Bepergian jauh selama kehamilan adalah kekhawatiran bagi banyak wanita, termasuk untuk pergi mudik Lebaran. Momen Lebaran yang khas dengan mudik ke kampung halaman merupakan hal yang ditunggu di akhir bulan Ramadan. Mudik saat hamil bisa dilakukan dengan aman, selama Anda melakukan persiapan yang tepat.
Amankah mudik saat hamil?
Beberapa wanita mungkin memilih untuk tidak melakukan perjalanan jauh seperti mudik Lebaran dalam 12 minggu pertama kehamilan alias trimester pertama karena mual dan merasa sangat lelah atau sering kali mengalami morning sickness di awal kehamilan ini. Risiko keguguran juga lebih tinggi dalam tiga bulan pertama.
Sementara, mudik lebaran di trimester ketiga kehamilan bisa sangat melelahkan dan tidak nyaman. Jadi, lebih merasa aman melakukan mudik lebaran di trimester kedua kehamilan, yaitu di antara bulan keempat sampai keenam.
Berarti mudik saat hamil hanya boleh dilakukan di trimester kedua kehamilan? Tidak juga, sebenarnya jika kehamilan Anda sehat dan tidak ada komplikasi, Anda merasa kuat, dan dokter kandungan Anda mengizinkan, Anda bisa mudik di usia kehamilan berapa pun. Namun, itu dilakukan selama Anda sudah mempersiapkan diri dengan baik.
Tips mudik saat hamil agar tetap sehat selama perjalanan
Dengan tindakan pencegahan yang tepat dan asuransi perjalanan, kebanyakan wanita dapat mudik dengan aman walau dalam keadaan hamil.
Ke mana pun Anda pergi, cari tahu fasilitas kesehatan apa yang ada di tempat tujuan Anda jika Anda memerlukan perawatan medis yang mendesak. Sebaiknya selalu membawa catatan medis bersalin Anda sehingga Anda dapat memberi dokter informasi yang relevan jika diperlukan.
Pastikan asuransi perjalanan Anda melindungi Anda untuk segala kemungkinan, seperti perawatan medis terkait kehamilan selama persalinan, kelahiran prematur atau kondisi lainnya yang terkait dengan kehamilan Anda.
Entah Anda naik mobil, bus, kereta api, atau pesawat, berikut beberapa tips umum mudik saat hamil yang perlu diperhatikan.
- Kenakan sabuk pengaman Anda dengan tali silang antara payudara Anda dan tali pangkuan melewati panggul Anda di bawah perut Anda, bukan tepat di perut Anda.
- Minum yang cukup dan terus makan untuk kesehatan bayi Anda, bahkan jika Anda tidak nafsu makan di jalan.
- Jika Anda memilih mudik dengan bus, pastikan ada toilet dalam bus tersebut.
- Bus cenderung memiliki ruang gerak yang lebih sempit dan toilet yang kecil, sehingga sebaiknya Anda tetap duduk saat bus bergerak agar lebih aman. Jika Anda harus menggunakan kamar kecil, pastikan untuk memegang tempat duduk untuk menjaga keseimbangan.
- Berhenti sejenak untuk istirahat dan meregangkan kaki untuk menjaga sirkulasi darah bila Anda melakukan perjalanan darat dengan mobil.
Mudik saat hamil dengan kereta api
Bila Anda mau mudik dengan kereta api, usahakan untuk memesan tempat duduk yang dekat dengan toilet. Terutama bila Anda sering mengalami mual dan muntah selama kehamilan. Lagipula, ibu hamil memang biasanya jadi lebih sering buang air kecil.
Kalau perjalanan dengan kereta api cukup lama, siapkan bekal berbagai makanan sehat untuk di jalan atau untuk sahur dan buka puasa.
Anda juga bisa melakukan berbagai peregangan ringan selama perjalanan. Misalnya memutar-mutar bahu atau badan dan melakukan peregangan kaki. Peregangan kaki cukup mudah dilakukan, angkat kaki Anda dan tekuk ke arah perut kemudian luruskan ke depan (selonjor) lalu turunkan lagi. Ulangi pada kedua kaki selama beberapa kali.
Mudik saat hamil dengan pesawat
Naik pesawat saat hamil tidak berbahaya bagi Anda atau bayi Anda, tetapi diskusikan masalah kesehatan apa pun atau komplikasi kehamilan dengan bidan atau dokter Anda sebelum Anda pergi.
Kemungkinan mengalami persalinan secara alami lebih tinggi setelah 37 minggu atau sekitar 32 minggu jika Anda hamil bayi kembar. Juga, mungkin beberapa maskapai penerbangan tidak akan membiarkan Anda terbang menjelang akhir kehamilan.
Setelah minggu 28 kehamilan, maskapai penerbangan biasanya minta surat dari dokter kandungan Anda untuk mengonfirmasi tanggal kelahiran Anda dan bahwa Anda tidak berisiko mengalami komplikasi.
Perjalanan jarak jauh atau lebih dari lima jam memiliki risiko kecil penggumpalan darah (deep vein thrombosis, atau DVT). Untuk mencegahnya, sebaiknya Anda minum banyak air dan bergerak secara teratur, setiap 30 menit atau lebih. Anda dapat membeli sepasang stoking khusus di apotek untuk mencegah DVT.
Mudik saat hamil dengan mobil dan bus
Kelelahan dan pusing sering terjadi selama kehamilan jadi penting jika Anda mudik dengan mobil untuk minum secara teratur, makan makanan alami yang memberi energi (seperti buah dan kacang) dan berhenti secara teratur untuk istirahat. Jaga agar udara tetap bersirkulasi di dalam mobil.
Kecelakaan di jalan adalah salah satu penyebab paling umum cedera pada wanita hamil. Hindari menyetir sendiri selama perjalanan mudik.
Mudik saat hamil dengan kapal
Beberapa kapal mungkin menolak untuk membawa wanita yang sedang hamil, terutama pada trimester ketiga. Pastikan kebijakan kapal feri yang akan Anda tumpangi sebelum Anda memesannya.
Untuk perjalanan kapal yang lebih panjang, seperti kapal pesiar, cari tahu apakah ada fasilitas onboard untuk menangani kehamilan dan layanan medis selama pelayaran. Kalau terjadi keadaan darurat, kapal mungkin harus segera berlabuh ke pulau atau pelabuhan terdekat. Maka, sebaiknya pastikan dulu seperti apa rute pelayaran Anda ke kampung halaman dan seberapa aman bagi kehamilan Anda.
The post Panduan Lengkap Mudik Saat Hamil, dari Naik Mobil Sampai Kapal appeared first on Hello Sehat.
Discussion about this post