Setiap bayi penting untuk mendapatkan vaksin bahkan sejak mereka baru lahir. Vaksinasi bertujuan merangsang sistem kekebalan tubuhnya yang belum cukup kuat supaya kebal dari penyakit di kemudian hari. Uniknya, banyak orangtua yang menyadari bahwa bayi mereka cenderung lebih nyenyak tidur setelah vaksin. Kenapa, ya?
Apa yang terkandung dalam vaksin?
Vaksin terbuat dari bibit virus penyakit atau agen yang mengandung racun atau protein tertentu, yang telah dilemahkan atau dimatikan.
Vaksinasi bekerja meniru terjadinya infeksi penyakit yang disebabkan oleh si bibit tersebut. Namun karena sudah dilemahkan, bibit itu tak akan menyebabkan penyakit di dalam tubuh manusia. Mereka akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk bereaksi. Sistem imun akan menganggap bibit vaksin tersebut sebagai makhluk asing yang akan menyerang tubuh. Sistem imun kemudian akan memproduksi antibodi untuk memberantas vaksin. Dari situ, sistem imun akan mengingat alias membentuk memori atas kejadian tersebut.
Pemberian vaksin akan menurunkan risiko bayi terserang penyakit di kemudian hari karena sistem kekebalan tubuhnya yang belum sematang orang dewasa. Saat ini sudah banyak tersedia vaksin dan beberapa di antaranya diwajibkan untuk diberikan pada bayi semenjak baru lahir, seperti vaksin polio, campak, hepatitis, dan masih banyak lagi. Vaksin bisa diberikan lewat tetes (oral) maupun suntik.
Meski efektif mencegah penyakit, vaksin dapat menimbulkan efek samping seperti demam ringan dan nyeri atau kemerahan di lokasi suntik yang tidak berbahaya dan bisa mereda sendiri seiring waktu.
Kenapa bayi jadi lebih nyenyak tidur setelah vaksin?
Tidur setelah vaksin nampaknya merupakan respon alami tubuh bayi untuk beradaptasi dengan vaksinasi. Dilansir dari WebMD, peneliti Linda Frank, RN, PhD dari University of California, San Fransisco menjelaskan bahwa tidur adalah aktivitas yang sangat penting untuk meningkatkan respons imun. Artinya, sistem kekebalan imun bayi bekerja lebih maksimal ketika ia sedang tidur sehingga efek vaksinasi pun bisa lebih optimal bekerja dalam tubuh.
Baru-baru ini sebuah studi menunjukkan bahwa vaksin yang diberikan setelah pukul 1.30 siang bisa membuat bayi tidur siang hingga 70 menit lebih lama daripada lama waktu tidur mereka sebelum diberikan vaksin.
Selain itu, tidur nyenyak setelah vaksin mungkin juga dipengaruhi oleh bayi yang gelisah dan kelelahan karena rewel kesakitan karena disuntik atau setelah minum obat penurun demam paracetamol. Paracetamol biasanya diberikan dua kali, yaitu 30 menit sebelum vaksin dan 4 jam kemudian setelah vaksin. Dilansir dari Pediatrics, obat paracetamol bekerja menurunkan suhu tubuh bayi yang sedang demam sehingga memberikan peluang bagi anak untuk tidur lebih lama.
Bukan hanya itu saja. Ternyata ada keterkaitan antara waktu pemberian vaksin, suhu tubuh anak, dan pemberian paracetamol dengan tidur nyenyak. Suhu tubuh bayi terus meningkat dari pagi hingga siang, dan setelahnya akan turun kembali untuk merangsang produksi hormon melatonin yang membuatnya mengantuk dan akhirnya tidur.
Penelitian di atas menemukan bahwa pemberian vaksin di siang hari (setelah pukul 13:30) saat suhu bayi sedang turun dan ditambah dengan pemberian paracetamol yang memengaruhi suhu tubuh bayi kemungkinan besar menjadi penyebab kenapa bayi jadi lebih nyenyak tidur setelah vaksin.
The post Kenapa Bayi Jadi Tidur Lebih Nyenyak Setelah Divaksin? appeared first on Hello Sehat.
Discussion about this post