Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) boleh berpuasa asalkan kondisi fisiknya baik dan tidak sedang sakit. Meski begitu, ODHA butuh minum obat antiretroviral (ARV) setiap 12 jam sekali untuk menurunkan risiko penularan penyakitnya. Bagaimana cara mengatur minum obatnya jika ODHA ingin ikut berpuasa? Simak tips puasa untuk ODHA di bawah ini.
Beberapa ODHA tidak diperbolehkan puasa dulu
Tidak ada halangan untuk ODHA berpuasa di bulan Ramadan asalkan kondisinya sehat. Berpuasa justru akan menyehatkan bagi ODHA, seperti yang dijelaskan oleh Dr. Paul F Matulessy MN SpGK, dokter spesialis gizi klinik yang dikutip dari laman Okezone.
Namun jika ODHA merasa kondisinya sedang tidak fit, jangan dipaksakan untuk berpuasa. ODHA yang baru memulai pengobatan ARV juga umumnya tidak disarankan puasa dulu karena tubuhnya belum terbiasa dengan efek samping obat ARV seperti mual, muntah, pusing, dan tidak enak badan.
Hati-hati stamina tubuh cepat turun saat puasa
Ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan dulu sebelum ikut berpuasa. Pertama, Anda harus mempertimbangkan dampak kesehatannya.
HIV adalah virus yang menghancurkan sistem kekebalan tubuh Anda. Kondisi ini dapat membuat Anda semakin cepat merasa lemas dan menurunkan berat badan dalam waktu cepat, apalagi ditambah dengan berpuasa yang notabene tidak makan dan minum selama berjam-jam.
Asupan nutrisi yang terbatas selama berpuasa, terutama kalsium, kemudian dapat berisiko mempercepat penurunan kepadatan tulang jika Anda saat ini sedang menjalani terapi ARV.
Frekuensi minum obat akan jadi terbatas saat Anda berpuasa. Padahal, Anda diwajibkan untuk minum obat setiap 12 jam sekali. Tidak minum obat dapat membuat virus HIV terbangun dan berkembang biak lebih banyak. Selain itu, puasa juga sedikit banyak dapat mengurangi efektivitas terapi ARV karena cara kerja beberapa obat HIV dipengaruhi oleh asupan makanan.
Jika Anda ingin ikut berpuasa tahun ini, simak dulu tips puasa untuk ODHA di bawah ini.
3 tips puasa untuk ODHA
1. Konsultasi ke dokter
Meski tubuh Anda memang benar sedang fit dan Anda yakin Anda kuat untuk berpuasa, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter mengenai keputusan Anda untuk berpuasa. Idealnya, konsultasi harus dilakukan jauh-jauh hari sebelum bulan puasa tiba, tapi tidak ada kata terlambat untuk memastikan kondisi Anda.
Dokter nantinya akan melakukan pemeriksaan kadar CD4 untuk memastikan seberapa kuat ketahanan tubuh Anda. Jika dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa kadar CD4 Anda baik, dokter akan mengizinkan Anda untuk berpuasa.
2. Disiplin minum obat
Seperti yang telah dijelaskan di atas, lupa, jarang, atau tidak minum obat dapat membuat virus HIV dalam tubuh berkembang biak makin kuat sehingga meningkatkan risiko Anda terkena infeksi oportunistik, seperti kanker yang berujung fatal. Itu sebabnya, penting bagi para ODHA untuk disiplin minum obat ARV.
Obat ARV ada dua versi: yang diminum satu kali sehari atau 2 kali sehari. ARV wajib dikonsumsi rutin dan tepat waktu. Jika Anda harus minum sekali sehari, Anda bisa minum sebelum tidur. Obat yang diminum dua kali sehari memiliki jeda dosis 12 jam, jadi Anda bisa minum saat sahur dan ketika berbuka.
Obat ARV harus diminum secara rutin dan tepat waktu. Obat ini bisanya dapat dikonsumsi 1 kali sehari ataupun yang 2 kali sehari. Jika diminum sehari sekali, Anda bisa mengonsumsinya pada malam hari sebelum tidur. Sementara obat ARV yang diminum 2 kali sehari mempunyai jeda waktu 12 jam.
Anda bisa melakukan perubahan waktu minum obat ARV secara perlahan 1-2 minggu sebelum puasa. Namun, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu untuk merancang jadwal tepatnya minum obat selama bulan puasa.
3. Perhatikan asupan makanan
ODHA memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Akibatnya mereka rentan terkena berbagai macam penyakit jika tidak melindungi tubuhnya dengan baik. Salah satu tips puasa untuk ODHA adalah dengan memerhatikan asupan makanan saat sahur dan berbuka sebagai caranya melindungi diri agar tidak mudah terserang penyakit.
Pastikan menu makanan Anda tinggi kalori, protein, karbohidrat kompleks (sayur dan buah-buahan, gandum, beras merah, ubi dan singkong), lemak sehat (kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, ikan berlemak, minyak kanola, minyak zaitun, minyak kenari, minyak jagung), vitamin dan mineral (vitamin A, B, C, E, zat besi, seng), serta air.
Kalsium juga tak kalah pentingnya bagi ODHA. Sayangnya, kebanyakan ODHA tidak memenuhi kebutuhan kalsium mereka selama berpuasa. Asupan kalsium yang rendah membuat ODHA yang aktif terapi ARV berisiko alami penurunan kepadatan tulang.
Konsumsilah makanan yang bernutrisi dan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka. Hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh Anda untuk melawan virus.
The post Tips Lancar Puasa untuk Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) appeared first on Hello Sehat.
Discussion about this post