WARTA TANGERANG – Berdasarkan data Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang, sebagai RS rujukan tingkat Provinsi Banten, didapatkan angka penderita kanker payudara di Provinsi Banten cukup tinggi.
Pada tahun 2019 saja pasien yang berobat sebanyak 4289 pasien, dimana sekitar 12% atau 503 penderita merupakan pasien baru.
“Kebanyakan dari pasien ini merupakan pasien dengan stadium lanjut yang angka kesakitan dan kematiannya sangat tinggi sekali,” ungkap Yuli Zaki Iskandar, Rabu, (16/2/2022).
Menurut Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tangerang, edukasi kepada para wanita di Tangerang akan pentingnya melakukan deteksi lebih dini jika mereka merasakan ada gangguan atau mengarah kanker payudara sangat diperlukan.
“Kita terus memberikan pemahaman kepada masyarakat Kabupaten Tangerang, khususnya para kader PKK desa untuk mendeteksi lebih awal akan gejala dan bahayanya kanker payudara,” ujar Yuli.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia, Linda Agum Gumelar mengatakan, data tahun 2020 menunjukan tingginya angka kasus kanker payudara yang menyebabkan kematian.
Menurut Linda hal tersebut cukup memprihatinkan dan menjadi perhatian seluruh stakeholder. Untuk itu, Yayasan Kanker menggandeng Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Komunitas Peduli Kanker Payudara Kabupaten Tangerang dalam rangka menekan angka kematian akibat kanker payudara.
“Penandatanganan kerjasama antara Yayasan Kanker Payudara Indonesia dengan Komunitas Peduli Kanker Payudara Kabupaten Tangerang untuk melaksanakan proyek percontohan dengan tema penguatan kemampuan melaksanakan deteksi dini kanker payudara pada tenaga kesehatan di Kabupaten Tangerang,” terang Linda.
Linda mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan Kabupaten Tangerang merupakan satu-satunya kabupaten di Indonesia yang begitu besar kepedulian terhadap permasalahan kanker payudara. Terlebih lagi dengan adanya dukungan dari Bupati Tangerang yang telah mengeluarkan keputusan untuk membentuk Komunitas Peduli Kanker Payudara Kabupaten Tangerang.
“Saya sangat mengapresiasi terhadap Bupati Tangerang dan ucapkan terima kasih kepada Bupati Tangerang yang telah membentuk tim kanker payudara di Kabupaten Tangerang dan kepeduliannya yang begitu besar terhadap permasalahan ini,” ungkapnya.
Sementara itu Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar mengatakan penanganan dan penanggulangan kanker payudara di Kabupaten Tangerang dan sekitarnya sangat komplek. Mulai dari luas wilayah, populasi dan kultur masyarakat sampai dengan keterbatasan SDM. Lanjut Bupati, hal tersebut tidak akan menyurutkan pemerintah daerah untuk terus mendukung dan memaksimalkan fasilitas yang dimiliki agar pelayanan terhadap penderita gangguan payudara tetap dapat berjalan sebagaimana mestinya.
“Alhamdulillah, kami patut bersyukur dan bangga bahwa fasilitas dan tenaga kesehatan yang dimiliki RSU Tangerang menjadi salah satu rujukan kesehatan se-Propinsi Banten dalam menangani kasus kanker payudara”, ucap Zaki.
Menurut Zaki, tidak mudah menekan angka kasus kanker payudara serta memberikan pemahaman dini terhadap bahayanya kanker payudara. Namun dengan dukungan dari baik pemerintah daerah, rumah sakit, penyelenggara fasilitas kesehatan, dokter, tenaga medis maupun organisasi/komunitas peduli kanker payudara, upaya-upaya melalui promosi kesehatan, skrining deteksi dini dsn pengobatan standar dapat dilakukan dengan lebih mudah dan berkesinambungan.
“Saya berharap, kita semua serius mendukung dan mensukseskan progran kerjasama ini, sehingga kerjasama ini benar-benar bisa membawa manfaat yang bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat secara merata,” pinta Zaki. (RIK)
Discussion about this post