memperoleh perawatan yang optimal sesuai dengan kebutuhan medisnya.
General Manager Medis Bethsaida Hospital, dr. Luxandre Agung menegaskan Brain & Spine Center telah dilengkapi dengan fasilitas diagnostik, tindakan invasif, minimal invasif, hingga terapi modern. “Kami mengembangkan layanan ini dengan memahami bahwa kedutan wajah dapat berlangsung lama atau bahkan seumur hidup. Penanganan yang tepat dapat meningkatkan kualitas hidup serta kenyamanan pasien dalam aktivitas sehari-hari,” tandasnya. (RIZ)
Discussion about this post