Selama bulan Ramadan, umat muslim diharuskan menahan haus dan lapar selama hampir 13 jam. Bagi anak-anak, wanita hamil, orang yang sedang sakit parah, dan orang yang sedang melakukan perjalanan jauh dibolehkan untuk tidak melakukan puasa. Lantas bagaimana dengan orang dengan migrain? Apakah orang yang memiliki migrain boleh puasa? Simak di sini ulasannya.
Apakah orang dengan migrain boleh puasa?
Secara umum, bagi orang yang memiliki migrain, melewatkan waktu makan, menahan lapar dan haus dapat menjadi faktor pemicu migrain. Berarti orang dengan migrain tidak boleh puasakah? Tunggu dulu.
Menurut seorang konsultan ahli saraf, Dr. Fayyaz Ahmed, meski puasa adalah wajib bagi umat muslin selama bulan Ramadan, tapi orang yang sedang mengalami penyakit bisa dibebaskan dari puasa jika ia merasa bahwa puasa akan menyebabkan masalah terkait kesehatannya.
Meski demikian, ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa puasa hingga 14 jam bisa menjadi baik untuk kesehatan. Jadi orang dengan migrain boleh puasa jika lamanya waktu puasa selama maksimal 14 jam.
Namun, jika Anda memiliki migrain dan serangan dipicu oleh dehidrasi atau gula darah rendah sebaiknya tidak perlu melakukan puasa dulu.
Tetapi semua ini kembali lagi dengan pribadi Anda masing-masing. Jika Anda memang merasa kuat untuk menjalani puasa, Anda boleh-boleh saja melakukannya, tapi tetap harus diskusikan dulu dengan dokter Anda.
Tips sehat puasa meski punya migrain
Jika Anda merasa sanggup menjalani puasa dan dokter pun membolehkannya, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan agar lancar menjalani puasa. Anda perlu mengetahui pemicu migrain, sehingga sebisa mungkin menghindari pemicu tersebut saat Anda sedang menjalani puasa.
1. Tidur yang cukup dan nyenyak
Jika Anda memiliki migrain, tidur dengan kualitas yang baik adalah kunci utamanya. Tidur setidaknya tujuh jam dalam sehari. Buat diri Anda santai sehingga tubuh dan pikiran Anda siap untuk tidur.
Pastikan kamar tidur Anda bebas dari cahaya atau suara yang mungkin membuat Anda terjaga dan ruangan yang tidak terlalu panas.
2. Minum air yang banyak saat sahur dan berbuka
Dehidrasi bisa menjadi faktor pemicu migrain, karena itu pemenuhan kebutuhan cairan tubuh sangat penting saat puasa.
Pastikan Anda minum delapan gelas saat puasa selama di antara waktu berbuka dan sahur, atau bisa lebih dari jumlah ini jika Anda merasa membutuhkannya lebih banyak.
Anda bisa membaginya ke dalam pola dua gelas saat berbuka, empat gelas setelah salat tarawih atau sebelum Anda tidur, dan dua gelas lagi saat Anda sahur. Atau, Anda bisa membaginya ke dalam pola tiga gelas saat berbuka, dua gelas sebelum tidur, dan tiga gelas saat sahur.
Pembagian jumlah gelas per hari saat puasa sebenarnya tergantung dengan strategi Anda masing-masing. Hal yang terpenting adalah pastikan Anda memenuhi setidaknya delapan gelas air per hari saat puasa.
Cairan yang Anda konsumsi bisa dari jus, sirup, atau minuman lainnya. Namun, air putih adalah pilihan yang terbaik bagi Anda.
Sebaiknya juga Anda kurangi konsumsi minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, dan minuman bersoda. Minuman berkafein ini memiliki efek diuretik yang membuat tubuh bisa lebih banyak kehilangan cairan.
3. Lindungi alat indera Anda
Jika paparan bau yang tajam, suara keras, dan lampu terang atau berkedip adalah pemicu migrain Anda, sebaiknya hindari hal-hal itu selama puasa.
Mengenakan pelindung telinga atau headphone peredam bising dapat memberikan perlindungan yang baik dari kebisingan. Anda juga bisa mengoleskan minyak peppermint kecil di bawah hidung untuk memblokir bau yang menyengat.
4. Kelola stres Anda
Selama puasa, cobalah untuk menghindari hal atau kondisi yang membuat Anda stres. Meskipun stres, itu sendiri, mungkin bukan pemicu, tapi ada beberapa perilaku stres yang dapat memicu serangan migrain. Mengepalkan rahang, menangis, dan ketegangan otot di wajah, leher, dan bahu bisa menjadi salah satunya.
The post Bolehkah Orang yang Punya Migrain Ikut Berpuasa? appeared first on Hello Sehat.
Discussion about this post