TANGSEL-Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengaku kesulitan menraih Piala Adipura lantaran terbentur permasalahan sampah dan belum maksimalnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang.
“Bagi saya, sampah yang belum selesai. Cita-cita saya, mimpi saya dulu adalah saya bisa mempersembahkan Piala Adipura untuk Tangsel,” katanya, Jumat, (27/12/2019).
Menurutnya, penilaian terhadap penghargaan bagi kota yang berhasil menjaga kebersihan itu, salah satunya dinilai dari efisiensi TPA.
“TPA terbatasnya lahan dan jumlah penduduk semakin bertambah banyak dan volume sampah kian meningkat,” ucapnya.
Selain itu, konsep yang telah dibangun olehnya sejak tahun 2009, yaitu sanitary landfill (metode pengelolaan sampah) dinilai tak memungkinkan untuk terus diterapkan di Tangsel.
Pemkot Tangsel yang telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keuangan dalam hal investasi untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) di Tangsel diharapkan dapat mengurangi sampah seperti halnya Singapura.
“Pra FS (pra studi kelayakan) sudah berjalan. FS (Studi kelayakan) juga sekarang sudah berjalan. Dan Insya Allah proses pembangunan fisiknya bisa selesai selama kurang lebih dua tahun. Jadi dua tahun berikutnya, sudah ada PLTSA yang sama dilakukan dengan Singapura dan negara lainnya,” tutur Airin.
Diakui Airin persoalan sampah merupakan masalah yang harus diselesaikan. Maka dari itu, disaat masa kepemimpinannya diharapkan akan berakhir.
“Saya berharap mimpi saya Tangsel punya Piala Adipura mungkin tercapai pada Walikota berikutnya. Yang penting ada sejarah, bahwa saya mampu dan bisa membuat pondasi ini,” tandasnya. (PHD)
Discussion about this post