Jerawat yang muncul di wajah tentu sangat menganggu penampilan. Banyak orang merasa tidak percaya diri saat wajahnya berjerawat dan berlomba-lomba mencari obat terampuh untuk menghilangkannya. Namun, ternyata mengobati jerawat tidak senyaman yang dibayangkan. Salah satu efek samping yang biasanya dirasakan yaitu kulit terasa perih. Lantas, kenapa obat jerawat perih? Apakah hal ini tergolong wajar?
Kenapa obat jerawat perih?
Obat jerawat perih bisa terjadi karena beberapa faktor. Namun, biasanya hal ini disebabkan oleh efek samping dari kandungan obat itu sendiri. Rasa perih muncul sebagai respon kulit terhadap obat sebagai bentuk penyesuaian pada wajah yang berjerawat. Obat jerawat oles yang digunakan pada jerawat yang sedang meradang juga umumnya akan menambah rasa perih itu sendiri. Sehingga, hal ini masih terbilang normal dan wajar.
Rasa perih akan berkurang saat kulit mulai terbiasa dengan kandungan obat, bisa dalam hitungan hari bahkan minggu. Oleh karena itu, jangan panik jika saat Anda menggunakan obat jerawat dan sensasi perih ini muncul.
Namun, Anda juga perlu waspada jika rasa perih yang ditimbulkan berlangsung dalam hitungan bulan dan disertai gejala lainnya. Pasalnya, rasa perih bisa muncul sebagai penanda kandungan obat yang terlalu keras untuk kulit wajah Anda. Wajah membengkak, luka bakar yang parah, rasa gatal yang cukup parah di seluruh wajah, dan serangkaian reaksi negatif lainnya bisa menandakan reaksi alergi dan iritasi kulit berat yang perlu segera ditangani.
Berbagai kandungan obat jerawat beserta efek sampingnya selain kulit perih
Seperti kebanyakan obat lainnya, obat jerawat juga memiliki berbagai efek samping yang ditimbulkan dari kandungannya. Nah, rasa perih termasuk salah satu efek samping normal pada obat jerawat. Berikut berbagai efek samping yang umum terjadi sesuai kandungan obat.
1. Benzoil peroksida
Benzoil peroksida adalah obat jerawat yang untuk membunuh bakteri dan menghilangkan kelebihan minyak di wajah. Karena itu, obat ini dapat menyebabkan kulit kering hingga sedikit terkelupas.
Sediaan obat ini biasanya salep berisi 2,5 hingga 10 persen benzoil peroksida. Untuk penggunaan pertama kali, sebaiknya dimulai dari konsentrasi yang paling rendah hingga mendapatkan hasil yang optimal. Jika konsentrasi yang digunakan terlampau tinggi, biasanya dapat menimbulkan efek samping.
Efek samping paling umum dari obat jerawat yang satu ini ialah kulit kering dan iritasi ringan seperti kulit perih, kemerahan ringan yang biasa terjadi di minggu-minggu awal penggunaan. Reaksi tidak normal pada kulit yang patut diwaspadai seperti nyeri, kemerahan yang parah, pembengkakan, dan luka bakar yang terasa sakit dan melepuh.
2. Asam salisilat
Asam salisilat mengobati jerawat dengan membersihkan pori-pori yang tersumbat yang bisa menjadi cikal bakal jerawat. Asam salisilat oles yang digunakan dalam obat jerawat biasanya menyebabkan efek samping umum berupa iritasi ringan seperti ruam kemerahan dan kulit mengelupas.
Namun, jika Anda mengalami reaksi alergi parah seperti gatal-gatal, kekeringan kulit yang sangat parah, dan kulit terbakar maka Anda perlu segera menghentikan pemakaian dan segera menghubungi dokter.
3. Tretinoin
Tretinoin biasanya bermanfaat untuk menurunkan jumlah dan tingkat keparahan jerawat. Selain itu, obat ini juga dapat mempercepat penyembuhan jerawat yang sedang berkembang. Tretinoin termasuk obat yang masuk dalam golongan retinoid dan bekerja dengan memengaruhi pertumbuhan sel-sel kulit. Sensasi hangat dan perih dapat terjadi setelah Anda mengaplikasan obat ini.
Selain itu, kulit kemerahan, kering, gatal, luka bakar ringan, dan jerawat yang memburuk juga dapat terjadi pada 2 hingga 4 minggu awal. Biasanya efeknya akan menurun seiring dengan berjalannya waktu.
Bila Anda mengalami efek samping yang lebih lama maka dengan kulit melepuh, mengeras, luka bakar parah, dan juga bengkak maka Anda perlu segera mengonsultasikannya ke dokter dan hentikan penggunaan obat.
The post Obat Jerawat Bikin Perih, Memang Wajar atau Perlu Dikhawatirkan? appeared first on Hello Sehat.
Discussion about this post