Jika selama ini Anda sudah melatih diri sendiri untuk mencermati label informasi gizi yang tertera di belakang kemasan makanan, kini saatnya untuk memahami arti dari jargon-jargon serba sehat pada tampak depan kemasannya. Anda pasti sudah sangat familiar membaca label makanan seperti “bebas gula (sugar-free)”, “rendah lemak (low fat)”, “bebas gluten (gluten-free), hingga “100% organik” pada makanan kemasan yang Anda beli. Namun, benarkah artinya seperti yang dijanjikan?
Anda wajib menjadi konsumen yang bijak dan cerdas agar tidak keliru membeli produk terbaik untuk kesehatan Anda dan keluarga.
Jargon serba sehat yang tertera pada label makanan tidak selalu sehat
Semakin banyak orang yang peduli kesehatan dan menerapkan pola makan sehat, membuat semakin banyak produsen makanan yang berlomba-lomba meluncurkan makanan sehat. Pelabelan jargon-jargon pada label makanan dapat membantu konsumen menentukan apakah produk tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan mereka. Meski begitu, klaim-klaim “sehat” tersebut ternyata tidak benar-benar menyehatkan seperti yang mereka klaim. Berikut lebih jelasnya.
Ringan (light)
Jargon “Light” pada label makanan mengklaim bahwa makanan tersebut diproses sedemikian rupa untuk mengurangi jumlah kalori atau lemaknya. Namun kenyataanya, label “Light” alias ringan hanya merujuk pada rasa yang lebih ringan, bukan mengurangi bahan yang digunakan.
Agar sebuah produk bisa dikatakan ringan, kadar lemaknya harus 50 persen lebih sedikit dibandingkan produk serupa.
Alami (all naturals)
Jangan terkecoh, produk yang dilabeli 100 persen alami bukan berarti sepenuhnya alami. Makanan berlabel alami memiliki kemungkinan dibuat dengan melibatkan bahan pengawet atau bahan kimia lainnya. Misalnya, produk olahan ayam alami. Pada kenyataannya, ayam yang digunakan telah mengalami proses penyuntikkan. Maka, pelabelan alami sebenarnya tidak benar-benar alami.
Label makanan ini juga bisa berarti produsen memiliki sumber bahan utama yang memang alami, tetapi tidak untuk bahan tambahan yang lainnya. Misalnya mungkin saja ayam yang digunakan benar-benar ternak alami, tidak disuntuk atau diberi hormon, tapi bumbu-bumbu perasanya termasuk buatan dan mungkin juga memakai dengan gula tambahan.
Multigrain
Gandum utuh adalah sumber karbohidrat kompleks yang lebih menyehatkan. Tidak heran jika dewasa ini semakin banyak produk makanan yang mengklaim menggunakan gandum utuh.
Label makanan yang bertuliskan multigrain alias terbuat dari banyak jenis biji-bijian terlihat sangat sehat. Namun, sebagian besar dari biji-bijian tersebut sudah melalui proses pengolahan lebih lanjut sehingga tidak bisa lagi dikatakan sebagai biji atau gandum utuh.
Biji atau gandum olahan biasanya memiliki serat dan nutrisi yang lebih rendah dibandingkan dengan biji-bijian utuh.
Tanpa gula tambahan (no added sugar)
Bukan berarti sebuah produk yang tidak ditambahkan gula otomatis lebih sehat. Produsen makanan tersebut memang benar tidak menambahkan gula alami, tapi mungkin menggantinya dengan gula buatan yang tidak sehat seperti maltodekstrin.
Selain itu, berbagai produk seperti buah, susu, sereal, secara alami masih mengandung gula dan juga karbohidrat. Tingginya karbohidrat di dalam suatu produk bisa meningkatkan gula darah.
Itu sebabnya label makanan yang memamerkan “tidak ada tambahan gula” bukan berarti produk tersebut bebas kalori dan juga sepenuhnya sehat.
Bebas gula (no sugar, zero sugar, atau sugar-free)
Produk bebas gula tidak benar-benar nol gula sama sekali, karena tetap mengandung kurang dari 0.5 gram gula per porsi. Makanan atau minuman yang sugar-free memang tidak mengandung gula pasir alami, tapi kemungkinan besar memakai pemanis buatan yang lebih rendah kalori seperti mannitol, xylitol, atau sorbitol.
Produk-produk ini juga masih mengandung kalori dan karbohidrat dari sumber komposisi yang lain.
Bebas lemak (zero fat atau fat-free)
Jika Anda mencari produk berlabel bebas lemak untuk mensukseskan program diet, ini adalah strategi keliru. Meskipun produk tersebut bebas lemak, akan tetapi produk ini bisa mengandung bahan lainnya yang dapat menambah kalori seperti gula dan lainnya. Untuk itu membuktikannya, cobalah periksa label kemasannya dan bandingkan nutrisinya dengan produk sama yang mengandung lemak.
Bebas gluten (gluten free)
Gluten adalah protein yang ditemukan dalam biji-bijian seperti gandum. Biasanya, produk yang bebas gluten dicari oleh orang-orang yang memiliki penyakit celiac atau intoleransi gluten. Namun, produk bebas gluten bukan berarti lebih sehat untuk Anda yang tidak memiliki kedua kondisi tersebut. Pasalnya, produk bebas gluten berarti mengandung serat yang lebih sedikit. Selain itu, produk bebas gluten sama sekali tidak membantu menurunkan berat badan Anda.
Dibuat dengan buah asli (made with real fruits atau 100% real fruits)
Produk makanan dan minuman yang berlabel seperti ini biasanya hanya mengandung sedikit buah asli. Seringnya, rasa buah “asli” tersebut diperoleh dari sari buah atau bahkan kadang menggunakan bahan kimia yang rasanya dirancang menyerupai buah.
Nol lemak trans (Zero trans fat)
Produk yang dilabeli nol lemak trans (zero trans fat) sebenarnya mengandung kurang dari 0.5 gram lemak trans per porsinya. Maka sebenarnya tidak benar-benar bebas lemak trans.
Bahkan, jika produk tersebut lebih dari satu porsi maka ia mengandung cukup banyak lemak trans. Selain itu, coba lihat pada daftar bahannya apakah terdapat minyak terhidrogenasi atau tidak. Jika iya, berarti di dalam produk tersebut masih mengandung lemak trans.
The post Pahami Arti Sebenarnya dari 12 Jargon “Sehat” Pada Label Kemasan Makanan appeared first on Hello Sehat.
Discussion about this post