TANGERANG — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang gelar sosialisasi kebijakan di bidang perhubungan. Sosialisasi dalam rangka peningkatan layanan angkutan umum yang aman, nyaman dan teratur di Kota Tangerang.
Sosialisasi diadakan di aula kantor Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Rabu, (9/10/2019) ini untuk mewujud Kota Tangerang menjadi kota layak huni.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Wahyudi Iskandar menjelaskan, pihaknya tengah aktif melaksanakan sosialisasi di bidang perhubungan. Gencarnya sosialisasi yang dilakukan, terkait rencana operasional BRT rute baru dari CBD Ciledug ke Tangerang City.
Sehingga, akan ada jalur yang lintasan baru BRT. Jalur yang dimaksud yakni jalur dari Sudirman-Thamrin ke jalur KH. Hasyim Ashari hingga ke Ciledug dan sebaliknya.
“Nanti akan ada perputaran di Palem Ganda CBD Ciledug. Yang kemudian ada perputaran di Tangerang City atau TangCity bagian belakang. Rutenya hanya seperti itu,” katanya.
Lanjut Wahyudi, rencana tersebut merupakan salah satu agenda besar Dishub Kota Tangerang, yang merupakan pengembangan untuk enam koridor.
Oleh karena itu, di tahun 2019 ini diharapkan bisa segera terealisasi untuk koridor tambahan, yakni koridor 3. Dan nanti tahun 2020, pihakmua akan melaksanakan pengembangan BRT lanjutan. Yakni dengan adanya koridor 3, 4, 5 dan 6. Semuanya sudah diskemakan.
Dishub Kota Tangerang akan terus menyampaikan rencana pengembangan BRT kepada seluruh masyarakat. Khususnya bagi warga di Kecamatan Pinang, yang nantinya akan menjadi lintasan BRT.
“Sebelumnya juga kami sudah melaksanakan di Kecamatan Ciledug. Mudah-mudahan nanti setelah BRT beroperasi, bisa menjadi salah satu fasilitas kemudahan transportasi bagi masyarakat Kota Tangerang. Karenn tarifnya pun nanti cukup terjangkau, yakni dikisaran Rp2 ribu,” jelasnya.
Mantan Kabag Humas Pemkot Tangerang ini menambahkan,tujuan dari pengembangan BRT adalah sebagai pemenuhan atas kebijakan Pemkot Tangerang, untuk menciptakan transportasi yang aman,nyaman dan murah. Hal itu menajdi tujuan pokok utama, serta pada akhirnya, secara teknis mampu mengurangi volume kemacetan. Bahkan kalau dapat, mampu mengurangi beban yang berhimpitan di jalur utama.
Nantinya akan tersedia 10 unit BRT yang beroperasi di jalur yang baru. Saat ini sudah ada tiga koridor yang beroperasi. Tiap koridor terdapat 10 armada kendaraan.
Diibaratkan, satu unit BRT mampu menggantikan lima angkutan kota yang berhimpitan di jalur yang sama. Sehingga diharapkan mampu mengurangi beban di jalur di rute tersebut.
“Itu sudah menjadi agenda prioritas. Mudah-mudahan bisa menjadi pengembangan sistem transportasi lainnya, yang berawal dari sistem transit, berbasis BRT. Nantinya akan ada provider dan segera terealisasi,” pungkasnya. (adv)
Discussion about this post