TANGSEL-Salah satu siswi SMA swasta di Tangsel yakni SMA Islam Al-Azhar BSD tak menyangka dapat diterima di Universitas ternama di Australia.
Siswi tersebut bernama Khania Khairunissa Davnie yang saat ini masih duduk di kelas XII. Anak bungsu dari lima bersaudara ini sedikit menceritakan perjalanannya bisa diterima di lima Universitas top Australia yakni Monash University, University of New South Wales, University of Melbourne, University of Technology Sidney dan Deakin University.
Khania awalnya tak menduga bisa diterima di lima Universitas ternama di Negeri Kangguru. Ia, hanya mencoba-coba mendaftar dengan memberikan segala persyaratan yang dibutuhkan. Sebenarnya tujuan awal itu untuk melanjutkan study-nya ke London, Inggris. Namun, karena terbentur jarak, dirinya memilih Australia.
“Awalnya itu aku coba-coba dan awalnya mikir pengen ke London tapi jauh dan disamperinnya susah. Akhirnya cari yang deket dan bagus, yaudah di Australia aja yang pasti. Awalnya aku enggak ngarep banget bisa diterima, karena berat nih saingannya,” tutur Khania, Jumat (24/4/2020).
Universitas yang pertama didaftarkan dirinya yakni Deakin University, Technology Sidney, Monash University dan University of New South Wales. Selang beberapa waktu, baru Universitas of Melbourne yang merupakan kampus tertua kedua di Australia sejak tahun 1853.
University of Melbourne sendiri memang dikenal memiliki mahasiswa yang sangat beragam. Bahkan 40 persen dari 50.000 peserta didiknya merupakan mahasiswa asing yang berasal dari luar Australia. Dan, hasilnya Khania diterima di University of Melbourne.
“Pertama kali yang dapet surat itu di Deakin University jurusan Internasional Bisnis. Dan kaget, hah kok bisa diterima jadi kaya speechless sendiri,” ungkap siswi kelahiran, 2 Juni 2002.
Memiliki lima pilihan Universitas top di Australia, membuat Khania dilema untuk memilih. “Antara Monash University dan University of Melbourne soalnya di dua itu keterimanya sama kan di jurusannya media komunikasi, tinggal seleksi plus minusnya apa,” ucap gadis yang hobi membaca novel ini.
Sebelumnya, Khania memang sudah memasang target saat masuk SMA untuk menentukan pilihannya melanjutkan study setelah lulus SMA.
“Tapi emang dari awal SMA udah nargetin, mau dimana kuliahnya mau gimana kedepannya, rata rata rapot itu harus segini, enggak boleh turun kalau bisa seimbang. Terus juga aku kalau belajar itu enggak pernah nge-push, soalnya kalo di-push buat belajar itu malah enggak maksimal. Makanya kalau belajar aku bawa enjoy aja,” terang Khania. (PHD)
Discussion about this post