WARTA TANGERANG – Imbas penghentian sementara pengiriman sampah ke TPA Cilowong, Kota Serang, kondisi TPA Cipeucang, Serpong, Tangsel semakin mengkhawatirkan.
Berdasarkan pantauan di lapangan terjadi antrian armada pengangkut sampah dan tumpukan sampahpun semakin menggunung.
Aktivis Lingkungan Hidup yang juga Penggiat dan Pelestari Sungai Cisadane, Ade Yunus meminta Pemkot Tangsel untuk segera mengambil tindakan Preventif agar kejadian longsor pada Tahun 2020 lalu tidak terulang kembali.
“Setiap bulan memang rutin kita melakukan monitoring TPA Cipeucang, dan kondisi di Pekan terakhir kali ini sangat mengkhawatirkan dan berpotensi longsor kembali ke Sungai Cisadane,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin, (11/9/2022).
Untuk itu, Ade yang juga Ketua Banksasuci (Bank Sampah Sungai Cisadane), meminta Pemkot Tangsel untuk segera melakukan tindakan preventif mengantisipasi TPA Cipeucang longsor kembali.
“Pemkot Tangsel tentu sudah belajar dari tragedi longsornya TPA Cipeucang pada Mei 2020 lalu, kita minta segera lakukan tindakan preventif agar tidak terulang lagi, banyak cara untuk meminimalisir tumpukan sampah, salah satunya memaksimalkan TPS3R dan Bank Sampah diwilayah,” tambahnya.
Disinggung terkait wacana Pemkot Tangsel menerapkan Teknologi PSEL ( Pembangkit Sampah Energi Listrik ), Ade minta Pemkot untuk lebih mengambil tindakan realistis, cepat dan terarah.
“Penerapan PSEL itu tidak semudah mengembalikan telapak tangan, butuh proses dan waktu, Kota Tangerang yang jelas sudah MoU PSEL hingga saat ini progresnya masih berkutat pada kajian dan administrasi, apalagi Tangsel,” jelas Ade.
Untuk diketahui, Ade bersama sejumlah Aktivis Lingkungan Hidup yang tergabung di Banksasuci Foundation lembaga yang concern pada Pelestarian Sungai Cisadane, dan pada tragedi longsor TPA Cipeucang 2020 lalu disibukan dengan aksi membersihkan sampah dampak dari longsoran TPA Cipeucang. (RAY)
Discussion about this post