WARTA TANGERANG – Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Losarang, Indramayu, Jawa Barat menjadi salah satu tujuan para peneliti. Tak tanggung para toko lintas agama, akademisi, pemerintah dan para mahasiswa dari penjuru nusantara pun memilih suku ini menjadi bahan objek penelitian.
Salah satunya mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pamulang (Unpam), Kota Tangerang Selatan mengetahui bagaimana para komunitas suku Dayak Losarang ini bisa mempertahankan kebudayaan dan kepercayaan yang dianutnya sejak tahun 1977.
Salah satu mahasiswi fakultas hukum Universitas Pamulang, Yayang Awal Lestari mengatakan, ia bersama 14 mahasiswa dan mahasiswi sengaja melakukan observasi ke komunitas masyarakat Suku Dayak Losarang hanya ingin mengetahui kehidupan mereka dalam berinteraksi dengan masyarakat luar.
“Saya heran, kenapa masih ada warga di negara Indonesia yang tidak menganut suatu agama apapun alias tidak memiliki agama. Padahal pemerintah telah memberikan 1 kolom lagi di blangko KTP yaitu kolom kepercayaan untuk mengisi agama selain yang sudah diakui pemerintah,” kata Yayang disela observasi, Minggu, (4/12/2022).
Yayang menjelaskan, komunitas suku Dayak Losarang ini cukup banyak. Anggotanya tersebar di berbagai kota di Indonesia dan akan berkumpul di Indramayu ketika ada ritual-ritual yang dianggap sakral bagi mereka.
“Mereka dari tahun 1977 hingga sekarang masih bisa pertahankan kepercayaan yang mereka anut. Bahkan ketika ada acara ritual seperti Jumat Kliwon maka suku Dayak Losarang dimana pun berada pasti akan hadir,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan mahasiswa lainnya, Rina Riyanti menuturkan, selain tidak memiliki agama suku Dayak Losarang ini juga menolak untuk dibuatkan kartu tanda penduduk (KTP) dan sudah pasti tidak berpartisipasi dalam pemilihan umum presiden maupun legislatif.
“Mereka (Suku Dayak-red) tidak memiliki agama juga tidak memiliki KTP. Alasan mereka tidak mau memiliki KTP, salah satu upaya untuk menjaga dan melestarikan ajaran yang mereka anut dan tidak mau berhubungan dengan pemerintah,” ucapnya.
Sementara itu, juru bicara Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu, Wardi mengatakan, Suku Dayak Indramayu tidak ada kaitannya dengan suku-suku Dayak yang ada di Papua atau pun di Kalimantan tapi suku Dayak Jawa asli dari Indramayu.
“Kami tidak memiliki agama dan kami pun tidak memiliki KTP. Tapi kami punya kepercayaan sendiri dalam mendekatkan dengan tuhan,” terangnya.
Wardi menambahkan, ada ritual-ritual khusus dalam Suku Dayak Losarang yang dianutnya seperti selama 4 bulan melakukan kumkum (berendam-red) semalam penuh dan Pepe (berjemur-red) di bawah terik matahari pada siang harinya.
“Ritual lainnya yaitu kami setiap malam Jumat Kliwon anggota Suku Dayak Losarang berkumpul dari setiap penjuru Nusantara untuk melakukan ritual-ritual,” pungkasnya. (RIZ)
Discussion about this post