Luka lecet terasa perih dan menyakitkan, serta bisa mengganggu penampilan apabila lokasinya mudah dilihat oleh mata telanjang. Lantas, bagaimana cara tepat mengatasinya? Adakah pilihan obat yang bisa mempercepat penyembuhan jenis luka ini?
Apa itu luka lecet?
Luka lecet adalah jenis luka terbuka yang muncul akibat gesekan kulit dengan permukaan yang kasar dan keras. Termasuk salah satu jenis luka yang paling sering dialami banyak orang, luka ini termasuk luka superfisial yang artinya hanya mengenai lapisan epidermis.
Struktur kulit manusia terdiri atas tiga lapisan yaitu lapisan epidermis sebagai lapisan terluar yang bisa terlihat oleh mata, lapisan dermis sebagai lapisan tengah, dan lapisan hipodermis atau jaringan subkutan sebagai lapisan kulit terdalam, tempat terdapatnya lemak dan kelenjar keringat.
Kulit berperan penting melindungi tubuh dari zat-zat dari lingkungan sekitar seperti kuman, bakteri, panas, serta bahaya fisik. Namun, ketika tergesek permukaan kasar, lapisan epidermis kulit akan terkikis dan akhirnya menjadi lecet.
Biasanya lecet tidak menimbulkan banyak perdarahan dan bersifat ringan, sehingga bisa diobati sendiri di rumah. Gejala yang akan dirasakan ketika mengalami luka ini mungkin hanya rasa hangat dan perih pada bagian kulit yang terdampak.
Keparahan lecet bisa berbeda untuk setiap orang, tergantung apakah kulit Anda tebal atau tipis. Luka lecet bisa terjadi di bagian kulit mana saja yang mengalami gesekan, tapi lebih sering pada bagian kulit yang dekat dengan tulang seperti tangan, lengan bawah, siku, lutut, atau tulang kering.
Memang, kebanyakan lecet tidak akan meninggalkan bekas. Meski demikian, bila lecetnya memengaruhi area kulit yang lebih luas, luka bisa saja menimbulkan bekas berupa perubahan warna seperti keloid.
Apa penyebab luka lecet?
Lecet berawal dari iritasi kecil pada kulit dan berkembang menjadi goresan. Goresan akan bertambah besar dan masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam. Lapisan kulit ini terbentuk atas jaringan hidup, kapiler, ujung saraf, dan lain-lain. Jika lapisan ini rusak, kulit Anda akan terasa sakit.
Banyak hal yang bisa menjadi penyebab kemunculan lecet. Umumnya, luka lecet terjadi ketika seseorang tergores saat mengalami kecelakaan seperti terjatuh dari sepeda atau motor.
Selain itu, orang-orang yang kerap melakukan olahraga bersepeda atau berlari bisa terkena lecet pada selangkangan karena gesekan antara kulit yang lembap berkeringat dengan pakaian akibat gerakan berulang.
Penyebab lainnya meliputi:
- obesitas,
- menyusui dapat menyebabkan lecet pada puting,
- penggunaan popok pada bayi,
- memakai pakaian yang terlalu ketat ketika udara dan cuaca sedang panas dan lembap, serta
- garukan kuku yang terlalu keras pada kulit.
Pertolongan pertama dan perawatan lecet
Memang, dibanding jenis luka lainnya, penanganan untuk luka lecet lebih mudah dan tidak membutuhkan perhatian khusus. Akan tetapi, Anda tetap tidak boleh mengabaikannya karena masih ada risiko luka memburuk dan terinfeksi.
Oleh sebab itu, bila hal ini terjadi pada Anda, segera lakukan hal berikut.
- Bersihkan area yang lecet di bawah aliran air yang sejuk. Jangan lupa cuci tangan sebelum melakukan langkah ini.
- Usap perlahan serpihan kotoran yang ada pada luka. Setelah bersih, keringkan luka menggunakan kain bersih.
- Oleskan petroleum jelly tipis-tipis di atas luka untuk menjaga permukaannya tetap lembap serta mencegah pembentukan bekas luka.
- Balut dengan perban untuk melindungi luka dari kotoran. Bila lecetnya hanya berupa gesekan ringan, biarkan terbuka.
Ingat, bila luka ditutup dengan perban, Anda harus menggantinya secara rutin setidaknya sekali sehari atau ketika perban terasa basah atau kotor. Perhatikan juga tanda-tanda yang muncul dari luka.
Jika area yang lecet sakit, bengkak, berkerak, atau berdarah, mintalah dokter untuk meresepkan obat salep. Biasanya, dokter akan memberikan salep antibiotik seperti bacitracin.
Pada saat proses penyembuhan luka, Anda sebaiknya tidak melakukan hal-hal di bawah ini.
- Menggunakan iodine atau hidrogen peroksida sebagai obat luka lecet untuk membersihkan kulit. Gunakan air dan sabun saja.
- Mandi menggunakan air yang terlalu panas dan sabun yang mengandung banyak bahan kimia.
- Mengeringkan kulit dengan menggesekkan handuk.
- Mengompres kulit dengan air es untuk mengurangi rasa sakit.
- Menggaruk area kulit yang terluka.
Jaga agar kulit yang luka tidak tersentuh dan berikan waktu untuk kulit sembuh sebelum aktif kembali. Gesekan yang terus menerus hanya akan membuat kondisi menjadi lebih buruk dan ini dapat menyebabkan infeksi.
Perlu diketahui, terkikisnya lapisan epidermis pada luka lecet membuat Anda jadi lebih rentan terhadap bakteri seperti Clostridium tetani yang dapat menyebabkan tetanus.
Oleh karena itu, bila lecetnya cukup parah, Anda sebaiknya juga berkonsultasi dengan dokter mengenai perlu atau tidaknya penyuntikan tetanus.
Yang harus dilakukan ketika luka mulai membaik
Setelah beberapa hari atau minggu, luka lecet akan membentuk keropeng. Keropeng ini berfungsi sebagai pelindung luka dari kotoran dan kuman saat kulit baru tumbuh. Setelah tahapan ini, perban mungkin tidak akan diperlukan.
Namun, proses penyembuhan terkadang juga dapat menimbulkan rasa gatal, sehingga Anda mungkin secara tak sadar akan langsung menggaruknya.
Sayangnya hal ini tidak boleh dilakukan, apalagi bila Anda berniat untuk mengelupas keropeng. Sebab, tindakan tersebut malah akan mengganggu proses penyembuhan luka. Maka dari itu, baiknya Anda mengabaikan rasa gatal pada luka sebisa mungkin.
Setelah luka sembuh, jangan lupa untuk menggunakan tabir surya ketika bepergian. Pemakaian tabir surya dengan SPF 30 akan membantu memudarkan bekas luka kecoklatan lebih cepat.
Discussion about this post