TANGSEL – Siswa kelas 10 sekolah Sinarmas World Academy (SWA), David Shane Goh, terpilih dari 13,819 siswa seluruh Indonesia yang mengikuti Kompetisi Sains Nasional tingkat provinsi (KSN-P) untuk maju ke Kompetisi Sains Nasional bidang matematika.
David beserta enam siswa Banten lainnya akan maju merepresentasikan Banten di KSN 2020 pada bulan Oktober mendatang.
Prestasi David dalam matematika sudah terbukti sejak duduk di bangku SMP. Pada tahun 2019, David mengharumkan nama bangsa dengan memenangkan 3 medali emas untuk Indonesia dalam International Teenagers Mathematics Olympiad (ITMO) yang diselenggarakan di India, dan medali emas di Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tingkat Nasional.
“Kami selaku sekolah sangat bangga dengan prestasi David. David berhasil menjadi inspirasi untuk seluruh anak muda dan membuktikan bahwa pandemi saat ini bukan jadi penghambat prestasi. SWA berkomitmen untuk terus menanamkan growth-mindset pada siswa-siswi, dan memotivasi lebih banyak lagi anak muda berprestasi untuk Indonesia,” General Manager SWA, Deddy Djaja Ria dalam keterangan resminya, Kamis, (24/9/2020).
Sementara, David menjelaskan matematika sudah menjadi kegemaran David sejak duduk di bangku sekolah dasar. Di saat matematika menjadi pelajaran yang kerap dianggap sulit dan membosankan, David merasa matematika penuh tantangan dan seru. David mengakui, kecintaannya terhadap matematika dan memiliki lingkungan yang mendukung, membuatnya giat belajar dan menikmati matematika.
“Saya sangat menyukai matematika karena ini juga seperti bermain. Setiap soal matematika adalah tantangan yang harus dilewati, dan ada keseruan dalam mencari solusi dan ada kepuasan saat berhasil memecahkan tantangan itu,” ujar David.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SWA, Evi Eriana mengaku keberhasilan David tidak lepas dari kegigihannya dalam berlatih matematika.
“Ia sangat mencintai matematika dan dapat membuat matematika itu menyenangkan,” jelasnya.
Tambah Evi, bukan berarti David tidak pernah menemukan kesulitan dalam mengerjakan soal matematika, namun dia menganggap kesulitan tersebut sebagai tantangan yang menyenangkan.
“Memang kadang ada soal atau tantangan yang tidak bisa diselesaikan seketika, dan bahkan dipikirkan terus hingga terbawa tidur. Kadang sampai beberapa malam baru ketemu pemecahan nya. Tapi jangan menyerah. Kepuasan saat berhasil menyelesaikan ini juga akan terasa lebih berarti,” terangnya.
Pelaksana Tugas Kepala Puspresnas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Asep Sukmayadi mengatakan, sebanyak 13.819 siswa SMA/MA akan mengikuti uji coba KSN-P secara daring, mereka terseleksi dari 148.050 siswa yang telah mengikuti KSN tingkat kabupaten. Pelaksanaan KSN bertujuan untuk mendorong semangat dan daya juang siswa, memfasilitasi bakat dan minat untuk mencapai prestasi terbaik di bidang sains.
“Di samping itu, penyelenggaraan KSN juga sebagai penjaringan dan pembinaan kepada calon peserta kompetisi sains tingkat internasional,” tutupnya. (RIK)
Discussion about this post