Rongga mulut memiliki dua organ penting, yaitu gigi dan lidah. Jika gigi berperan menghaluskan makanan, lidah berfungsi sebagai alat pengecap dan menelan makanan. Namun, fungsi lidah dapat mengalami gangguan. Salah satunya adalah lidah bengkak dan mengalami peradangan, yang dikenal dengan penyakit glositis.
Apa itu glositis?
Glositis adalah gangguan pada lidah yang diakibatkan oleh peradangan dan menyebabkan terjadinya perubahan secara fisik pada lidah. Penyakit ini menyebabkan lidah bengkak dan membesar, berubah warna, serta terjadi perubahan struktur permukaan lidah bagian atas.
Peradangan akibat glositis biasanya terjadi pada papila, yaitu sekumpulan nodul yang memberikan tekstur di atas permukaan lidah. Papila tersebut merupakan organ penting untuk mengecap makanan, sehingga dapat menyebabkan perubahan pola makan pada penderita glositis.
Peradangan pada bagian atas yang menimbulkan rasa nyeri juga dapat memengaruhi cara berbicara Anda.
Jenis-jenis penyakit glositis berdasarkan kemunculannya
Glositis memiliki jenis perkembangan penyakit yang tidak spesifik, karena peradangan pada lidah dapat terjadi melalui beberapa cara. Jenis glositis dibedakan sebagai berikut:
Glositis akut
Merupakan jenis peradangan pada lidah yang muncul secara mendadak dan cenderung serius. Hal ini biasanya dikarenakan adanya reaksi alergi pada lidah.
Glositis idiopatik
Jenis glositis ini disebabkan oleh adanya peradangan pada otot lidah yang disertai dengan hilangnya sebagian papila pada bagian lidah yang meradang. Penyebab dari jenis glositis ini belum diketahui.
Glositis kronis
Termasuk jenis glositis yang dapat hilang dan kambuh, biasanya disebabkan oleh faktor kekurangan gizi atau penyakit lainnya.
Glositis atrofik
Penyakit ini ditandai dengan tekstur dan perubahan warna lidah akibat hilangnya hampir semua papila lidah. Biasanya lidah berubah warna menjadi gelap kemerahan.
Bagaimana gejala dari glositis?
Gejala glositis dapat terjadi pada salah satu bagian atau hampir keseluruhan permukaan lidah. Inflamasi pada lidah juga dapat berpindah-pindah pada bagian lidah tertentu. Episode terjadinya glositis cenderung singkat, namun gejalanya dapat kambuh dan hilang hingga selama satu tahun.
Gejala yang muncul tergantung pada penyebab inflamasi. Beberapa gejala umum yang terjadi adalah:
- Nyeri di lidah
- Pembengkakan lidah
- Perubahan warna pada lidah
- Ketidakmampuan dalam berbicara, makan, dan menelan
- Hilangnya papila pada permukaan lidah
- Jalan napas tersumbat
Apa saja penyebab lidah bengkak akibat glositis?
Terjadinya glositis dapat dipengaruhi oleh faktor genetik yang diturunkan dalam satu keluarga. Namun munculnya peradangan pada lidah dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:
1. Reaksi alergi
Hipersensitivitas papila dan otot lidah dapat dipicu dari berbagai zat iritan dari makanan, obat diuretik, obat diabetes, obat penurun tekanan darah tinggi dan pasta gigi. Reaksi alergi juga dapat diperoleh dari produk perawatan mulut, makanan, atau obat-obatan.
2. Penyakit infeksi
Adanya inflamasi dapat dipicu oleh infeksi bakteri Streptococcus pada mulut dan penyakit herpes simplex dapat memengaruhi imunitas serta menyerang otot dan papila lidah sehingga menyebabkan inflamasi dan pembengkakan.
3. Mulut kering
Kurangnya air liur yang dihasilkan kelenjar saliva selain dapat mengakibatkan mulut kering, dapat pula menyebabkan lidah mengalami inflamasi. Namun hal ini dapat dipicu oleh penyakit lainnya yang menyerang kelenjar saliva atau kondisi dehidrasi.
