Tangsel, WT – Atasi penanggulangan banjir di wilayah Pondok Aren dan sekitarnya, Pemkot Tangsel meresmikan kolam retensi atau tandon Kampung Bulak di Kelurahan Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, pada Kamis, (16/3/2023).
Walikota Benyamin Davnie mengatakan pembangunan ini sebagai komitmen Pemkot Tangsel untuk mengantisipasi dan mewujudkan wilayah bebas banjir di Tangerang Selatan.
“Ya ini, yang paling monumental tandon Kampung Bulak di lingkungan Pondok Maharta untuk atasi banjir. Selain itu juga ada tandon Puri Bintaro Hijau 2,” katanya.
Pria yang biasa disapa Bang Ben ini pembangunan yang dilakukan dapat memberikan manfaat secara langsung bagi masyarakat. Khususnya, terhadap bencana banjir yang kerap terjadi di Kampung Bulak.
“Alhamdulillah sudah selesai, dan ada kesaksian langsung dari masyarakat bahwa banjir sudah relatif terkendali,” ujarnya.
Untuk itu, Bang Ben menegaskan berbagai program dalam penanganan banjir akan terus dilakukan. Sehingga harapan bersama agar Tangsel bebas dari banjir segera terealisasikan.
“Tahun 2023 ini terus kita lakukan penanganan. Bangun tandon, terus drainase juga kita revitalisasi. Termasuk usulan kepada provinsi terhadap beberapa sungai yang menjadi kewenangan provinsi. Prioritasnya penanganan banjir sampai hari ini,” ujarnya.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK), Robby Cahyadi, menjelaskan Kampung Bulak memang sering dilanda banjir. Selain berada di cekungan juga di sisi lintasan aliran Kali Serua Hilir.
Dan ini merupakan kawasan rawan banjir konsep rekayasa air hujan yang jatuh di area pemukiman Kampung Bulak akan ditampung pada kolam retensi karena elevasi Kampung Bulak lebih rendah dari kali tersebut.
“Jadi ini dibangun dengan konstruksi beton bertulang turap mengelilingi Kampung Bulak sepanjang 550 meter, selain itu kami membenahi drainase lingkungan, yang mengarahkan air ke kolam retensi Kampung Bulak dibangun seluas 680 meter persegi dengan kedalaman kurang lebih 4 meter,” terangnya.
Untuk itu, kata Robby, dibutuhkan kerja sama masyarakat untuk mengelola kawasan banjir selain memberi resapan air, tidak menutup saluran drainase, dan tidak memanfaatkan sempadan sungai dengan bangunan permanen.
“Dengan dilengkapi pompa banjir berdiameter 10 inchi bertenaga genset yang beroperasi pada saat permukaan air meninggi di dalam kolam, diharapkan bakal mengurangi ketinggian air dengan cara dipompakan keluar ke arah Kali Serua,” tandasnya. (RAY)
Discussion about this post