TANGERANG, WT – Kota Tangerang memiliki ragam kisah dan budaya yang melekat sejak jaman dahulu kala. Terlebih dikalangan umat Tionghoa setempat atau biasa dikenal kalangan Cina Benteng. Kegiatan Gotong Toa Pekong sudah ada sejak tahun 1844 dan mulai di peringati pada tahun 1856 lalu.
Kisah tersebut bermula dari Renovasi Klenteng Boen Tek Bio. Ribuan kaum Tionghoa dan masyarakat umum di Kota Tangerang mengarak patung Dewi Kwan Im Hud Couw. Rutenya dimulai dari Klenteng Boen Tek Bio di Pasar Lama Jalan Bhakti Sukasari ke Klenteng Boen San Bio di Jalan Moch Toha.
Lalu, setelah prosesi renovasi klenteng tertua di kota Benteng selesai. Warga pun kembali mengarak Rupang Dewa dan Dewi tersebut ke Klenteng Boen Tek Bio dengan menggotong menggunakan tandu.
Sampai sekarang, tradisi Gotong Toa Pekong 12 tahunan setiap memasuki Tahun Naga ini pun terjaga dengan baik kelestariannya di Kota Tangerang.
“Kalau 12 tahun yang lalu, gotong Toa Pekong disaksikan puluhan ribu orang dari dalam atau pun luar negeri,” kata salah satu dari tim ahli Warisan Budaya Tak Benda Kota Tangerang, Hendra pada Senin, (15/7/2024).
Menurutnya, tradisi ini sudah tidak asing lagi di semua kalangan. Karena, awal mula sejarahnya itu memang ada di klenteng Boen Tek Bio saat terjadi renovasi besar besar pada waktu itu.
“Jadi semua patung patung dewa (Kim Sin) itu dipindahkan ke Kelenteng Boen San Bio untuk sementara waktu,” ujar Hendra.
Setelah prosesi renovasi selesai, lanjut Hendra, terjadi lagi arak arakan membawa patung patung dewa ke Kelenteng Boen Tek Bio.
“Arakan arak terjadi pas di Tahun Naga pada waktu itu. Dimana, bagi umat Tionghoa tahun naga adalah tahun yang sangat sakral, karena tahun naga tersebut dipercayai membawa berkah. Akhirnya, momen arak arakan pengembalian patung patung dewa dari Kelenteng Boen San Bio ke Klenteng Boen Tek Bio ini di peringati setiap 12 tahun sekali dan sudah masuk di kalender klenteng Boen Tek Bio,” terang Hendra.
” Jadi acara gotong Toa Pekong ini semua orang sudah tau sekali, tanpa harus diumumkan di sosmed apapun. Jangan kan luar kota, wisatawan dari luar negeri pun sudah pasti datang untuk menyaksikannya besok,” tandasnya. (SAM)
Discussion about this post