WARTA TANGERANG – Pemerintah Kota Tangerang berhasil turunkan angka kemiskinan ekstrem sebesar 0,86 persen, angka tersebut merupakan angka penurunan kemiskinan ekstrem tertinggi se-Provinsi Banten berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
“Di Kota Tangerang penduduk miskin ekstrem pada tahun 2021 angkanya sebesar 1,61 persen, tapi di tahun 2022 angka kemiskinan ekstrem turun menjadi 0,75 persen,” kata Arief saat membuka Forum Konsultasi Publik Rancangan Rencana Pembangunan Daerah 2024-2026 pada Kamis, (19/1/2023).
“Artinya tidak menutup kemungkinan tahun ini angka kemiskinan di Kota Tangerang bisa kita tuntaskan” sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota Arief juga menyampaikan lima rumusan isu strategis pembangunan tahun 2024-2026 di Kota Tangerang yang akan menjadi pembahasan dalam forum konsultasi publik untuk dapat diterapkan ke dalam program strategis.
“Yang pertama Peningkatan Sumber Daya Manusia, kemudian Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik, Daya Saing Infrastruktur Kota, Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup serta Perekonomian Daerah,” ungkap Arief
Arief merinci isu strategis rencana pembangunan daerah tersebut diantaranya peningkatan kualitas pendidikan, Kesehatan, Penanganan Kemiskinan, pengangguran, layanan masyarakat berbasis IT, Kemacetan, pengurangan banjir dan genangan serta ketersediaan ruang terbuka hijau.
“Untuk pendidikan, lama belajar di Kota Tangerang rata – rata hanya 10,9 tahun, artinya masih ada yang tidak lulus SMA atau melanjutkan sekolah, maka tahun ini Pemkot Tangerang menargetkan lama belajar bisa sampai 12 tahun,” terangnya.
Walikota Arief berharap rumusan isu strategis pembangunan tahun 2024-2026 masih perlu saran dan masukan dari para pemangku kepentingan sehingga dapat dirumuskan program yang strategis, tepat sasaran, efektif dan efisien
“Semoga program dan kegiatan yang kita diskusikan dapat menjaga kesinambungan pembangunan di Kota Tangerang,” tandas Walikota Arief. (KEY)
Discussion about this post