TANGERANG – Rencana perpanjangan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Tangerang sudah disepakati. PSBB tahap dua tersebut akan dimulai Sabtu (2/5/2020) dan akan berlangsung selama 14 hari.
Kesepakatan tersebut hasil dari rapat koordinasi dan evaluasi PSBB tahap pertama untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten secara video conference, Selasa (28/4/2020). Rapat tersebut diikuti oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Wakil Bupati Tangerang, Sekretaris Daerah, para Asisten Daerah dan seluruh Camat Kabupaten Tangerang, di tempat kerja masing.
Bupati Tangerang A Zaki Iskandar mengatakan, pihaknya sudah melakukan kesepakatan bersama bahwa PSBB perpanjang menjadi sesi ke dua di wilayah Kabupaten Tangerang dimulai Sabtu 2 Mei 2020, pukul 00.01.
“Untuk PSBB tahap dua ini penekanannya lebih kepada penindakan hukum humanis yang membuat efek jera bagi masyarakat yang melanggar. Karena pada PSBB sesi pertama itu lebih kepada edukasi, sosialiasi dan penyebaran informasi kepada masyarakat,” katanya melalui keterangan tertulis setelah rapat, Selasa (28/4/2020).
Di samping itu, pihaknya juga akan melakukan peningkatan dan optimalisasi terhadap check point terutama di jalan tol Jakarta-Merak dan beberapa pintu tol lainnya.
“Untuk PSBB sesi ke dua ini di harapkan lebih ketat lagi dan membuat masyarakat lebih disiplin lagi dalam penerapan PSBB,” tegas Zaki.
Zaki juga mengatakan, di PSBB tahap dua pihaknya akan memaksimalkan lagi seperti melakukan himbauan kepada masyarakat dan meningkatkan frekuensi patroli keliling di sore hari menjelang berbuka puasa.
“Pada PSBB tahan dua ini, akan menggunakan aplikasi pelanggaran yang yang sudah digunakan Polres Kota Tangerang sebagai data based. Ditambah pengenaan sanksi terhadap yang melanggar,” tukasnya.
Kapolresta Tangerang Tangerang AKBP Ade Ary Syam mengatakan, selama pelaksanaan PSBB sesi pertama pihaknya melakukan pencatatan pelanggaran melalui aplikasi selama 10 hari, ada 4.224 orang yg melanggar tidak menggunakan masker di wilayah hukum Polresta Tangerang, sedangkan kendaraan yang masuk lewat perbatasan cukup banyak.
“Perlu tingkatkan pemberdayaan gugus tugas tingkat RW/RT untuk kampanyekan penanganan Covid-19 dari rumah ke rumah, ini sangat membantu pencegahan. Saya tetap optimis dengan melibatkan masyarakat bergotong royong pelaksanaan PSBB akan berhasil pencegahan Covid-19,” tandas Ade. (VYH)



















Discussion about this post