JAKARTA, WT – Batu saluran kemih, kondisi medis yang ditandai dengan terbentuknya endapan kristal di sepanjang jalur urine, mulai dari ginjal hingga uretra, menjadi perhatian serius di kalangan masyarakat. Ukurannya bervariasi, bahkan dapat mencapai sebesar ruas jari, dan menyerang siapa saja tanpa memandang usia maupun jenis kelamin.
Spesialis Urologi dari Eka Hospital Depok, dr. Eggi Respati, Sp.U, menjelaskan ketidakseimbangan antara cairan dan zat-zat kristal dalam urine menjadi penyebab utama pembentukan batu ini. “Kurangnya asupan cairan atau dehidrasi, konsumsi makanan tinggi oksalat dan garam, serta riwayat keluarga merupakan faktor risiko utama,” ungkap dr. Eggi.
Selain itu, kondisi medis lain seperti hiperparatiroidisme, infeksi saluran kemih berulang, dan penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat memicu pembentukan batu.
Gejala yang ditimbulkan oleh batu saluran kemih sangat bergantung pada lokasi dan ukurannya. Namun, beberapa tanda umum yang patut diwaspadai meliputi:
Nyeri hebat yang menjalar dari pinggang ke perut bagian bawah atau hingga selangkangan.
Nyeri saat buang air kecil.
Urine berwarna keruh atau bahkan mengandung darah.
Peningkatan frekuensi buang air kecil.
Mual, muntah, hingga demam jika terjadi infeksi penyerta.
“Rasa nyeri tajam yang menjalar dari pinggang ke bawah merupakan gejala klasik batu saluran kemih. Namun, tak semua nyeri pinggang disebabkan batu ginjal. Pemeriksaan lebih lanjut sangat dibutuhkan,” tegas dr. Eggi.
Diagnosis Akurat untuk Penanganan yang Tepat
Untuk memastikan diagnosis batu saluran kemih, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, hingga tes penunjang. Beberapa tes yang umum dilakukan antara lain:
Tes urine: Menganalisis kandungan urine untuk mendeteksi infeksi atau keberadaan kristal.
Rontgen KUB (Kidney, Ureter, Bladder): Pemeriksaan radiologi untuk melihat batu yang mengandung kalsium.
USG ginjal dan kandung kemih: Metode pencitraan yang aman, terutama bagi ibu hamil.
CT Scan tanpa kontras: Standar emas dalam mendeteksi batu saluran kemih dengan akurasi tinggi.
Pengobatan Batu Saluran Kemih Kini Minim Invasif
Kini, pasien batu saluran kemih tidak perlu khawatir dengan tindakan operasi besar. dr. Eggi menjelaskan berbagai pilihan pengobatan terkini yang lebih minim risiko dan efektif, di antaranya:
ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy): Terapi non-invasif yang menggunakan gelombang kejut dari luar tubuh untuk memecah batu menjadi fragmen kecil agar mudah keluar melalui urine. Metode ini cocok untuk batu berukuran kecil hingga sedang.
URS (Ureterorenoscopy): Prosedur invasif minimal yang menggunakan teleskop kecil (ureteroskop) yang dimasukkan melalui saluran kemih untuk menghancurkan atau mengangkat batu. Penggunaan C-Arm (fluoroskopi) membantu dokter memvisualisasikan batu secara akurat selama tindakan. “Saat ini kami di Eka Hospital menggunakan teknologi ESWL, URS dengan panduan C-Arm, dan PCNL untuk kasus yang kompleks. Pendekatan ini minim invasif dan mempercepat pemulihan pasien,” kata dr. Eggi.
PCNL (Percutaneous Nephrolithotomy): Tindakan untuk menangani batu ginjal berukuran besar melalui sayatan kecil di punggung.
Pengobatan Medis: Pemberian obat pereda nyeri, antibiotik jika ada infeksi, atau obat pelemas otot ureter untuk membantu melancarkan keluarnya batu.
Pencegahan Lebih Baik Daripada Mengobati: Langkah Efektif Cegah Batu Saluran Kemih
Mencegah kambuhnya batu saluran kemih sangat penting. dr. Eggi memberikan beberapa langkah pencegahan yang efektif:
Minum air putih yang cukup: Konsumsi 2–3 liter air setiap hari untuk menjaga hidrasi tubuh dan melarutkan zat-zat pembentuk batu dalam urine. “Kunci pencegahan batu saluran kemih adalah hidrasi yang cukup. Minumlah minimal dua liter air sehari, terutama bagi mereka yang aktif beraktivitas atau punya riwayat penyakit serupa,” pungkasnya.
Batasi makanan tinggi oksalat: Hindari konsumsi berlebihan makanan seperti bayam dan cokelat. Batasi asupan garam dan asam urat, hindari minuman manis dan bersoda serta jaga berat badan ideal dan rutin berolahraga.
“Pola makan tinggi garam, kurang minum air putih, dan konsumsi makanan tinggi oksalat seperti bayam atau cokelat bisa memperbesar risiko terbentuknya batu. Karena itu, penting untuk menjaga pola hidup sehat sejak dini,” ujarnya.
Batu saluran kemih memang dapat menyebabkan nyeri yang hebat, namun dengan kemajuan teknologi medis, pengobatannya kini semakin aman dan efisien. Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat krusial untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Jika Anda mengalami gejala-gejala yang disebutkan, segera konsultasikan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. (RIZ)
Discussion about this post