• Tentang Kami
  • Contact
Jumat, 7 November 2025
Wartatangerang.com
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Kabupaten Tangerang
  • Kota Tangerang
  • Kota Tangsel
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks
  • Home
  • Kabupaten Tangerang
  • Kota Tangerang
  • Kota Tangsel
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks
No Result
View All Result
Warta Tangerang
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Memahami Penggunaan Insulin dalam Pengobatan Diabetes Tipe 1

Oleh: Sofia
Kamis, 10 September 2020 / 14:57 WIB
Share on FacebookShare on Twitter

Penyakit diabetes tipe 1 pada anak terjadi karena pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin secara optimal. Itu sebabnya, tubuh memerlukan pengganti insulin untuk memenuhi kadar insulin yang hilang di dalam tubuh. Pengobatan anak dengan diabetes tipe 1 sangat bergantung dengan suntik insulin. Penting bagi orangtua untuk mengetahui dosis, jenis, dan kapan perawatan insulin untuk penanganan diabetes pada anak perlu dilakukan. Simak penjelasan berikut ini untuk informasi lebih jelasnya.

Kapan anak diabetes tipe 1 harus mulai suntik insulin?

Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh sel beta pankreas. Insulin memegang peran yang sangat penting dalam mengatur kadar glukosa darah serta membantu mengubahnya menjadi energi.

READ ALSO

Kupas Tuntas Bahaya Kaki Diabetes dan Pentingnya Kontrol Gula Darah

Jangan Abai! 8 Faktor Risiko Kanker Payudara dan Langkah Deteksi Dini yang Bisa Selamatkan Hidup Anda

Pada penyakit diabetes tipe 1 yang dialami anak-anak ini, pankreas tidak lagi mampu menghasilkan insulin secara optimal. Tanpa insulin, tubuh tidak dapat menggunakan atau menyimpan glukosa untuk dijadikan energi. Alhasil, glukosa pun menumpuk di dalam darah.

Oleh karena itu, anak memerlukan tambahan insulin yang digunakan sebagai pengganti insulin yang dibutuhkan oleh tubuh. Inilah sebabnya pengobatan utama diabetes melitus tipe 1 pada anak adalah terapi insulin.

Anak-anak membutuhkan perawatan insulin segera setelah mendapatkan diagnosis diabetes tipe 1. Diagnosis didapatkan melalui serangkaian pemeriksaan diabetes.

Untuk mendiagnosis diabetes tipe 1, terdapat beberapa tes tambahan yang dilakukan untuk membedakan diabetes tipe 1 dan 2, seperti tes antibodi dan urine.

Tes autoantibodi dilakukan untuk mendeteksi kondisi autoimun. Sementara, tes urine berguna untuk memeriksa ada tidaknya keton dalam urine. Keton adalah senyawa hasil pembakaran lemak akibat sel tubuh kekurangan glukosa atau karbohidrat.

Jika pengobatan melalui insulin terlambat dilakukan, anak penderita diabetes tipe 1 berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi diabetes. Untuk menghindarinya, perhatikan gejala diabetes melitus yang umum terjadi pada anak. Gejala diabetes tipe 1 muncul lebih jelas dalam waktu beberapa minggu dibandingkan tipe 2.

Penggunaan insulin untuk pengobatan diabetes tipe 1

Insulin diklasifikasikan berdasarkan cara dan masa kerjanya dalam tubuh. Ada 4 jenis insulin yang digunakan pengobatan diabetes melitus tipe 1, yaitu:

  • Insulin aksi cepat (rapid-acting insulin), contohnya adalah insulin glulisine (Apidra), insulin lispro (Humalog), dan insulin aspart (Novolog).
  • Insulin reguler (short-acting insulin), contohnya Humulin R dan Novolin R.
  • Insulin dengan aksi sedang (intermediate acting insulin), contohnya NPH (Humulin N, Novolin N).
  • Insulin dengan aksi lambat atau panjang (long acting insulin), contohnya insulin detemir (Levemir) dan insulin glargine (Lantus).

4 Jenis Suntik Insulin untuk Diabetes dan Cara Penyimpanananya

Cara pemberian insulin yang paling umum adalah lewat suntikan (jarum suntik atau pena insulin).  Jika anak masih terlalu kecil untuk menggunakan suntikan, penyuntikan insulin perlu dilakukan oleh orangtua.

Sebenarnya tidak ada patokan usia tertentu yang menentukan kapan anak bisa menggunakan insulin secara mandiri. Namun, anak yang berusia 9-10 tahun umumnya sudah bisa melakukan pengobatan insulin mandiri.

Insulin dapat disuntikkan di bagian perut, atas perut, dan area di sekitar bokong. Namun, bagian perut dan bawah dada merupakan bagian yang paling cepat dan efektif menyerap insulin. Ketahui lebih jelas mengenai cara menyuntikkan insulin di sini.

