• Tentang Kami
  • Contact
Sabtu, 8 November 2025
Wartatangerang.com
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Kabupaten Tangerang
  • Kota Tangerang
  • Kota Tangsel
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks
  • Home
  • Kabupaten Tangerang
  • Kota Tangerang
  • Kota Tangsel
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks
No Result
View All Result
Warta Tangerang
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Era Modern: Kasus Depresi pada Anak Remaja Meningkat

Oleh: Sofia
Rabu, 14 Oktober 2020 / 20:17 WIB
Share on FacebookShare on Twitter

Kecemasan dan kesedihan bukanlah fenomena baru di kalangan anak remaja. Namun dalam beberapa tahun terakhir terdapat peningkatan signifikan dalam persentase remaja atau orang muda berusia 12-20 tahun yang tercatat mengalami depresi berat. 

Apa yang menyebabkan peningkatan kasus depresi pada anak remaja dan bagaimana mencegahnya?

READ ALSO

Kupas Tuntas Bahaya Kaki Diabetes dan Pentingnya Kontrol Gula Darah

Jangan Abai! 8 Faktor Risiko Kanker Payudara dan Langkah Deteksi Dini yang Bisa Selamatkan Hidup Anda

Beberapa penyebab meningkatnya kasus depresi pada remaja

 

  • A modern-day diagnosis

Sebelum tahun 1980, para profesional kesehatan jiwa ragu dalam menegakkan diagnosa depresi pada remaja. Hal ini karena saat itu perubahan mood pada usia remaja masih dianggap hal yang wajar. Sehingga memungkinkan remaja yang sebetulnya mengalami depresi jadi tidak tertangani dengan baik karena dianggap mengalami perubahan suasana hati yang wajar.

Saat ini, kami para profesional kesehatan jiwa, sudah memiliki kriteria yang lebih jelas untuk menegakkan diagnosa depresi pada remaja. Perkembangan ilmu ini yang membuat catatan angka kejadian meningkat.

  • Hyper-connected and overstimulated

Remaja era milenium terhubung dengan internet dan media sosial hampir setiap saat. Interaksi dengan internet dapat menimbulkan beberapa efek negatif pada kondisi psikologis anak remaja.

Salah satu yang paling kentara adalah pemikiran yang menganggap dirinya berharga berdasarkan komentar dan jumlah like yang mereka dapatkan di media sosial.

  • Uncertain times

Salah satu faktor stres yang dihadapi generasi masa kini adalah mereka tumbuh dalam ketidakpastian atau waktu yang tidak menentu. 

Tak cuma ketidakpastian akan masa depan tapi juga ketakutan dan perasaan tidak aman. Mereka merasa kapan pun dapat terjadi hal buruk seperti perundungan (bullying), kecelakaan, kasus perampokan, pemanasan global, dll. Kondisi seperti ini sangat memengaruhi kondisi depresi pada remaja. 

Belum lagi pandemi COVID-19 yang juga dapat memberi kesan bahwa dunia bukanlah tempat yang aman bagi mereka dan masa depannya. Kondisi saat ini semakin meningkatkan kecemasan mereka yang sudah tinggi.

  • Not enough sleep

Kurangnya kuantitas dan kualitas tidur banyak dialami oleh remaja saat ini. Penyebabnya adalah banyaknya tugas dan aktivitas berselancar di internet yang tidak bisa dikendalikan. 

Tidur yang kurang akan berdampak pada kondisi fisik dan psikologis remaja.

  • Lack of Community

Hidup di zaman yang serba cepat dan penuh stres tentunya tidak mudah. Sayangnya saat ini kurang komunitas positif dan suportif untuk perkembangan kesehatan jiwa remaja. 

Kondisi kurangnya komunitas pendukung ini berdampak pada mudahnya depresi terjadi terutama bagi mereka yang kurang memiliki dukungan dari orang-orang terdekat seperti orang tua, keluarga, dan guru. 

Apa yg harus dilakukan orang tua untuk mencegah depresi pada anaknya? 

orang tua menghadapi anak yang menunjukkan gejala depresi

Hal penting yang perlu digarisbawahi adalah orang tua perlu menyadari bahwa kesehatan jiwa pada anak remaja sama pentingnya dengan kesehatan fisiknya. 

Sebagai orang tua, tentu kita sangat memperhatikan kesehatan buah hati. Membawanya ke dokter dan memberikan obat ketika mereka demam, batuk, dan semacamnya. Tapi sudahkah kita sebagai orang tua peduli terhadap kesehatan jiwa anak?

Gejala depresi pada anak remaja seringkali tersembunyi, karena itu marilah untuk lebih perhatian dalam melihat perubahan-perubahan kecil. Ketika muncul gejala-gejala depresi pada anak remaja segeralah berkonsultasi dengan profesional kesehatan jiwa seperti psikiater, psikolog, perawat jiwa, atau dokter umum terlatih untuk segera mendapat pertolongan.