4. Malnutrisi
Merupakan pertanda dari defisiensi zat besi, folat, dan vitamin B12. Penyakit glositis juga dapat muncul bersamaan dengan kondisi anemia pada seseorang.
5. Trauma pada mulut
Bekas tekanan atau adanya luka terbuka pada mulut juga seringkali berdampak pada lidah. Adanya gesekan permukaan yang kasar seperti disebabkan oleh kawat gigi dapat pula menimbulkan luka dan memicu glositis.
Selain itu juga cedera, seperti luka bakar, gigi kasar, atau gigi palsu yang tidak pas pada gusi.
Faktor risiko penyakit lidah glositis
Pada umumnya glositis dapat terjadi pada siapa saja, namun risiko terjadinya penyakit ini dapat meningkat jika seseorang mengalami penurunan imunitas, penyakit radang kronis seperti psoriasis, dan mereka yang memiliki lubang pada lidah (fissured tongue).
Glositis juga lebih sering terjadi pada orang yang sering memakan makanan panas dan memiliki kebiasaan merokok.
Bagaimana glositis didiagnosis?
Selain menerka-nerka gejala yang Anda miliki, ada baiknya untuk mengunjungi dokter untuk mengetahui kondisi Anda lebih lanjut. Dokter akan memberikan penilaian kondisi sesuai dengan gejala yang Anda miliki pada lidah.
Dokter akan memeriksa apakah ada benjolan dan lepuh yang tidak normal pada lidah, gusi, dan jaringan lunak mulut Anda. Pemeriksaan bercak yang muncul pada lidah juga dilakukan. Kemudian dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai riwayat kesehatan dan gaya hidup Anda untuk menemukan penyebab radang lidah.
Dokter juga akan mengambil sampel air liur dan darah untuk dikirim ke laboratorium demi pemeriksaan yang lebih lanjut.
Cara mengatasi lidah bengkak akibat glositis
Pada umumnya rasa nyeri dan gejala glositis dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan spesifik, seiring dengan penyebab glositis seperti anemia dan daya tubuh mulai membaik.
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan:
1. Konsumsi antibiotik
Mengonsumsi antibiotik kemungkinan diperlukan jika bakteri pemicu infeksi terdapat di mulut dan jika infeksi diakibatkan penyebaran dari bagian tubuh lainnya. Namun perlu diingat, penggunaan antibiotik haruslah sesuai anjuran dan resep dokter.
2. Menjaga kesehatan mulut
Hal ini dilakukan dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut serta menangani lubang atau abses pada gigi dan gusi dengan tepat. Hal diperlukan untuk mencegah penularan dan infeksi berulang pada lidah.
3. Menggunakan flossing gigi
Selain menyikat gigi menggunakan sikat gigi, penggunaan benang gigi sehari-hari dapat pula membantu dalam meningkatkan kesehatan lidah, gusi, dan gigi Anda.
Hal ini dapat membantu dalam meringankan gejala yang terkait dengan glositis dan mencegah kondisi gejala glositis tersebut menjadi lebih parah atau terjadi lagi.
4. Mengatasi rasa sakit
Dalam beberapa kasus, rasa sakit dapat berkelanjutan sehingga perlu ditangani dengan konsumsi obat penghilang rasa sakit, obat anti-inflamasi, mengoleskan kortikosteroid pada lidah ataupun dengan konsumsi zinc.
5. Hindari pemicu inflamasi
Beberapa substansi justru dapat memperburuk inflamasi dan menghambat penyembuhan radang. Oleh karena itu saat masa penyembuhan, diperlukan untuk Anda menghindari makanan pemicu alergi jika ada, konsumsi rokok, agent pemutih pada sikat gigi, makanan panas serta makanan dengan rasa pedas, asam, asin dan berminyak.
The post Lidah Bengkak dan Meradang? Begini Cara Mengatasinya appeared first on Hello Sehat.
Discussion about this post