TANGSEL-Turap makam di RT 003 RW 03, Kampung Jaletreng, Serpong yang sebelumnya longsor, kini sudah diperbaiki. Namun, perbaikan turap tersebut dituding asal-asalan.
Tebing setinggi hampir sekitar 20 meter ini hanya diperbaiki bagian bawahnya menggunakan batu brongjong. Sedangkan, dibagian tebingnya dibiarkan saja. Meski diatas tebing tersebut terdapat sebuah pohon karet besar setinggi hampir 30 meter bisa membahayakan warga sekitar.
“Saya tanya kenapa bawahnya doang, katanya yang kerja malah bilang tahun depan dikerjain lagi. Kaya percuma gitu,” kata warga yang rumahnya disampingi proyek turap, Ting Wan, Kamis, (19/12/2019).
Ting Wan yang sudah menempati Jaletreng puluhan tahun, menjelaskan longsor turap tersebut sudah terjadi sebanyak dua kali. Namun, Pemkot Tangsel baru melakukan turap. Warga khawatir, di musim penghujan terjadi longsor kembali dan pohon karet yang berada di atas tebing terbawa pergerakan tanah dan menimpa rumahnya.
“Ini longsor udah dua kali. Coba aja bayangin, itu pohon karet gede banget akarnya udah keliatan letaknya juga ngeri. Ini kalau hujan, air nyerep ke tanah bisa longsor ngeri juga. Udah gitu pohon gede itu ngeri kalau enggak ditebang,” selorohnya.
Senada dengan Ting Wan, Kosim (70) perbaikan turap longsor yang dilakukan Pemkot Tangsel terlihat ngasal.
“Ini mah buang-buang duit aja, ngasal betulinnya. Kalau dibenerinya cuman di bawah dipasang batu begitu, yang atas enggak dibenerin pastinya yang atas bakal longsor lagi,” tutup Kosim. (PHD)
Discussion about this post