Gejala depresi pada remaja

rasa kesepian depresi

Mengenali gejala depresi membantu orang tua melakukan pencegahan ataupun deteksi dini agar bisa dilakukan penanganan dengan segera. 

Menurut buku manual diagnosa kesehatan jiwa DSM 5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders), depresi pada anak remaja memiliki gejala-gejala sebagai berikut:

  1. Suasana hati yang sedih atau mudah tersinggung (baper)
  2. Minat yang menurun, sulit menikmati keseharian
  3. Penurunan konsentrasi dan sulit membuat keputusan (lemot)
  4. Kualitas dan kuantitas waktu tidur tidak sesuai, Insomnia (sulit tidur) atau hipersomnia (terlalu banyak tidur)
  5. Perubahan nafsu makan atau perubahan berat badan
  6. Kelelahan yang berlebihan, mudah capek, energi berkurang 
  7. Memiliki perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan
  8. Pikiran berulang tentang kematian atau keinginan bunuh diri
  9. Agitasi psikomotor (gelisah) atau malas bergerak (mager)

Seorang remaja bisa dikatakan mengalami depresi jika mengalami gejala-gejala di atas yang berlangsung selama setidaknya 2 minggu berturut turut. Semua gejala tersebut dapat mengganggu kehidupan sehari hari di sekolah, lingkungan sosial, dan keluarga. 

Mencegah depresi pada remaja

Depresi pada anak remaja dapat dicegah dengan melakukan pola asuh yang tepat untuk mendukung kondisi mental anak. Misalnya:

  • Love

Berikan cinta kasih dan perhatian pada anak dan pastikan anak tahu bahwa kita, orang tuanya,  selalu ada untuk mereka. 

  • Conversation 

Dorong anak untuk mau bercerita tentang apa yang dialaminya, buat suasana yang membuat mereka nyaman dan bebas bercerita.

  • Listen

Pastikan kita mendengarkan apa yang anak ceritakan. Iya mendengarkan, bukan langsung menasihati apalagi menghakimi.

  • Feeling

Cari tahu apa yang anak sedang rasakan dan konfirmasi perasaan tersebut.

  • Symptoms

Kenali kemunculan tanda dan gejala depresi yang telah diuraikan di atas.

  • Behavior

Waspada terhadap berbagai perubahan perilaku yang ditunjukkan anak.

  • Patience

Sabar dalam menghadapi anak remaja, jangan memberi tekanan yang berat baginya.

  • Educate

Sampaikan pada anak apa itu kesehatan jiwa dan pentingnya menjaga jiwa tetap sehat. 

  • Coping

Bantu anak dalam mempelajari keterampilan koping atau adaptasi yang efektif dalam menghadapi stres, misalnya dengan relaksasi.

  • Rest time

Pastikan anak memiliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas.

  • Problem solving

Bantu anak dalam mencari pemecahan masalah yg efektif dan realistis.

  • Environment

 Berikan anak lingkungan yang kondusif dan suportif untuk perkembangan mentalnya.

  • Support

Secara reguler selalu berikan dukungan, motivasi dan pujian bagi anak.

  • Exercise

Pastikan anak melakukan olahraga secara rutin untuk menjaga kesehatan fisik dan jiwanya tetap baik.

  • Be proud

Sampaikan selalu pada anak bahwa kita bangga padanya, hal ini penting untuk membangun harga diri dan percaya dirinya

  • Help

Datang dan berkonsultasi dengan profesional untuk mendapatkan pertolongan. 

Sebagai orang tua pasti ingin anaknya memiliki prestasi gemilang dan nilai bagus di sekolah, tapi perlu dicatat bahwa kesehatan jiwa mereka jauh lebih penting dari itu semua. Kita perlu berhenti menganggap bahwa depresi pada anak hanya sesuatu yang dibuat-buat atau usaha anak remaja untuk mencari perhatian.

The post Era Modern: Kasus Depresi pada Anak Remaja Meningkat appeared first on Hello Sehat.

Source

Tags: Gaya HidupHidup SehatKesehatanSehatTips Sehat

Temukan berita terkini Wartatangerang.com di Google News. Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang*

Previous Post

Demo Anarkis Hingga Rusak Mobil Polisi, Enam Pelaku Dibekuk

Next Post

Nasi, Mie, Pasta, dan Roti: Sumber Karbohidrat Mana yang Paling Sehat?

