TANGERANG, WT – Nyeri lutut kerap menjadi keluhan yang mengganggu kualitas hidup para lansia, membatasi aktivitas sehari-hari, dan menurunkan tingkat kemandirian. Menurut dr. Ricky Edwin P. Hutapea, Sp.OT(K) Hip and Knee, Konsultan Lutut & Pinggul di Eka Hospital BSD, penyebab utamanya berkaitan erat dengan proses penuaan alami dan perubahan degeneratif pada sendi.
“Seiring bertambahnya usia, tulang rawan di lutut bisa menipis dan kehilangan elastisitasnya, kondisi yang kita kenal sebagai osteoartritis. Ini menyebabkan nyeri, kaku, dan bengkak,” jelas dr. Ricky Edwin.
Selain osteoartritis, lanjutnya, beberapa penyebab umum lain nyeri lutut pada lansia antara lain artritis reumatoid, gout, pseudogout, cedera lutut lama, bursitis, dan tendinitis. Penurunan produksi cairan sinovial dan melemahnya otot-otot sekitar lutut juga turut berperan dalam meningkatkan risiko nyeri dan peradangan.
“Lansia perlu waspada jika nyeri lutut disertai pembengkakan, kemerahan, kekakuan hebat, lutut terasa tidak stabil, atau muncul demam. Segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan yang tepat,” tegasnya.
Solusi Medis Nyeri Lutut pada Lansia
Penanganan medis akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan. “Obat-obatan seperti analgesik, OAINS, atau suntikan kortikosteroid sering diberikan. Terapi fisik, penggunaan alat bantu, hingga operasi bisa menjadi pilihan bila nyeri lutut mengganggu aktivitas,” ujar dr. Ricky Edwin.
Inovasi Terkini dengan Velys Robotic TKR
Untuk kasus nyeri lutut parah akibat kerusakan sendi, dr. Ricky Edwin menyarankan prosedur Total Knee Replacement (TKR). Eka Hospital BSD kini mengandalkan teknologi Velys Robotic-Assisted TKR untuk operasi penggantian sendi lutut.
“Dengan Velys, perencanaan operasi menjadi lebih presisi menggunakan data anatomi pasien. Ini membantu kami memposisikan implan lutut secara akurat, mempercepat pemulihan, dan mengurangi risiko komplikasi,” jelasnya.
Pasien bahkan bisa berdiri dan berjalan di hari yang sama setelah operasi. “Teknologi ini terbukti meningkatkan hasil fungsi lutut dan kualitas hidup pasien secara signifikan,” tutup dr. Ricky Edwin. (RIZ)



















Discussion about this post