Selain lewat suntikan, insulin juga dapat diberikan lewat pompa insulin. Pompa ini berupa perangkat elektronik yang berukuran sebesar ponsel. Pompa ini mudah dibawa, disangkutkan pada ikat pinggang atau disimpan dalam saku celana.

Pompa ini akan menyalurkan insulin ke dalam tubuh Anda yang bereaksi secara cepat melalui tabung kecil fleksibel (kateter) di bawah kulit perut Anda dan disimpan di tempatnya.

Pompa insulin menyalurkan insulin sedikit demi sedikit, persis seperti cara kerja pankreas normal. Dengan menggunakan pompa insulin, Anda tidak perlu repot-repot mengukur dosis sebagaimana menggunakan suntikan.

Aturan pemakaian insulin untuk anak diabetes tipe 1

Anak menyuntikan insulin

Sebagai orangtua, Anda perlu mengetahui cara perawatan insulin untuk anak. Menurut American Diabetes Association, insulin untuk pengobatan diabetes tipe 1 memerlukan 2 dosis injeksi insulin dalam sehari dengan 2 jenis insulin yang berbeda.

Perlahan-lahan dosis insulin yang digunakan perlu ditambah 3-4 dosis injeksi sehari dengan menggunakan jenis insulin yang berbeda-beda.

Untuk balita ataupun bayi, pengobatan insulin sehari-hari tetap bisa diberikan, tapi dalam dosis yang terbatas.

Dijelaskan dalam studi dari jurnal Paediatrics Child Health dosis insulin yang diperlukan oleh balita dan bayi adalah dua injeksi dalam sehari. Jenis insulin yang digunakan bisa insulin aksi cepat  insulin lispro dan insulin dengan aksi intermediate, yaitu NPH.

Pada bayi yang masih mendapatkan ASI, masing-masing injeksi dilakukan dengan jeda waktu minimal 12 jam. Sementara untuk anak-anak yang lebih besar insulin bisa disuntikkan sebelum sarapan dan makan siang. Semakin bertambah usianya, anak-anak perlu menambah dosis injeksi insulin sebanyak 3-4 kali dalam sehari. Masing-masing dilakukan sebelum sarapan, makan siang, dan makan malam.

Namun, dosis injeksi insulin dan jenis insulin yang digunakan juga bisa berbeda-beda bagi setiap anak bergantung dengan kondisi kesehatan, kadar gula darah, berat badan, dan juga umur. Oleh karena itu, Anda perlu berkonsultasi pada dokter untuk mengetahui dosis dan aturan injeksi yang tepat.

Pentingnya memantau gula darah anak dalam pengobatan diabetes tipe 1

Insulin untuk diabetes pada anak

Pemantauan kadar gula darah secara rutin juga menjadi bagian dalam penanganan diabetes tipe 1 pada anak. Selain memastikan anak rutin menjalani pemeriksaan dokter, memiliki alat cek gula darah di rumah dapat mempermudah pemeriksaan mandiri.

Anak Anda perlu melakukan cek gula darah sebanyak empat kali atau lebih dalam sehari. Pengecekan gula darah secara rutin bertujuan memastikan pengobatan insulin pada anak dapat mengendalikan gula darah tetap dalam kadar normal. 

Kadar gula normal untuk anak sendiri nilainya bisa berbeda-beda dan disesuaikan dengan umur dan perkembangan kesehatannya. Dokter akan menentukan kadar gula darah normal yang menjadi target pencapaian pengobatan diabetes melitus tipe 1 untuk anak Anda.

Selain itu, pemantauan kadar gula darah juga bisa dilakukan dengan monitoring glukosa berkelanjutan atau Continuous glucose monitoring (CGM). Perangkat ini efektif digunakan untuk penderita diabetes tipe 1 yang kerap mengalami efek samping penggunaan insulin seperti kadar gula darah yang turun drastis (hipoglikemia).

CGM ditempelkan pada tubuh, tepat di bawah kulit, dengan menggunakan jarum halus yang akan memeriksa kadar gula darah setiap beberapa menit. Namun, CGM dianggap belum seakurat pemantauan gula darah biasa. Jadi CGM bisa menjadi alat tambahan, tapi bukan untuk menggantikan pemantauan gula darah biasa.

Diabetes tipe 1 pada anak merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan, tapi gejala diabetes bisa dikelola dengan menjalani pengobatan insulin. Penggunaan insulin untuk anak sedikit berbeda terutama dalam jumlah dosis. Oleh karena itu, Anda sebagai orang tua perlu memahami terapi insulin dengan baik untuk membantu anak menjalani pengobatannya.

The post Memahami Penggunaan Insulin dalam Pengobatan Diabetes Tipe 1 appeared first on Hello Sehat.