Related Posts

Kupas Tuntas Bahaya Kaki Diabetes dan Pentingnya Kontrol Gula Darah
Kesehatan

Kupas Tuntas Bahaya Kaki Diabetes dan Pentingnya Kontrol Gula Darah

Oleh: Rizki
Kamis, 6 November 2025 / 14:04 WIB
Jangan Abai! 8 Faktor Risiko Kanker Payudara dan Langkah Deteksi Dini yang Bisa Selamatkan Hidup Anda
Kesehatan

Jangan Abai! 8 Faktor Risiko Kanker Payudara dan Langkah Deteksi Dini yang Bisa Selamatkan Hidup Anda

Oleh: Rizki
Rabu, 29 Oktober 2025 / 17:55 WIB
Jangan Panik! Dokter Bedah Eka Hospital Jelaskan Perbedaan Benjolan Jinak dan Kanker Payudara
Kesehatan

Jangan Panik! Dokter Bedah Eka Hospital Jelaskan Perbedaan Benjolan Jinak dan Kanker Payudara

Oleh: Rizki
Selasa, 28 Oktober 2025 / 19:49 WIB
Jangan Salah Mengenali, Ini Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2
Kesehatan

dr. Timoteus Richard: Diabetes Bisa Dicegah dengan Perubahan Gaya Hidup Sederhana

Oleh: Rizki
Senin, 27 Oktober 2025 / 20:53 WIB
Kota Tangerang Bebas AIDS 2030, Layanan HIV dan VCT Gratis di Puskesmas hingga Dukungan Komunitas Diperkuat
Kesehatan

Kota Tangerang Bebas AIDS 2030, Layanan HIV dan VCT Gratis di Puskesmas hingga Dukungan Komunitas Diperkuat

Oleh: Rizki
Rabu, 22 Oktober 2025 / 09:27 WIB
Skrining hingga ARV Gratis! Pemkot Tangerang Serius Tangani ODHIV
Kesehatan

Skrining hingga ARV Gratis! Pemkot Tangerang Serius Tangani ODHIV

Oleh: Rizki
Selasa, 14 Oktober 2025 / 09:18 WIB
Next Post
Nasi, Mie, Pasta, dan Roti: Sumber Karbohidrat Mana yang Paling Sehat?

Nasi, Mie, Pasta, dan Roti: Sumber Karbohidrat Mana yang Paling Sehat?

Discussion about this post



WARTA TERKINI

Taman Rasa, Sentra Kuliner Baru di Gading Serpong

Taman Rasa, Sentra Kuliner Baru di Gading Serpong

Jumat, 7 November 2025 / 19:43 WIB
Transformasi UIN Jakarta ke PTNBH: Pendapatan Non-UKT Naik 180 Persen

Transformasi UIN Jakarta ke PTNBH: Pendapatan Non-UKT Naik 180 Persen

Jumat, 7 November 2025 / 14:29 WIB
Edukatif dan Menghibur, Mal Ciputra Tangerang Hidupkan Kembali Dunia Dinosaurus

Edukatif dan Menghibur, Mal Ciputra Tangerang Hidupkan Kembali Dunia Dinosaurus

Jumat, 7 November 2025 / 08:25 WIB
Bupati Tangerang Sambangi Veteran Perang Usia 1 Abad

Bupati Tangerang Sambangi Veteran Perang Usia 1 Abad

Kamis, 6 November 2025 / 22:21 WIB
Gubernur Banten Ajak Tangerang Raya ‘Gas Pol’ Bangun PSEL TPA Jatiwaringin

Gubernur Banten Ajak Tangerang Raya ‘Gas Pol’ Bangun PSEL TPA Jatiwaringin

Kamis, 6 November 2025 / 22:16 WIB
300 Crosser Guncang Tangerang! Sirkuit Selapajang Resmi Comeback Lewat Grasstrack Piala Wali Kota

300 Crosser Guncang Tangerang! Sirkuit Selapajang Resmi Comeback Lewat Grasstrack Piala Wali Kota

Kamis, 6 November 2025 / 22:10 WIB
Gol Injury Time PSBS Biak Hentikan Tren 9 Laga Tak Terkalahkan Persita

Gol Injury Time PSBS Biak Hentikan Tren 9 Laga Tak Terkalahkan Persita

Kamis, 6 November 2025 / 22:03 WIB
Sinergi Ritel vs UMKM Jadi Senjata Baru Indonesia Hadapi Perdagangan Dunia

Sinergi Ritel vs UMKM Jadi Senjata Baru Indonesia Hadapi Perdagangan Dunia

Kamis, 6 November 2025 / 21:50 WIB
Facebook Twitter Instagram Youtube
Wartatangerang.com

  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Privacy Policy
  • Contact

© 2022 Wartatangerang.com | Situs Berita dan Informasi Seputar Tangerang

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabupaten Tangerang
  • Kota Tangerang
  • Kota Tangsel
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks

© 2022 Wartatangerang.com | Situs Berita dan Informasi Seputar Tangerang