JAKARTA, WT – PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon), bagian dari MUFG, grup jasa keuangan global asal Jepang, mengumumkan kinerja keuangan konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024. Sepanjang tahun tersebut, Danamon membukukan total kredit dan trade finance sebesar Rp189,4 triliun, mengalami pertumbuhan 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year). Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp153,2 triliun, meningkat 9% year-on-year.
Dari sisi operasional, Danamon berhasil mencatatkan pendapatan sebelum pencadangan (PPOP) sebesar Rp8,3 triliun. Kinerja positif ini menjadi bukti efektivitas strategi “Tumbuh Bersama sebagai Satu Grup Finansial” yang diterapkan oleh Danamon.
D. Ejima, Direktur Utama Danamon, menegaskan keberhasilan ini merupakan hasil dari sinergi yang kuat di dalam grup serta kepercayaan dari berbagai pemangku kepentingan.
“Meskipun menghadapi ketidakpastian ekonomi global, Danamon tetap menunjukkan pertumbuhan yang solid, baik dalam penyaluran kredit, penghimpunan dana, maupun profitabilitas. Kami berterima kasih kepada seluruh nasabah, mitra bisnis, pemegang saham, serta pihak regulator yang terus mendukung Danamon,” ujar Ejima.
Penyaluran kredit Danamon didorong oleh pertumbuhan di berbagai segmen, termasuk Enterprise Banking and Financial Institution, SME Banking, serta Consumer Banking. Di sisi penghimpunan dana, pendanaan granular tercatat sebesar Rp93,6 triliun, tumbuh 8% year-on-year.
Dari sisi profitabilitas, Danamon mencatatkan pendapatan operasional sebesar Rp18,9 triliun, meningkat 4% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp3,2 triliun, dengan margin bunga bersih (NIM) berada di angka 7,3%.
Danamon terus menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko kredit. Per 31 Desember 2024, rasio loan at risk (LAR) tercatat sebesar 10,6%, membaik 102 basis poin dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, rasio kredit bermasalah bruto (NPL gross) berada di level 1,9%, lebih baik 29 basis poin dibandingkan periode sebelumnya. Ketahanan kualitas aset juga ditunjukkan dengan rasio cakupan NPL (NPL coverage ratio) yang meningkat menjadi 287,2% dari sebelumnya 265,9%.
Sepanjang 2024, Danamon terus memperluas cakupan bisnis di berbagai ekosistem prioritas. Dalam ekosistem otomotif, sinergi dengan Adira Finance mendorong pertumbuhan synergy loan sebesar 12% year-on-year, mencapai Rp4,0 triliun.
Sementara itu, pada ekosistem haji dan umrah, Danamon memperluas kerja sama dengan asosiasi, biro perjalanan, dan calon jemaah. Hasilnya, jumlah mitra biro perjalanan ibadah meningkat 213%, dengan dana yang dihimpun dari sektor ini naik 143% year-on-year. Pada sektor pendidikan, Danamon menjalin kemitraan dengan lebih dari 20 institusi, yang berkontribusi pada peningkatan jumlah rekening sebesar 37% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam hal digitalisasi, solusi perbankan digital D-Bank PRO mencatatkan pertumbuhan transaksi sebesar 28%, dengan peningkatan nilai transaksi sebesar 26% year-on-year. Sementara itu, layanan perbankan digital untuk korporasi, Danamon Cash Connect, mencatatkan pertumbuhan jumlah transaksi sebesar 8%, dengan nilai transaksi meningkat 16% year-on-year.
Tahun 2024 juga menandai lima tahun sejak Danamon bergabung dalam ekosistem MUFG. Selama periode ini, Danamon terus mempererat kolaborasi dengan MUFG, Adira Finance, serta mitra strategis lainnya.
Di sektor otomotif, Danamon bersama MUFG dan Adira Finance turut berpartisipasi dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 sebagai bagian dari dukungan terhadap industri otomotif nasional. Selain itu, Danamon juga merayakan hari jadinya yang ke-68 dengan menggelar DXPO, melibatkan berbagai anggota grup seperti Adira Finance, Home Credit Indonesia, dan Zurich Asuransi Indonesia.
Dalam mendukung transisi energi hijau, Danamon bersama MUFG menggelar MUFG Net Zero World (MUFG N0W), sebagai bagian dari komitmen mencapai netralitas karbon pada 2030 untuk operasionalnya dan 2050 untuk portofolio bisnisnya.
Sinergi ini juga memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan bisnis. Pinjaman sinergi tumbuh 13% year-on-year, mencapai Rp24,5 triliun. Jumlah kerja sama bisnis (synergy deal) meningkat 19%, sementara jumlah rekening gaji (payroll account) dari nasabah bisnis MUFG naik tujuh kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan kinerja yang solid dan strategi sinergi yang kuat, Danamon optimistis dapat terus bertumbuh dan memberikan nilai tambah bagi nasabah serta pemangku kepentingan di tahun-tahun mendatang. (RIZ)
Discussion about this post