Source

Tags: Gaya HidupHidup SehatKesehatanSehatTips Sehat

Temukan berita terkini Wartatangerang.com di Google News. Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang*

Previous Post

APBD-P Tangsel 2020 Berkurang Rp600 Miliar, Ini Sebabnya

Next Post

Ragam Obat dan Jenis Pengobatan untuk Mengatasi Leukemia

Related Posts

Kupas Tuntas Bahaya Kaki Diabetes dan Pentingnya Kontrol Gula Darah
Kesehatan

Kupas Tuntas Bahaya Kaki Diabetes dan Pentingnya Kontrol Gula Darah

Oleh: Rizki
Kamis, 6 November 2025 / 14:04 WIB
Jangan Abai! 8 Faktor Risiko Kanker Payudara dan Langkah Deteksi Dini yang Bisa Selamatkan Hidup Anda
Kesehatan

Jangan Abai! 8 Faktor Risiko Kanker Payudara dan Langkah Deteksi Dini yang Bisa Selamatkan Hidup Anda

Oleh: Rizki
Rabu, 29 Oktober 2025 / 17:55 WIB
Jangan Panik! Dokter Bedah Eka Hospital Jelaskan Perbedaan Benjolan Jinak dan Kanker Payudara
Kesehatan

Jangan Panik! Dokter Bedah Eka Hospital Jelaskan Perbedaan Benjolan Jinak dan Kanker Payudara

Oleh: Rizki
Selasa, 28 Oktober 2025 / 19:49 WIB
Jangan Salah Mengenali, Ini Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2
Kesehatan

dr. Timoteus Richard: Diabetes Bisa Dicegah dengan Perubahan Gaya Hidup Sederhana

Oleh: Rizki
Senin, 27 Oktober 2025 / 20:53 WIB
Kota Tangerang Bebas AIDS 2030, Layanan HIV dan VCT Gratis di Puskesmas hingga Dukungan Komunitas Diperkuat
Kesehatan

Kota Tangerang Bebas AIDS 2030, Layanan HIV dan VCT Gratis di Puskesmas hingga Dukungan Komunitas Diperkuat

Oleh: Rizki
Rabu, 22 Oktober 2025 / 09:27 WIB
Skrining hingga ARV Gratis! Pemkot Tangerang Serius Tangani ODHIV
Kesehatan

Skrining hingga ARV Gratis! Pemkot Tangerang Serius Tangani ODHIV

Oleh: Rizki
Selasa, 14 Oktober 2025 / 09:18 WIB
Next Post
Ragam Obat dan Jenis Pengobatan untuk Mengatasi Leukemia

Ragam Obat dan Jenis Pengobatan untuk Mengatasi Leukemia

Discussion about this post



WARTA TERKINI

Taman Rasa, Sentra Kuliner Baru di Gading Serpong

Taman Rasa, Sentra Kuliner Baru di Gading Serpong

Jumat, 7 November 2025 / 19:43 WIB
Transformasi UIN Jakarta ke PTNBH: Pendapatan Non-UKT Naik 180 Persen

Transformasi UIN Jakarta ke PTNBH: Pendapatan Non-UKT Naik 180 Persen

Jumat, 7 November 2025 / 14:29 WIB
Edukatif dan Menghibur, Mal Ciputra Tangerang Hidupkan Kembali Dunia Dinosaurus

Edukatif dan Menghibur, Mal Ciputra Tangerang Hidupkan Kembali Dunia Dinosaurus

Jumat, 7 November 2025 / 08:25 WIB
Bupati Tangerang Sambangi Veteran Perang Usia 1 Abad

Bupati Tangerang Sambangi Veteran Perang Usia 1 Abad

Kamis, 6 November 2025 / 22:21 WIB
Gubernur Banten Ajak Tangerang Raya ‘Gas Pol’ Bangun PSEL TPA Jatiwaringin

Gubernur Banten Ajak Tangerang Raya ‘Gas Pol’ Bangun PSEL TPA Jatiwaringin

Kamis, 6 November 2025 / 22:16 WIB
300 Crosser Guncang Tangerang! Sirkuit Selapajang Resmi Comeback Lewat Grasstrack Piala Wali Kota

300 Crosser Guncang Tangerang! Sirkuit Selapajang Resmi Comeback Lewat Grasstrack Piala Wali Kota

Kamis, 6 November 2025 / 22:10 WIB
Gol Injury Time PSBS Biak Hentikan Tren 9 Laga Tak Terkalahkan Persita

Gol Injury Time PSBS Biak Hentikan Tren 9 Laga Tak Terkalahkan Persita

Kamis, 6 November 2025 / 22:03 WIB
Sinergi Ritel vs UMKM Jadi Senjata Baru Indonesia Hadapi Perdagangan Dunia

Sinergi Ritel vs UMKM Jadi Senjata Baru Indonesia Hadapi Perdagangan Dunia

Kamis, 6 November 2025 / 21:50 WIB
Facebook Twitter Instagram Youtube
Wartatangerang.com

  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Privacy Policy
  • Contact

© 2022 Wartatangerang.com | Situs Berita dan Informasi Seputar Tangerang

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabupaten Tangerang
  • Kota Tangerang
  • Kota Tangsel
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks

© 2022 Wartatangerang.com | Situs Berita dan Informasi Seputar Tangerang