Gula alkohol telah menjadi alternatif gula yang populer. Gula alkohol terlihat dan memiliki rasa seperti gula, tetapi menawarkan kalori yang lebih sedikit dan lebih aman bagi kesehatan. Bahkan, banyak penelitian menunjukkan bahwa jenis gula ini sebenarnya dapat mengarah pada peningkatan kesehatan. Benarkah? Simak ulasannya di sini.
Apa itu gula alkohol?
Gula alkohol adalah jenis pemanis yang bisa menjadi alternatif gula pada umumnya. Sebetulnya gula alkohol bukanlah gula dan bukan juga alkohol. Kok bisa? Gula alkohol adalah karbohidrat yang struktur kimianya menyerupai molekul gula dan molekul alkohol.
Jadi terlepas dari namanya, gula alkohol tidak mengandung etanol apa pun, atau senyawa yang membuat Anda mabuk.
Beberapa gula ini ditemukan secara alami dalam buah-buahan dan sayuran. Namun, sebagian besar diproduksi pabrikan dan diproses dari gula lain seperti glukosa pada pati jagung.
Pemanis ini tampak seperti kristal putih, seperti gula pasir putih pada umumnya. Karena gula ini memiliki struktur kimia yang mirip dengan gula, rasanya pun juga manis. Tidak seperti pemanis buatan dan rendah kalori, jenis gula ini memang mengandung kalori, hanya lebih sedikit daripada gula biasa.
Berbagai macam gula alkohol
Ada banyak gula alkohol yang biasa digunakan sebagai pemanis, tapi dari semua jenisnya memiliki perbedaan dalam hal rasa, kandungan kalori, dan efeknya pada kesehatan.
1. Xylitol
Xylitol adalah gula alkohol yang paling umum. Gula ini memiliki rasa mint yang berbeda, dan merupakan bahan umum dalam permen karet, beberapa permen, dan produk perawatan mulut seperti pasta gigi.
Namun, manisnya tetap sama seperti gula biasa, tetapi memiliki lebih sedikit kalori sekitar 40 persen. Selain itu, jenis gula ini memiliki toleransi yang cukup baik terhadap gangguan pencernaan meski dikonsumsi dalam jumlah banyak.
2. Erythritol
Erythritol dianggap memiliki rasa yang sangat baik. Erythritol diproses melalui fermentasi glukosa dalam pati jagung. Gula ini memiliki 70 persen dari rasa manisnya gula biasa, tapi hanya mengandung 5 persen dari kalori pada gula biasa.
Erythritol tidak memiliki efek samping pencernaan yang sama seperti kebanyakan gula alkohol lainnya, karena tidak mencapai usus besar dalam jumlah yang sangat banyak. Sebaliknya, dalam sistem pencernaan sebagian besar (sekitar 90 persen) terserap hingga usus halus dan kemudian dikeluarkan tidak berubah dalam urine.
3. Sorbitol
Sorbitol diklaim memiliki rasa yang lembut dan dingin dalam mulut. Sorbitol memiliki rasa manis 60 persen yang sama dengan gula biasa, dengan sekitar 60 persen dari kalori. Gula ini adalah bahan umum dalam makanan dan minuman dengan label sugar free, termasuk selai dan permen.
Sorbitol memiliki efek yang sangat kecil pada gula darah dan insulin, tetapi dapat menyebabkan gangguan pencernaan yang serius.
4. Maltitol
Maltitol diproses dari gula maltose, dan rasanya sangat mirip seperti gula biasa. Maltitol memiliki rasa manis 90 persen dengan gula biasa, dengan hampir setengah kalorinya.
Akan tetapi, pemanis ini bisa menyebabkan lonjakan gula darah. Jika Anda memiliki diabetes, maka sebaiknya hati-hati terhadap produk gula”rendah karbohidrat” yang dimaniskan dengan maltitol, dan pastikan untuk memantau gula darah Anda.
Mengenal manfaat gula alkohol
1. Tidak mengakibatkan lonjakan gula darah atau insulin
Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat makanan untuk meningkatkan kadar gula darah. Mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi sering dikaitkan dengan obesitas dan gangguan kesehatan metabolik lainnya.
Kebanyakan gula alkohol memiliki efek yang dapat diabaikan pada kadar gula darah. Terkecuali adalah maltitol, yang memiliki indeks glikemik 36. Kadar indeks glikemik pada maltitol dianggap paling tinggi di antara kelompok gula alkohol yang lain tapi kadar ini juga masih lebih rendah dibandingkan dengan gula dan karbohidrat olahan.
Bagi orang-orang dengan sindrom metabolik, pradiabetes atau diabetes, gula alkohol (kecuali maltitol) dapat dianggap sebagai alternatif yang sangat baik untuk pengganti gula.
2. Menjaga kesehatan gigi
Kerusakan gigi adalah efek samping konsumsi gula berlebih. Gula memberi makan bakteri tertentu di dalam mulut, yang melipatgandakan dan menghasilkan asam yang mengikis lapisan pelindung pada gigi.
Sebaliknya, gula alkohol seperti xylitol, erythritol, dan sorbitol sebenarnya dapat melindungi Anda dari kerusakan gigi. Itulah salah satu alasan utama mengapa gula alkohol begitu populer dalam produk permen karet dan pasta gigi.
Xylitol terkenal karena efeknya yang bermanfaat pada kesehatan gigi. Bakteri “jahat” di mulut benar-benar memakan xylitol, tetapi mereka tidak dapat memetabolisme, sehingga akhirnya menyumbat proses metabolik bakteri dan menghambat pertumbuhannya.
3. Manfaat kesehatan lainnya
Selain itu, gula ini juga memiliki sejumlah manfaat yang menguntungkan untuk kesehatan yaitu:
- Prebiotik. Guka alkohol dapat memberi makan bakteri “baik” di usus karena memiliki efek prebiotik seperti serat makanan.
- Kesehatan tulang. Banyak penelitian hewan yang menunjukkan bahwa xylitol dapat meningkatkan massa tulang dan kandungan mineral tulang, yang dapat membantu melindungi tulang dari osteoporosis.
- Kesehatan kulit. Kolagen adalah protein struktural utama dalam kulit dan jaringan ikat. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa xylitol dapat meningkatkan produksi kolagen.
Apakah ada efek sampingnya?
Masalah utama dari gula alkohol adalah bahwa dapat menyebabkan masalah pencernaan, terutama ketika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Tubuh tidak dapat mencerna sebagian besar dari gula alkohol, sehingga gula ini berjalan ke usus besar dan dimetabolisme oleh bakteri usus.
Jika Anda mengonsumsi gula ini dengan jumlah yang sangat banyak sekaligus, Anda berisiko mengalami gejala seperti perut bergas, perut kembung, dan diare.
Bila Anda memiliki irritable bowel syndrome (IBS) alias sindrom iritasi usus, maka sebaiknya Anda menghindari pemanis ini.
The post Apa Itu Gula Alkohol dan Betulkah Lebih Sehat dari Gula Biasa? appeared first on Hello Sehat.
Discussion about this post