TANGSEL-Danish Culinary School (DSC) sebagai sekolah kuliner pertama di Tangsel, mengadakan kegiatan halal bihalal bersama dengan puluhan Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM) yang berada di Tangsel dan luar daerah.
Sekiranya ada 70 produk yang ditampilkan dalam acara halal bihalal tersebut dan ditempatkan pada sebuah sekoci yang di desain menyerupai kapal pesiar.
Dalam acara itu juga dilakukan demo masak. Yang menarik, dalam demo masak tersebut menghadirkan Sekretaris Daerah (Sekda) Tangsel, Muhamad sebagai ‘Mystery Guest’.
Bersama dengan pemilik Danish Culinary School yakni Chef Taufik Hidayat Syah, Muhamad memasak Laksa Geboy. Menggunakan topi khas chef, Muhamad memperlihatkan kelihaiannya memasak dihadapan UMKM.
Sekda Tangsel, Muhamad menjelaskan, sudah terbiasa memasak dan melakukan eksperimen meski yang dimasaknya hanya mie instan.
“Sudah biasa, tapi ini kan baru didampingi chef lagi. Saya senang masak juga di rumah, masak mie instan saya tambahin bahan ini bahan ini kalau lagi iseng, kalau istri lagi keluar. Ya eksperimen juga saya sama masakan yang saya bikin,” cetus Muhamad, Senin (29/6/2020).
Muhamad juga mengapresiasi, para pelaku UMKM yang masih bisa berkreativitas di masa pandemi Covid-19.
“Walaupun lagi Covid ada kreativitas, ada inovasi, bisa dapat penghasilan dan pemasukan, mudah-mudahan kedepan bisa lebih bagus dan berkembang pesat,” ucapnya.
Pemkot Tangsel juga akan memfasilitasi pelaku UMKM agar bisa memperkenalkan produk-produknya. Dan, bisa menjadi makanan khas atau oleh-oleh khas Tangsel.
“Tentu Pemkot akan mendorong kedepan agar pelaku UMKM bisa lebih maju lagi. Mereka itu kreatif, tinggal kita bimbing nanti melalui Dinkop UKM. Karena saya lihat kemasan mereka sudah bagus brandnya sudah bagus, nanti kita fasilitasi. Ini juga kan, bisa buat oleh-oleh khas Tangsel, karena Tangsel ini kan sering kedatangan tamu dari luar daerah,” tutur Muhamad.
Sementara itu, pemilik Danish Culinary School, Taufik Hidayat Syah mengatakan, kegiatan ini dibuat untuk membangkitkan gairah pelaku UMKM di masa pandemi Covid-19.
“Saya tidak ingin hanya sekedar berorientasi dan silahturahmi antar UMKM saja, namun bagaimana adanya transaksi penjualan produk UMKM disini. Jadi, saya gabung teman saya antar UMKM Tangsel dan teman saya yang dahulu bekerja di kapal pesiar untuk membangkitkan gairah UMKM di Tangsel,” ungkap Taufik.
Lanjut Taufik, bnyaknya UMKM yang hadir di Tangsel saat ini, diharapkan dapat menumbuhkan transaksi ekonomi di masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
“Seperti orang pekerja yang pensiun atau tempat kerjanya tutup karena virus corona. Lalu memiliki modal dan diperkenalkan produknya disini. Jadi mereka akan beli dari barang temannya, sehingga ekonomi hidup,” tandasnya. (PHD)
Discussion about this post