TANGSEL-Suasana menjelang berbuka puasa biasanya dimanfaatkan bagi masyarakat untuk mencari menu buka puasa atau sekedar jalan-jalan.
Namun, disaat situasi pandemi Covid-19 dan beberapa wilayah telah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tapi, nyatanya PSBB di wilayah zona merah seperti Tangsel tak berjalan efektif.
PSBB di hari ke-11 Tangsel, sejak siang hingga sore hari kendaraan yang melintas di jalan-jalan utama justru cenderung padat.
Salah satunya di depan Balai Kota Tangsel Jalan Maruga Raya, Ciputat, yang merupakan kantor orang nomor satu di Tangsel yakni Airin Rachmi Diany, terlihat sangat padat.
Seorang pengendara sepeda motor, Rio beralasan jika dirinya keluar rumah untuk mencari takjil atau menu berbuka puasa.
“Ya emang udah rutin kalau bulan puasa pasti cari takjil sambil jalan-jalan,” ucap Rio saat membeli takjil di depan Balai Kota Tangsel, Ciputat, Selasa, (28/4/2020).
Meski begitu, dirinya sudah mengetahui Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel telah melakukan PSBB guna menanggulangi penyebaran Covid-19.
“Tau kok, tapi mau bagaimana ini bisa dibilang udah jadi tradisi. Tapi saya tetep pakai masker kok sama bawa hand sanitizer,” tuturnya.
Terpisah, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie menjelaskan, masih ada pelanggaran selama PSBB berlangsung. Jika situasi Tangsel seperti ini terus ada kemungkinan PSBB akan diperpanjang.
“Kita masih ada waktu ya, Sabtu-Minggu ke depan sampai tanggal 1 Mei. Kalau angkanya seperti ini, kecenderungannya walaupun tidak besar, tapi ada kenaikan, ya PSBB diperpanjang,” ungkap Benyamin.
Pemkot Tangsel juga akan menegakan hukuman bagi para pelanggar. Selama PSBB berlangsung, Pemkot Tangsel hanya memberikan sanksi sosial dalam bentuk teguran.
“Yang ke dua, penegakan hukumnya harus lebih, sanksi sosialnya bisa lebih ketat lagi. Kita kan hanya menerapkan sanksi sosial. Jadi ada peningkatan sanksinya. Kalau mereka sebelumnya hanya diberi teguran, nanti mereka buat surat pernyataan lah kaya gitu kan,” tutupnya. (PHD)
Discussion about this post