JAKARTA – Daewoong Pharmaceutical melakukan penjualan reverse export ke Korea Selatan untuk mendorong industri biopharma di Indonesia. Erythropoietin (EPO) milik Daewoong Infion telah menerima sertifikasi halal pada Januari tahun ini dan pertahankan pangsa pasar nomor satu di Indonesia.
“Kami senang sekali dapat memainkan peran utama dalam memajukan industri farmasi Indonesia dengan mengekspor bahan baku obat ke Korea Selatan, yang merupakan negara maju di bidang farmasi,” kata President Director Daewoong Infion, Suh Chang-woo, Kamis, (6/8/2020).
Menurutnya, perusahaan joint venture dari perusahaan farmasi asal Korea Selatan ini mengumumkan sejak 6 Agustus 2020, total penjualan reverse export produk erythropoietin (EPO) ke Korea telah mencapai lebih dari Rp 145 miliar. Ini merupakan total penjualan kumulatif selama 3 tahun mulai dari semester kedua tahun 2017 hingga semester pertama tahun 2020.
“Daewoong Infion, perusahaan biofarmasi pertama di Indonesia, telah memimpin industri biofarmasi Indonesia dan berkontribusi dalam menyediakan produk biofarmasi berkualitas tinggi kepada pasien,” ucapnya.
Diketahui, Daewoong Infion saat ini memproduksi erythropoietin (EPO) dalam bentuk produk jadi dan larutan murni di Indonesia. Produk EPO milik Daewoong merupakan produk untuk mengobati anemia pada pasien yang menderita gagal ginjal kronis, menjalankan dialisis, dan mengidap anti-kanker. Sejak diluncurkan pada tahun 2017, produk ini mampu menjadi produk dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia hanya dalam waktu enam bulan.
Daewoong Infion mampu membukukan lebih dari Rp145 miliar dari penjualan reverse export produk EPO yang berbentuk bulk/produk semi jadi dalam waktu tiga tahun berkat strategi dualisasi produksi yang dilakukan perusahaan melalui kerja sama dengan Daewoong Group. Daewoong Infion memproduksi produk EPO dalam bentuk bulk/produk semi jadi dan produk jadi. Lalu, Daewoong Pharmaceutical mengimpor bulk /produk semi jadi EPO ini dari Indonesia ke Korea untuk diproduksi menjadi produk jadi. Produk EPO tersebut oleh Daewoong Pharmaceutical dijual di Korea dengan nama merek berbeda.
Sementara itu, Daewoong Infion akan berekspansi ke pasar farmasi Timur Tengah senilai Rp970 triliun. Perusahaan memperoleh sertifikasi halal untuk produk Epidermal Growth Factor (EGF) pada Mei lalu setelah produk EPO milik Daewoong mendapatkan sertifikasi halal pada bulan Januari. Total penjualan reverse export produk EPO diperkirakan akan melampaui Rp200 miliar hingga akhir 2020. (RLS)



















Discussion about this post