BEKASI, WT – Memiliki keturunan adalah impian banyak pasangan. Namun, berbagai faktor seperti kondisi kesehatan dan keputusan hidup dapat memengaruhi kesuburan seseorang. Perawatan medis seperti kemoterapi atau radioterapi, penyakit tertentu, serta keputusan menunda kehamilan karena alasan pribadi merupakan beberapa faktor yang dapat berdampak pada kemampuan reproduksi.
Dokter Spesialis Kandungan & Kebidanan Eka Hospital Family & Grand Family, dr. Victor Prana Andika Santawi, Sp.OG, M.Res. menuturkan, fertility preservation menjadi solusi bagi mereka yang ingin menjaga peluang memiliki keturunan di masa depan. Berbagai metode yang tersedia memungkinkan individu untuk merencanakan keluarga meskipun menghadapi kondisi yang kompleks.
Mengapa Fertility Preservation Diperlukan?
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan penurunan kesuburan meliputi:
– Penyakit berat, seperti kanker yang memerlukan kemoterapi atau radioterapi.
– Prosedur medis, yang dapat berdampak pada fungsi ovarium atau testis.
– Penundaan kehamilan, karena alasan pribadi atau profesional.
“Melalui metode fertility preservation yang tepat, seseorang tetap memiliki kesempatan untuk merencanakan keluarga di masa depan meskipun menghadapi tantangan kesehatan,” katanya.
Ia menjelaskan ada beberapa metode Fertility Preservation yang tersedia, di antaranya:
1. Pembekuan Sel Telur (Oocyte Cryopreservation)
– Sel telur diambil dan dibekukan untuk digunakan di masa mendatang.
2. Pembekuan Sperma
– Sampel sperma dibekukan dan dapat digunakan saat dibutuhkan untuk reproduksi.
3. Pembekuan Embrio
– Sel telur yang telah dibuahi dibekukan untuk ditanamkan kembali di masa depan.
4. Pembekuan Jaringan Ovarium atau Testis
– Solusi ini diperuntukkan bagi pasien yang belum memasuki masa pubertas atau memiliki kondisi kesehatan tertentu.
5. Penggunaan Obat Pelindung Kesuburan dengan Agonis GnRH
– Agonis GnRH digunakan untuk melindungi sel telur selama kemoterapi.
Peran Agonis GnRH dalam Melindungi Kesuburan Selama Kemoterapi
Agonis GnRH berfungsi menekan sementara fungsi ovarium, menciptakan kondisi yang menyerupai menopause selama terapi medis. Hal ini membantu melindungi sel telur dari efek merusak kemoterapi.
Mekanisme Kerja:
– Penekanan Fungsi Ovarium: Menurunkan produksi hormon gonadotropin, menciptakan kondisi hormonal mirip pra-pubertas atau menopause sementara.
– Perlindungan Sel Telur: Mengurangi aktivitas ovarium sehingga sel telur lebih terlindungi dari dampak kemoterapi.
Efektivitas:
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan agonis GnRH dapat mengurangi risiko menopause dini secara signifikan. Sebuah studi mencatat penurunan kejadian menopause dini dari 67% menjadi 11% pada pasien yang menerima agonis GnRH bersamaan dengan kemoterapi (Parkway Cancer Centre).
Pertimbangan:
– Waktu Penggunaan: Agonis GnRH biasanya diberikan sebelum dan selama kemoterapi.
– Efek Samping: Gejala seperti hot flashes dan perubahan mood dapat terjadi.
– Konsultasi Medis: Diskusikan dengan dokter spesialis onkologi dan fertilitas untuk memastikan metode ini sesuai dengan kondisi Anda.
Konsultasi dengan Spesialis: Langkah Penting dalam Fertility Preservation
Karena kondisi setiap individu berbeda, berkonsultasi dengan spesialis fertilitas sangat penting untuk menentukan metode yang tepat. Dengan informasi dan penanganan yang tepat, harapan untuk memiliki keturunan di masa depan tetap dapat terjaga.
Jika Anda atau orang terdekat menghadapi kondisi yang dapat memengaruhi kesuburan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis fertilitas guna menemukan solusi terbaik sesuai kebutuhan kamu. (RIZ)
Discussion about this post