TANGERANG-Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar mengatakan, bencana banjir yang terjadi saat ini di wilayah Jabodetabek mempunyai keterkaitan perlu dilakukan koordinasi penanganan secara terpadu antar wilayah Jabodetabek dalam proses perencanaan pemanfaatan dan pengendalian tata ruang.
“Kedepan kita perlu membahas bersama dengan Pemerintah pusat dan Daerah Jabodetabek untuk mengatasi persoalan banjir ini karena supaya ada jalan bagi semua daerah yang terdampak,” katanya, Rabu, (8/1/2020).
Menurutnya, banjir yang terjadi di Kabupaten Tangerang hanya 12 persen dari total keseluruhan wilayah Kabupaten Tangerang. Yaitu, di Kecamatan Teluknaga, Kelapa Dua, Kresek, Sepatan Timur, Solear, Pakuhaji, Curug, Pagedangan, Cisoka, Pasar Kemis, Jayanti, Tigaraksa, Jambe, dan Legok, dan 5,6 Persen penduduk di Kabupaten Tangerang yang terdampak.
Diketahui, banjir akibat luapan beberapa sungai yang melintasi wilayah Kabupaten Tangerang. Seperti Sungai Cisadane menggenangi lima Kecamatan. Yakni, Kecamatan Curug , Legok, Sepatan, Pakuhaji dan Teluknaga. Kemudian, Sungai Cirarab menggenangi empat kecamatan. Yakni, Kecamatan Legok, Curug, Cikupa dan Pasar Kemis. Lalu, Sungai Cimanceuri menggenangi Kecamatan Legok, Tigaraksa, Cikupa, Balaraja, Sukadiri, Jambe, Rajeg, Pagedangan dan Kronjo. Sedangkan, Sungai Cidurian menggenangi empat Kecamatan, yaitu, Cisoka, Jayanti, Kresek dan Kronjo. (RAY)
Discussion about this post