Setiap orang yang mampu serta sehat fisik dan mentalnya boleh berpuasa, termasuk ibu hamil sekalipun. Meski begitu, ada beberapa kondisi yang mengharuskan ibu membatalkan puasanya sesegera mungkin. Meneruskan puasa bagi ibu hamil dengan kondisi-kondisi ini bisa membahayakan tidak hanya dirinya sendiri, juga bayi dalam kandungannya.
4 Kondisi yang mengharuskan batal puasa bagi ibu hamil
1. Dehidrasi
Anda justru butuh minum air lebih banyak daripada orang lain yang sedang tidak hamil.
Ibu hamil tidak boleh sampai mengalami dehidrasi karena bisa fatal akibatnya. Dehidrasi parah bisa menyebabkan ibu hamil sampai mengalami kejang atau syok karena tekanan rendah. Pada kasus yang parah, dehidrasi bisa menyebabkan pembengkakan sel otak dan kemudian pecah — kondisi yang disebut cerebral edema.
Bagi janin, dehidrasi yang dialami ibu juga bisa membahayakan tumbuh kembangnya. Tubuh ibu yang kekurangan cairan akan mengurangi pasokan air ketuban dalam kandungan. Cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan terganggunya perkembangan janin hingga keguguran. Karena itu, penting untuk menghindari dehidrasi selama kehamilan.
Segera batalkan puasa bagi ibu hamil yang menunjukkan tanda bahaya dehidrasi seperti berikut:
- Rasa haus berlebih.
- Mulut dan bibir terasa kering.
- Merasa lelah atau mengantuk lebih dari biasanya.
- Tidak buang air kecil selama lebih dari delapan jam.
- Kulit kering; kulit tidak balik lagi seperti semula setelah dicubit.
- Sembelit.
- Pusing ketika bangkit dari tempat duduk, tapi pusingnya tak kunjung hilang.
- Mata berkunang-kunang.
- Merasa mau pingsan
- Linglung dan tidak bisa berpikir
- Napas memburu
2. Mimisan
Ibu hamil rentan mimisan karena hormon kehamilan membuat aliran darah meningkat sementara juga membuat pembuluh darah hidung membengkak dan gampang pecah. Mimisan saat hamil tidak menimbulkan bahaya besar, tapi harus tetap diperhatikan jika ini terjadi saat puasa.
Ibu hamil bisa langsung batal puasa jika mengalami gejala mimisan seperti:
- Perdarahan yang keluar dari hidung tidak berhenti setelah 30 menit
- Darah mimisan keluar banyak
- Sulit bernapas saat mimisan
- Menjadi pusing atau lelah seketika setelah mimisan
- Kulit wajah jadi pucat sehabis mimisan
- Dada terasa nyeri dan sesak saat mimisan
Disarankan untuk batal puasa bagi ibu hamil setelah mengalami kondisi mimisan di atas. Minum air atau mengasup banyak cairan penting fungsinya untuk menjaga selaput lendir hidung Anda terhidrasi dengan baik.
3. Ketika bayi jadi kurang bergerak
Ibu hamil trimester kedua harus waspada jika bayi jadi kurang aktif bergerak dalam kandungan, terutama selama ibu sedang puasa.
Cobalah hitung seberapa banyak gerakan dan tendangan bayi Anda selama dua jam pada waktu ketika bayi Anda biasanya aktif. Bila jumlah tendangan dan berkurang saat ibu hamil puasa, Anda boleh atau bahkan diharuskan untuk batal puasa.
Lihat juga reaksi bayi, apakah ia perlahan mulai bergerak atau menendang lagi setelah Anda membatalkan puasa. Jika bayi di dalam kandungan sama sekali tidak menunjukkan adanya pergerakan, segera hubungi dokter.
4. Ibu hamil yang punya tekanan darah tinggi
Ibu hamil yang berisiko tinggi atau malah sudah didiagnosis preeklampsia (tekanan darah tinggi saat hamil) harus segera membatalkan puasa ketika mengalami gejala-gejala seperti mata berkunang, sakit kepala, bengkak di kaki dan tangan, sulit bernapas, hingga mual dan muntah. Anda bisa langsung minum obat hipertensi dan segera cek tekanan darah.
Trimester kedua adalah waktu yang tepat untuk ikut puasa bagi ibu hamil
Ibu hamil punya masa-masa di mana kandungan rentan mengalami masalah bila tetap dipaksakan berpuasa. Biasanya ini terjadi bila puasa dilakukan trimester pertama dan trimester terakhir masa kehamilan.
Selama trimester pertama, tubuh masih berjuang dengan berbagai perubahan drastis yang diakibatkan oleh hormon kehamilan. Mual karena morning sickness bisa berakibat pada hilangnya cairan dan elektrolit tubuh, yang menyebabkan dehidrasi. Selain itu, mual yang ditambah puasa tidak akan memungkinkan Anda untuk minum sehingga lebih sulit bagi tubuh untuk mendapatkan kembali air yang hilang.
Sementara pada trimester akhir, janin terus berkembang menyempurnakan organ-organ penting sehingga ibu hamil tetap disarankan makan secara teratur — baik untuk persiapan kelahiran dan juga untuk memenuhi kebutuhan janin. Maka dari itu, ibu hamil tua diperbolehkan untuk tidak berpuasa demi menjamin kesehatan dan keselamatan ibu dan anak.
The post 4 Kondisi yang Mengharuskan Ibu Hamil Membatalkan Puasanya appeared first on Hello Sehat.
Discussion about this post