TANGERANG – Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta masih belum aman dari tindak kriminal. Meski sudah cukup ketat pengamanan di terminal tersebut, namun pelaku tetap saja bisa beraksi. Terbaru pencurian bagasi bahkan sempat viral di media sosial.
Polisi pun mengungkap kasus ini hingga menemukan titik terang. Pelakunya tak lain seorang pelajar kelas 3 SMP berinisial DV (15), warga Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Di kediamannya, polisi menangkap DV. Sebanyak 10 tas koper pun menjadi barang bukti atas kasus pencurian ini. “Tersangka seorang pelajar kelas 3 SMP di wilayah Tangerang,” kata Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta AKBP Vicktor Togi Tambunan, Minggu (27/5).
AKBP Vicktor mengatakan, terungkapnya kasus pencurian tersebut atas dasar serangkaian proses penyelidikan dan penyidikan terhadap fakta-fakta di lapangan.
Menurutnya, upaya mengungkap kasus ini sangatlah tak mudah. Pasalnya, pelaku lima kali berhasil mencuri koper di terminal dalam kurun waktu satu tahun. “Dari Juli 2017 hingga Mei 2018 tersangka berhasil mencuri sebanyak 10 koper,” katanya.
AKBP Vicktor melanjutkan, dalam melancarkan aksinya, pelaku selalu beraksi seorang diri dengan membawa kendaraan sedan Toyota.
“Tersangka selalu sendiri dan masuk ke area terminal dengan berpura-pura sebagai penumpang sambil membawa paper bag. Lalu dia mengarah ke tempat ambil bagasi, nah disitu dia bilang penumpang yang ketinggalan barang. Ketika di dalam dia punya kesempatan ngambil barang pada saat itu dia menunggu momen yang sedang sepi,” jelasnya.
Barang-barang hasil curiannya hanya disimpan di rumahnya. “Rata-rata isi di dalam 10 koper yang dicuri ini pakaian. Walaupun pakaian tapi bagi pemilik ini bernilai,” paparnya
atas kejadian ini, pihaknya akan melakukan pembenahan terhadap sistem keamanan di Bandara bertaraf Internasional ini. “Demi kejadian yang tak diinginkan seperti ini kami akan evaluasi keamanannya,” ujarnya.
AKBP Vicktor pun tak menyangka bahwa seorang pelajar kelas 3 SMP bisa mencuri bagasi berupa 10 tas koper di bandara.
Tak hanya di Terminal 3, melainkan seluruh terminal yang ada di Bandara Soekarno-Hatta akan dievaluasi sistem keamanannya.
“Kami akan berkoordinasi lagi, celah-celah akan diperketat, semuanya kami tingkatkan,” katanya.
Executive General Manager Bandara Soekarno Hatta, Suriawan Wakan juga mengungkapkan hal yang sama. Dia mengklaim saat ini pihaknya tengah mencari tahu penyebab sistem keamanan yang longgar sehingga mampu diberondol seorang pelajar tersebut.
“Nanti kami tunggu hasil evaluasi dari polisi. Apa kah ada petugas yang lalai, atau sistemnya memang harus dibenahi lagi. Petugas yang berjaga saat ini memang hanya dua orang, kemungkinan akan ditambah dan polanya akan dikoordinasikan bersama kepolisian,” kata Wakan.
Menurutnya, modus tindak kejahatan seperti pencurian sangatlah banyak di Bandara Soekarno-Hatta. “Jadi kalau di bandara memang modusnya banyak kalau kemarin kan kriminal, yang dilakukan sekarang adalah modus lain seperti penukaran bagasi,” ucapnya. (mg06)
Discussion about this post