JAKARTA, WT – PT ACE Hardware Indonesia Tbk (ACES) (“ACE”) berkomitmen untuk lebih dekat dengan keluarga Indonesia melalui inovasi program dan layanan yang selaras dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.
Berlandaskan pada 4 pilar keberlanjutan ACE, yakni Ekonomi, Lingkungan, Sosial, juga Tata Kelola Perusahaan yang baik, ACE luncurkan program
“Bisa Baik dengan ACE” untuk bantu kurangi dampak negatif sampah elektronik pada lingkungan. Bisa Baik merupakan kepanjangan dari Bersama Atasi Sampah Barang Elektronik. Program ini merupakan program berkelanjutan yang diinisiasi oleh ACE sebagai dukungan terhadap Pemerintah dalam mewujudkan pengelolaan sampah elektronik yang bertanggungjawab.
“Program Bisa Baik dengan ACE ini tentunya juga sebagai dukungan ACE terhadap Pemerintah dalam menjaga lingkungan di Indonesia agar tetap lestari. Kami berharap masyarakat luas dan juga pelanggan mendapatkan pemahaman akan pentingnya pengelolaan sampah elektronik dan limbah baterai dengan baik dan bertanggungjawab, sehingga turut berpartisipasi dalam program Bisa Baik dengan ACE ini,” kata Direktur ACE, Teresa Wibowo dalam keterangan resminya yang diterima redaksi pada Selasa, (22/8/2023).
Melalui program ini, masyarakat luas dapat mengelola sampah elektronik bersama ACE, dengan cara membawa sampah elektronik yang memiliki kondisi utuh, baik yang masih menyala atau tidak dan merek apapun ke toko ACE. Pada tahap awal, ACE menghadirkan dropbox di enam lokasi di wilayah Jakarta, Tangerang Selatan dan Bekasi, yaitu di ACE Mal Gandaria City, ACE Mal Artha Gading, ACE Living World Alam Sutera, ACE QBig BSD City, ACE Living Plaza Bintaro, dan ACE Living Plaza Ahmad Yani Bekasi.
Adapun untuk saat ini ketentuan jenis produk yang dapat dimasukkan ke dropbox yaitu kipas angin, lampu LED, oven toaster, air cooler, setrika uap dan konvensional, kompor induksi, vacuum cleaner, high pressure cleaner, air purifier, hair dryer, air fryer, kamera CCTV dan baterai AA, AAA, C, D, 9V.
ACE juga memberikan apresiasi berupa diskon tambahan 10% untuk produk baru dari jenis sampah elektronik yang telah dimasukkan ke dalam dropbox, berlaku bagi member ACE.
Untuk mengelola sampah elektronik tersebut, ACE berkolaborasi dengan Mountrash, platform pengumpul sampah berbasis teknologi. Dengan dukungan dari Mountrash, sampah elektronik yang terkumpul di toko-toko ACE kemudian akan dibawa ke tempat pengumpulan dan akan dikelola lebih lanjut untuk meminimalisir dampaknya.
“Kolaborasi ini tentu sangat baik, ACE dan Mountrash memiliki kepedulian dan tujuan yang sama yaitu mengedukasi dan meningkatkan partisipasi dalam pengelolaan sampah yang bertanggungjawab yang dapat menciptakan ekonomi sirkular, seperti mengolah menjadi produk bernilai tambah melalui komunitas bank sampah, hingga membantu mewujudkan program sejuta bank sampah yang diinisiasi oleh Mountrash,” tambah Founder & CEO Mountrash, Gideon Wijaya.
Gideon menerangkan apabila sampah elektronik tidak ditangani dengan baik, maka diprediksi akan mencapai 4,4 juta ton di tahun 2030.
“Oleh sebab itu, Mountrash sangat mendukung program Bisa Baik dengan ACE. Melalui kolaborasi dengan ACE, semoga langkah
Mountrash untuk sejuta bank sampah juga dapat semakin meluas,” terangnya.
Ketua Kelompok Kerja Sampah B3 Direktorat Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Widayati menjelaskan volume atau jumlah sampah elektronik dari rumah tangga telah meningkat semakin pesat, sehingga diperlukan komitmen bersama dalam penanganan sampah elektronik dari rumah tangga, sehingga tidak mengkontaminasi sampah lainnya dan lingkungan sekitar.
“Komitmen ACE dalam penanggulangan sampah elektronik di Indonesia melalui penyediaan dropbox sampah elektronik di toko menjadi langkah yang sangat positif. Kami sangat mengapresiasi program Bisa Baik dengan ACE, melalui program ini masyarakat bisa lebih memahami dampak sampah elektronik dan diharapkan dapat turut berperan aktif dalam penanggulangannya,” tandasnya. (RLS)
Discussion about this post