Selama bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan puasa selama 30 hari penuh. Orang yang berpuasa tidak diperbolehkan makan, minum, dan harus menjalani pantangan lainnya dari matahari terbit hingga terbenam. Bila diperkirakan, di Indonesia Anda harus berpuasa selama 13 jam setiap hari.
Saat berpuasa, Anda tidak bisa makan dan minum dengan bebas seperti biasanya. Makan hanya diperbolehkan setelah matahari terbenam sampai pada waktu sahur berakhir. Perubahan pola makan tersebut membuat tubuh tidak mendapat asupan dari makanan dan minuman di siang hari. Akibatnya, Anda lebih mudah lelah dan rentan terserang penyakit seperti flu.
Namun, jangan khawatir, Anda tetap bisa mengakalinya dengan mengonsumsi sumber makanan yang kaya vitamin C dan zinc. Yuk, simak ulasan pentingnya vitamin c dan zinc berikut ini.
Peran vitamin C dan zinc dalam menjaga daya tahan tubuh selama berpuasa
Walaupun sedang puasa, Anda tetap harus beraktivitas. Makanan yang seharusnya menjadi bahan bakar untuk energi kemungkinan tidak tersedia cukup banyak. Tubuh pun mau tidak mau harus menggunakan lemak sebagai energi cadangan. Nah, vitamin C berperan penting dalam hal ini.
Saat tubuh memproses vitamin C, molekul yang disebut dengan karnitin akan dilepaskan. Molekul tersebut mengangkut lemak ke bagian dalam mitokondria. Begitu berada di dalam mitokondria, lemak kemudian diubah menjadi energi. Ketika kebutuhan vitamin C pada tubuh tercukupi, maka proses perubahan lemak menjadi energi akan berjalan lancar. Anda pun tidak akan merasa lemas dan tak bertenaga saat puasa.
Vitamin C dan zinc bekerja sama untuk mendukung sistem kekebalan tubuh (imun). Vitamin C pada tubuh merangsang produksi sel darah putih sehingga tubuh menjadi lebih kuat melawan bakteri dan virus. Sama halnya dengan vitamin C, zinc juga berperan dalam mengendalikan dan mengatur respon imun terhadap infeksi dan patogen (bibit penyakit). Caranya yaitu dengan merangsang aktivitas setidaknya 100 enzim dalam tubuh sehingga organ tubuh tetap bisa bekerja dengan normal.
Seperti dilansir dari WebMD, dr. Mark Moyad, MPH, seorang peneliti dari University of Michigan mengatakan bahwa vitamin C sangat baik untuk menjaga kekebalan tubuh yang menurun akibat stres. Dengan adanya vitamin C, stres bisa berkurang dan tidak lagi mengganggu keseimbangan sistem imun.
Bahkan, vitamin C dan zinc mampu mengurangi gejala flu dan mempercepat proses pemulihan tubuh. Ini memungkinkan tubuh tetap terlindungi dari flu selama di bulan puasa. Tak hanya itu, antioksidan yang terkandung pada vitamin C juga melindungi tubuh dari penyakit kronis seperti kanker, stroke, dan penyakit jantung.
Dari mana Anda bisa mendapatkan vitamin C dan zinc?
Setelah mengetahui banyaknya manfaat vitamin C dan zink, tentu Anda tidak ingin melewatkannya begitu saja, bukan? Tenang saja, vitamin C dan zinc sangat mudah ditemukan pada makanan.
Makanan yang tinggi vitamin C antara lain jeruk, jambu, stroberi, dan tomat. Sementara makanan yang kaya akan zinc contohnya brokoli, tiram, daging sapi, bayam, kacang polong, dan lobster. Makanan yang kaya vitamin C dan zinc tersebut bisa Anda santap saat sahur maupun berbuka.
Selain pada makanan, Anda juga bisa mendapatkan kombinasi vitamin C dan zinc langsung dari suplemen seperti Redoxon. Redoxon yang tinggi vitamin C dan zinc ini tersedia dalam bentuk tablet effervescent sehingga lebih mudah diminum. Waktu minum suplemennya pun bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda, di pagi hari saat sahur atau pada malam hari setelah berbuka.
Mengonsumsi makanan kaya vitamin C dan zinc ditambah dengan suplemen Redoxon tentu memberikan perlindungan ganda pada daya tahan tubuh saat puasa. Jadi, Anda tidak perlu khawatir akan tumbang saat beraktivitas di bulan Ramadan.
The post Kenapa Kita Perlu Asupan Vitamin C dan Zinc Saat Berpuasa? appeared first on Hello Sehat.
Discussion about this post