Puasa biasanya dilakukan umat Muslim dari terbit fajar sampai tenggelamnya matahari. Sepanjang waktu tersebut, kita tidak makan dan minum. Pada saat ini, tubuh akan kekurangan air dan zat gizi, terutama vitamin dan mineral, jika Anda tidak memperhatikan asupan yang Anda makan saat berbuka dan sahur.
Biasanya orang hanya memakan makanan yang lebih banyak mengandung karbohidrat, lemak, dan protein, serta tidak memperhatikan asupan vitamin dan mineralnya saat berbuka puasa dan sahur. Apakah ini artinya kita perlu minum suplemen vitamin dan mineral saat puasa?
Siapa saja yang butuh mengonsumsi suplemen?
Pada dasarnya, suplemen dibutuhkan bagi orang-orang dengan kebutuhan gizi tertentu, seperti:
- Wanita usia subur yang memerlukan tambahan kalsium dan zat besi
- Wanita hamil dan menyusui
- Anak dan remaja dengan kebiasaan makan yang tidak teratur
- Vegetarian
- Orang-orang yang menghindari kelompok makanan tertentu
- Orang dengan gangguan makan atau kondisi medis tertentu, seperti gastrointestinal
- Orang yang sering makan makanan olahan dan cepat saji (fastfood)
Dalam keadaan berpuasa, apakah Anda membutuhkan asupan tambahan melalui suplemen atau tidak, sangat tergantung dengan kebutuhan Anda.
Jika Anda yakin makanan yang Anda makan sudah cukup memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral sehari-hari, mengonsumsi suplemen tidak lagi diperlukan.
Namun, jika Anda ingin mengonsumsi suplemen saat puasa, coba pertimbangkan baik-baik hal ini.
- Apakah saya memerlukan suplemen ini?
- Apakah suplemen ini aman?
- Apakah suplemen ini berinteraksi dengan obat atau makanan yang saya konsumsi?
- Apakah saya mengetahui dengan baik mengenai suplemen ini?
- Berapa dosis yang tepat untuk saya dalam mengonsumsi suplemen ini?
- Kapan dan berapa lama saya harus mengonsumsi suplemen ini?
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum Anda menambahkan suplemen ke dalam asupan Anda sehari-hari.
Tips memilih suplemen vitamin dan mineral saat puasa
Suplemen vitamin dan mineral berfungsi untuk membantu tubuh melakukan fungsinya dengan baik dan juga untuk meningkatkan kesehatan mental. Jika Anda merasa butuh mengonsumsi suplemen saat puasa, berikut tips memilihnya:
1. Lihat label yang tertera di kemasan
Pada label “Nutrition Facts”, lihat apa saja bahan yang terkandung dalam suplemen tersebut. Selain itu juga lihat jumlah bahan yang terkandung per sajian, dan bahan tambahan lainnya, seperti penambah rasa, zat pengikat, dan lain-lain. Jumlah sajian yang harus dikonsumsi dapat disesuaikan dengan kebutuhan tubuh Anda sesuai dengan petunjuk dokter.
2. Efektivitas
Apakah Anda benar-benar perlu mengonsumsi suplemen? Pikirkan dengan baik. Jika Anda mempunyai penyakit yang membatasi Anda untuk makan makanan tertentu sehingga Anda kekurangan zat gizi tertentu, atau jika menu makanan sehari-hari Anda kurang beragam, menambahkan suplemen dalam menu sehari-hari Anda mungkin diperlukan untuk memenuhi vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh.
Namun, bagaimana pun suplemen tidak dapat menggantikan zat gizi yang ada pada beragam jenis makanan yang diperlukan tubuh, seperti buah-buahan segar, sayuran, gandum utuh, serta makanan yang mengandung lemak baik.
3. Keamanan dan risiko
Waspada akan efek samping yang timbul akibat mengonsumsi suplemen, apalagi untuk Anda yang menderita penyakit tertentu. Baca baik-baik aturan pakai yang tertera pada kemasan, terutama ketika mengonsumsi produk suplemen baru. Banyak suplemen yang menyebabkan efek samping atau membahayakan ketika Anda tidak menuruti aturan pakai atau bahkan mengonsumsi lebih dari satu jenis suplemen.
Mengonsumsi suplemen dalam jumlah berlebih dapat berisiko untuk kesehatan Anda. Contohnya, terlalu banyak konsumsi suplemen vitamin A dapat menyebabkan sakit kepala dan kerusakan hati, serta menurunkan kekuatan tulang.
Selain itu, beberapa suplemen juga berinteraksi dengan obat lainnya yang dapat menyebabkan bahaya. Anda benar-benar perlu untuk memperhatikan bahan apa yang terkandung dalam suplemen dan bagaimana cara pakai suplemen tersebut.
4. Kualitas
Periksa apakah suplemen tersebut memiliki kualitas yang baik sesuai dengan standar yang ada di Indonesia. Hal ini diperlukan untuk menjamin bahwa produk tersebut benar diproduksi dan mengandung bahan-bahan yang tercantum pada label serta tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Periksa apakah suplemen tersebut terdaftar di BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia).
Salah satu suplemen vitamin dan mineral yang memenuhi keempat syarat di atas adalah Redoxon, yang mengandung kombinasi vitamin C dan zinc untuk memelihara daya tahan tubuh selama puasa. Redoxon bisa jadi pilihan bagi Anda yang asupan sehari-harinya belum bisa memenuhi kebutuhan nutrisi. Jangan lupa selalu baca aturan pakai sebelum mengonsumsi suplemen apapun.
The post Perlukah Minum Suplemen Vitamin Selama Puasa? appeared first on Hello Sehat.
Discussion about this post